4 Tanda Karyawan Alami Burnout, Kerap Tidak Disadari
thedesignweb.co.id, Jakarta Burnout adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental akibat stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Namun ketika seorang karyawan mengalami burnout, seringkali hal tersebut tidak dirasakan.
Menurut psikolog Jane Cindy Linardi, burnout akibat stres kerja merupakan masalah yang sering dihadapi para pekerja. Jika hal ini terjadi maka dapat mengganggu kinerja.
“Pekerjaannya tidak maksimal atau tidak dapat diselesaikan sesuai tenggat waktu,” kata Jain dalam wawancara dalam rangka Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024.
Psikolog yang bekerja di RS Pandak Anda – Bintaro Jaya ini mengatakan, beberapa gejala burnout yang sering tidak disadari antara lain: Badan cepat terasa lelah meski sudah tidur cukup. Kurangnya motivasi untuk bekerja
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya istirahat sejenak untuk memulihkan diri agar bisa produktif kembali. Pedoman kesehatan mental bagi karyawan
Jain mengatakan menjaga keseimbangan kehidupan kerja itu penting. Berikut cara terbaik untuk menjaga kesehatan mental, terutama di tempat kerja: Mengetahui kapan harus membatasi diri dari beban kerja yang Anda jalani. Luangkan waktu untuk diri sendiri setelah bekerja atau di akhir pekan. Tidur yang cukup · Olah raga teratur. Cocokkan hobi Anda
Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya. Festival ini memiliki tujuan penting untuk menyoroti masalah kesehatan mental di seluruh dunia.
Menurut situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia, pada tahun 2024, Hari Kesehatan Mental Sedunia akan diperingati dengan tema “Mental Health at Work” atau “Kesehatan Mental di Tempat Kerja”. WHO bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam masalah ini.
Apalagi dengan adanya partai-partai yang menyoroti hubungan penting antara kesehatan mental dan pekerjaan. Dengan tema tahun ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang menyadari bahwa lingkungan kerja yang aman dan sehat berperan penting dalam kesehatan mental.
Kemudian ingatkan kita bahwa kondisi kerja yang buruk dapat membahayakan kesehatan mental, menurunkan kepuasan kerja dan menurunkan produktivitas seseorang. Kondisi buruk ini dapat mencakup banyak hal.
Mulai dari stigma, diskriminasi hingga risiko pelecehan yang terjadi di lingkungan kerja. Oleh karena itu, tahun ini menyoroti betapa pentingnya memahami kesehatan mental di tempat kerja.
Melansir thedesignweb.co.id lokal, berikut beberapa tujuan yang menjadikan Hari Kesehatan Mental Sedunia penting untuk diperingati:
1. Meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental
Pentingnya memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia agar masyarakat mengetahui betapa pentingnya masalah kesehatan mental. Terutama untuk memahami berbagai tantangan yang dihadapi oleh penderita gangguan jiwa.
Meningkatkan kesadaran mengenai masalah kesehatan mental juga dapat membantu masyarakat menghindari stigma dan diskriminasi terhadap orang lain serta gangguan mental yang diderita orang lain.
2. Mendorong perhatian dari institusi
Hari Kesehatan Mental Sedunia juga diharapkan dapat mendorong lebih banyak upaya dan perhatian terhadap masalah kesehatan mental di kalangan lembaga-lembaga besar, terutama politisi dan pemerintah.
Mendorong kemajuan, khususnya melalui penyediaan layanan kesehatan mental yang lebih baik atau bahkan ketersediaan program pencegahan kesehatan mental.
3. Memberikan dukungan
Tujuan lain dari perayaan Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah untuk memberikan dukungan moral dan emosional kepada mereka yang menderita penyakit mental. Tentu saja, dukungan ini bisa dalam bentuk apa pun, seperti diskusi, lokakarya, akses terhadap layanan kesehatan mental yang sesuai, dan lain-lain.