THE NEWS Telkom Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 75,29 Triliun pada Semester I 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan kinerja keuangan yang beragam pada semester pertama tahun 2024. Perusahaan mencapai pertumbuhan pendapatan, namun laba menurun hingga 30 Juni 2024.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Selasa (30/7/2024), PT Telkom Indonesia Tbk meraup pendapatan Rp 75,29 triliun pada semester I 2024, tumbuh 2,46 persen di periode yang sama. . . tahun lalu sebesar Rp 73,47 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan biaya operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi menjadi Rp19,46 miliar dari semester I 2023 dari Rp19,17 miliar. Biaya tenaga kerja meningkat menjadi Rp9,48 miliar pada semester I 2024 dari Rp7,84 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp3,35 miliar pada semester I 2024 dari Rp3,33 miliar pada semester I 2023. Beban pemasaran turun menjadi Rp1,57 triliun pada semester I 2024 dari Rp1,65 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan mencatatkan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi sebesar Rp 857 miliar dari sebelumnya laba sebesar Rp 412 miliar.
Dengan demikian, perseroan mencatat laba usaha turun 6,01 persen menjadi Rp 21,63 miliar pada semester I 2024 dari Rp 23,01 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba periode berjalan turun 8,3 persen menjadi Rp15,42 miliar pada semester I 2024 dari Rp16,82 miliar pada semester I 2023.
Sedangkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada kepemilikan entitas induk turun 7,8 persen menjadi Rp11,76 triliun hingga Juni 2024 dari Rp12,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Perseroan membukukan penurunan laba per saham menjadi 118,72 pada semester I 2024 dari 128,77 pada semester I 2023.
PT Telkom Indonesia Tbk mencatatkan dividen sebesar Rp147,27 triliun pada 30 Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp156,56 triliun. Total utang meningkat menjadi Rp 138,71 miliar pada semester I 2024 dari Desember 2023 menjadi Rp 130,48 miliar.
Perseroan mencatatkan aset sebesar Rp285,99 triliun pada 30 Juni 2024 dari Desember 2023 menjadi Rp287,04 triliun. PT Telkom Indonesia Tbk menempatkan kas dan setara kas pada 30 Juni 2024 sebesar Rp 25,45 miliar dari 31 Desember 2023 sebesar Rp 29 miliar.
Pada akhir perdagangan Senin 29 Juli 2024, harga saham TLKOM turun 1,61 persen menjadi Rp 3.050 per saham. Nilai transaksi tercatat Rp 278,47 miliar dan volume perdagangan sebanyak 90,89 juta lembar saham. Total frekuensi komersial 21.545 kali.
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan pada Jumat 3 Mei 2024 menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 17,68 triliun kepada pemegang saham.
Pendapatan tersebut merupakan 72% dari pendapatan perseroan tahun anggaran 2023 sebesar Rp 24,56 triliun. Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan Rp6,88 triliun atau 28% dialokasikan sebagai laba ditahan.
“Keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham merupakan dividen final dan bukan dividen sementara,” kata Ririek dalam konferensi pers RUPS Telkom Indonesia, Jumat (3/5/2024).
Dengan jumlah saham tersebut, maka dividen yang akan diterima pemegang saham adalah Rp 178,5 per saham. Pembayaran dividen akan dilakukan paling lambat tanggal 6 Juni 2024.
Tahun lalu Telkom membagikan dividen tunai tahun buku 2022 sebesar Rp 16,6 triliun atau Rp 167,50 per saham. Besaran dividen tersebut setara dengan 80% laba bersih Telkom. Artinya, alokasi saham TLKM akan berkurang dibandingkan periode 2022.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi mengatakan meski rasio dividen mengalami penurunan, namun secara total tumbuh dibandingkan tahun lalu.
“Payout rasionya memang menurun tapi kalau dilihat rupee per sahamnya naik dari tahun lalu hanya Rp 167,50 menjadi sekarang Rp 178,5, tumbuh 6,5 persen, jadi sebenarnya sahamnya bertambah dan jumlah sahamnya memang bertambah. ,” kata Heri. .
Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom mengumumkan kinerja perseroan kuartal I-2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024.
Selama periode ini, perusahaan membukukan sedikit pertumbuhan pendapatan. Namun, seiring kenaikan biaya, laba perusahaan pada kuartal pertama sedikit turun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam pengumuman informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4/2024), Telkom Indonesia mencatatkan pendapatan sebesar Rp 37,43 triliun atau meningkat 3,71 persen pada periode yang sama. pendapatan kuartal pertama. Tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp. 36,09 miliar.
Pada periode yang sama, perseroan membukukan biaya operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar Rp9,63 miliar, biaya penyusutan dan amortisasi sebesar Rp8,09 miliar, serta biaya personel sebesar Rp4,13 miliar. Kemudian biaya penyambungan sebesar Rp1,52 miliar, biaya pemasaran sebesar Rp794 miliar, kerugian perubahan nilai wajar investasi yang belum direalisasi sebesar Rp403 miliar, biaya lain-lain sebesar Rp2 miliar, dan keuntungan selisih kurs sebesar Rp77 miliar.
Pada saat yang sama, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp335 miliar, biaya pendanaan sebesar Rp1,2 miliar, dan bagian kerugian investasi jangka panjang pada entitas terkait sebesar Rp1 miliar.
Setelah beban pajak dihilangkan, perseroan membukukan laba kini yang dapat diatribusikan kepada kepemilikan induk sebesar Rp 6,05 triliun. Pendapatan ini turun 2,86 persen dari laba kuartal I 2023 yang tercatat Rp6,36 triliun.
Aset perseroan pada Maret 2024 meningkat menjadi Rp288,04 miliar dari Rp287,04 miliar pada akhir tahun 2023. Utang triwulan I 2024 turun menjadi Rp123,62 miliar dari Rp130,48 miliar menjadi Rp120,402 miliar pada Desember. 42 triliun pada triwulan I 2024 dari Rp 156,56 triliun pada Desember 2022.