Bisnis

WEB NEWS Pembisik Prabowo Bocorkan Berita Gembira, PPh Badan Mau Turun

thedesignweb.co.id, Jakarta – Pada awal tahun 2025, pemerintah akan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12%. Tentu saja rencana ini menjadi kabar duka bagi WNI. Pasalnya, pemerintah belum mampu menaikkan pajak di tengah penurunan kekuasaan. 

Namun ternyata, ada kabar baik mengenai pajak. Orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subanto, yakni anggota dewan penasihat Kelompok Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Dryad Wibowo, mengungkapkan kemungkinan penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) badan dari 22 persen menjadi 20 persen.

“Kami memang ingin pajak penghasilan badan diturunkan agar tidak terlalu membebani masyarakat,” kata Darajad, seperti dikutip Intera, Kamis (10/10/2024). Namun untuk besaran pemotongannya, Dryad mengatakan belum ada keputusan akhir karena akan memperhitungkan angka penerimaan negara.

“Belum konkrit, masih keinginan. “Tetapi kami ingin memotong pajak penghasilan perusahaan suatu hari nanti,” katanya.

Rencana tersebut muncul seiring pemerintahan baru yang ingin menaikkan tarif pajak dari 12 persen menjadi 23 persen.

Menanggapi hal tersebut, dia mengatakan dengan tarif pajak yang tinggi maka pendapatan pemerintah tidak akan meningkat. Hal sebaliknya mungkin benar.

“Misalnya saat kita menjual sesuatu. Orang mengira kalau harganya naik, uangnya akan lebih banyak. Meski harganya mungkin lebih tinggi, namun masyarakat enggan membelinya. Akhirnya penerimaan kami menurun. Begitulah adanya,” katanya.

Di tempat lain, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan pemerintahan Prabowo berencana memotong pajak penghasilan badan hingga 20 persen.

Hashim mengatakan, rendahnya tax ratio Indonesia disebabkan oleh kepatuhan yang kurang optimal, sehingga selanjutnya pemerintahan Prabowo akan meningkatkan pendapatan melalui kepatuhan pajak.

Kami akan menghentikan kebocoran tanpa menaikkan tarif pajak. “Pajak 22 persen harusnya diturunkan menjadi 20 persen,” ujarnya.

Selain rencana penyesuaian tarif pajak, tim ekonomi Prabo juga memanfaatkan Badan Pendapatan Negara (BPN) sebagai solusi untuk meningkatkan penerimaan negara.

Rencana BPN akan mencakup tiga unsur transformasi, yaitu transformasi kelembagaan, teknologi, dan budaya. Tim Prabo berharap pembentukan BPN dapat mempercepat laju transformasi tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Presiden terpilih Prabowo Subanto berupaya meraup pendapatan negara melalui penghindaran pajak berulang kali. Angka ini tidak main-main: mencapai 300 triliun rupiah.

Hal itu diungkapkan Darajad Wibowo, anggota dewan pakar Kelompok Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Menurut dia, ada kemungkinan diperolehnya penerimaan negara, termasuk pajak yang belum dibayar.

“Ini bukan gosip, ini bukan teori, begitulah saya memandang diri saya ketika menjadi unsur senior di salah satu organisasi yang bergerak di bidang keamanan nasional, nanti kita bisa mempelajari orang-orang sedetail-detailnya. yang bisa kita temukan. “Sebenarnya ada sumber pendapatan pemerintah,” kata Drajad pada diskusi Dialog Kebijakan Masa Depan Indonesia di Le Meridien, Jakarta, Rabu (10 September 2024). 

Dia mengatakan belanja pemerintah pada tahun 2025 akan berada sekitar Rp 3 triliun di bawah tingkat yang disyaratkan. Berdasarkan APBN tahun 2025, belanja negara pada tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran ditetapkan sebesar Rp3.600 triliun dan dari segi kebutuhan juga sebesar Rp3.900 triliun.

“Jadi ada kekurangan Rp 300 triliun, dan kebetulan kita juga menemukan ada pajak yang belum dipungut dan sumber daya yang belum dieksplorasi,” ujarnya.

Misalnya, masalah pajak yang tidak dipungut dikaitkan dengan kasus-kasus pengadilan yang terbukti merugikan para penghindar pajak. Namun, para pelaku kejahatan ini belum membayar kewajiban pajaknya kepada kas pemerintah.

“Jadi mereka tidak punya kesempatan lagi, MA sudah putuskan sudah selesai, sudah selesai ya, tapi mereka tidak membayar. Ada yang belum bayar 10 tahun, ada pula yang 15 tahun belum bayar. Jumlahnya juga sangat besar,” jelasnya.

Dia mengamini angka tersebut sekitar Rp300 triliun, menurut adik laki-laki Prabowo, Hashim Jojohadikusumo. Menurut dia, data tersebut dapat diandalkan karena berdasarkan data yang jelas.

Namun, Drajad mengatakan jumlah tersebut bisa lebih tinggi dibandingkan sebelumnya 300 triliun. Perhatikan bahwa ada kasus lain yang dapat membantu meningkatkan pendapatan pemerintah.

“Tapi intinya apa yang disampaikan Pak Hasyim itu angka yang mendasar, sangat bisa dipercaya. Faktanya, menurut saya dia lebih dari sekadar angka. Apalagi hanya Pak Hashim yang menyebutkan Rp 300. ) kita pakai Rp 300 triliun,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *