Saham

Anak Usaha Merdeka Copper Bakal Operasikan Tambang Tembaga Bawah Tanah

Liputan6.com, Banyuwangi – Anak usaha PT Merdeka Cupri Aurum Tbk (MDKA), khususnya PT Bumi Suksesindo (BSI), sedang menggarap proyek tambang tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.  Proyek tambang tembaga Tujuh Bukit akan memberikan kontribusi 10-15% terhadap produksi tembaga Indonesia.

Proyek ini milik tambang emas Tujuh Bukit yang telah beroperasi sejak tahun 2017. Diperkirakan tambang emas Tujuh Bukit akan beroperasi hingga tahun 2029 ketika tambang tembaga tersebut dapat beroperasi.

General Manager Operations (GMO) dan Head of Mining Engineering PT Bumi Suksesindo Roelly Fransza mengatakan, proyek tembaga bawah tanah tersebut masih dalam tahap peninjauan. Diperkirakan tambang tembaga Tujuh Bukit memiliki salah satu cadangan terbesar di dunia.

Kini setelah eksplorasi di kedalaman 1.890 meter telah selesai, pada Mei 2023 sedang dilakukan definisi sumber daya, pemodelan geologi, studi teknik, dan studi pra produksi (pre-production study atau PFS). Di Merdeka Investasi Tembaga Emas. Sejak 2018, telah mencapai 200 juta USD. Ia memperkirakan ketika mengambil tindakan, jumlah investasinya akan mencapai setidaknya 1 miliar USD/tahun.

“Hati-hati di sini dengan studi pengeboran, perhatikan kinerjanya khususnya di terowongan bawah tanah, dan penelitian ini masih berlangsung,” kata Roelly. Tentu saja, ini akan menjadi bagian dari transisi dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah.” kepada pers di Banyuwangi, Sabtu (26 Oktober 2024).

Roelly mengatakan belum ada kepastian apakah terowongan bawah tanah bisa menciptakan sistem yang masih diteliti. Namun proyek tambang bawah tanah tersebut diperkirakan baru bisa berproduksi setelah tahun 2029 atau lebih cepat.

 

Roelly mengatakan, proses pembangunan terowongan bawah tanah lebih pada proses evaluasi dan mengutamakan faktor keselamatan. Untuk memecahkan permasalahan seperti struktur terowongan bawah tanah, pengelolaan air, keseimbangan oksigen, sistem penambangan, termasuk teknologi.

Proyek Tembaga Tujuh Bukit diperkirakan memproses 4 juta, 12 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan 110.000 ton tembaga dan 350.000 ons emas per tahun selama 30 tahun. Hal ini berdasarkan hasil tes kinerja sebelumnya. “Kami masih dalam pengembangan atau bisa segera menjadi produsen tembaga besar berikutnya,” ujarnya.

Mineral Resource Estimate (MRE) terbaru melaporkan pertumbuhan jumlah sumber daya mineral terindikasi hingga Maret 2024.

Total kandungan sumber daya mineral proyek ini meningkat dari 1.706 menjadi 1.738 juta ton, dengan indikasi cadangan mineral meningkat dari 442 menjadi 755 juta barel. Dengan demikian, dari awal 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ons emas, Tujuh Bukit telah tersedia untuk proyek tembaga yang mengandung 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ons emas.

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk telah melakukan pembayaran pokok dan 12 pembayaran bunga obligasi II Merdeka Copper Gold Tahap I pada tahun 2021.

Berdasarkan laporan keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Rabu (27 Februari 2024), PT Merdeka Copper Gold Tbk memiliki obligasi yang jatuh tempo pada 26 Maret 2024 termasuk obligasi asli Rp 940,40 miliar dan laba. rasio -12. Nilainya Rp 23,15 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT menulis: “Total pembayaran pokok dan bunga 12 obligasi tersebut adalah Rp 963,55 miliar dan telah dibayarkan ke bank oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada tanggal 26 Maret 2024 sebagaimana agen pembayaran yang ditunjuk oleh Perseroan. Merdeka Copper Gold Tbk, Adi Adriansyah Sjoekri.

Perseroan membayar pokok dan bunga atas 12 obligasi tersebut yang berasal dari hasil akuisisi empat obligasi Merdeka Copper Gold Tahap 5 yang jatuh tempo pada tahun 2024 dan obligasi internal Perseroan.

Dia menulis: “Tujuan penyelesaian transaksi ini adalah untuk membantu Perusahaan melunasi pokok dan membayar bunga obligasi sebesar 12% pada saat jatuh tempo.”

Perseroan menyatakan dengan telah dibayarkannya pokok dan bunga ke-12 obligasi tersebut, maka seluruh kewajiban perseroan terhadap obligasi tersebut telah berakhir.

“Selanjutnya, tidak ada perubahan material lainnya terhadap pelunasan pokok dan penerima 12 surat utang tersebut dalam operasional, peraturan perundang-undangan, kondisi keuangan atau kelangsungan kegiatan usaha Perseroan”.

Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) tahap I atau penanaman modal swasta.

Dalam kegiatan tersebut, Merdeka Copper Gold paling banyak dibagikan sebanyak 362.133.000 share. Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (19 Maret 2024), keputusan tersebut telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 10 Juni 2022.

Tanggal penambahan PMTHMETD tahap I adalah 26 Maret 2024. Kemudian, pada tanggal 27 Maret 2024 dijadwalkan daftar penambahan yang masuk dalam PMTHMETD tahap I. Pada tanggal yang sama akan diumumkan hasil PMTHMETD kali. .

Sebelumnya pada 10 Juni 2022, pemegang saham menyetujui rencana penyertaan individu sebanyak-banyaknya 2,29 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari total modal ditempatkan atau modal disetor perseroan. Perjanjian investasi luar biasa ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan bagi perseroan untuk mendanai pertumbuhan kegiatan usahanya dan mendukung potensi ekspansi.

 

 

Saat itu, RUPS juga menyetujui rencana penerbitan saham MDKA sebanyak-banyaknya 0,5% dan penyetoran dana capital buyback dengan alokasi sebesar Rp 600 miliar. Pada tahun 2023, MDKA memperkirakan produksi emas akan meningkat menjadi 138,666 ons (oz), naik 11% dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, harga jual rata-rata emas juga meningkat 8% dibandingkan periode yang sama menjadi 1,939 USD/oz. Produksi tembaga turun 35% tahun-ke-tahun menjadi 12,706 ton karena penundaan sementara pengiriman bahan peledak.

Produksi tembaga pada triwulan IV tahun 2023. Di pasar nikel, produksi nikel matte tahun 2023 mencapai 30.333 ton, produksi NPI meningkat 68% y/y menjadi 65.117 ton seiring dimulainya operasi peleburan PT Zhao Hui Nickel (ZHN).

Sulawesi Cahaya Mineral Mine (SCM) akan memasok sekitar separuh kebutuhan bijih nikel dari smelter milik MBMA pada tahun 2024, sehingga mengurangi dampak fluktuasi harga nikel dunia. Pengiriman bijih SCM Mining akan meningkat dari 43.989 ton pada kuartal ketiga tahun 2023 menjadi 2,9 juta ton pada kuartal keempat tahun 2023. SCM menargetkan penjualan bijih nikel sebesar 15 juta ton pada tahun 2024 (4 juta ton saprolit dan 11 juta ton). ton limonit).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *