Regional

Air Sepang, Minuman Tradisional Khas Anambas

Liputan6.com, Kepulauan Riau – Air Sepang merupakan minuman tradisional khas Kabupaten Anambas. Minuman ini terbuat dari kayu Sepang.

Dari disbud.kepriprov.go.id Proses penyiapan air Sepang diawali dengan pengeringan awal pohon. Setelah itu, kayu kering tersebut dicampur dengan air panas.

Minuman akan berwarna merah karena warna alami kayunya. Dari segi rasa, jus sepang tidak ada rasa. Untuk memberikan rasa manis, penduduk setempat menambahkan gula.

Selain sebagai minuman tradisional, masyarakat Jemaiya juga sering menyajikan minuman ini saat festival. Jus sepang juga menjadi sajian umum di kalangan penghibur.

Merupakan pengganti sirup dan minuman siap minum lainnya yang pada zaman dahulu tidak dikenal masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat memanfaatkan apa yang tersedia di alam untuk menyiapkan minuman bagi para tamu selama festival dan hari libur.

Sedangkan di wilayah timur Jemaya tumbuh pohon sepang. Kayu aslinya dipotong kecil-kecil dan dikeringkan.

Jika sudah kering, rebus dengan air panas. Biasanya diperlukan waktu hampir lima jam hingga warna kayu sepia muncul.

Ini bukan hanya minuman tradisional, tapi juga menyehatkan. Sepang atau Kayu Seang merupakan obat tradisional yang terkenal di Indonesia.

Biasa digunakan sebagai teh herbal atau obat, tanaman ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti mengobati peradangan dan nyeri, melawan bakteri, mengobati jerawat, mencegah pertumbuhan sel kanker, menghentikan diare, mencegah kerusakan sel, serta mengurangi dan mengontrol aliran darah. Gula.

Air Sepang kini dapat ditemukan di tiga desa: Ulu Maras, Rewak dan Batu Berapit di Kecamatan Jemaja dan Jemaja Timur. Sedangkan pohon Sepang dapat ditemukan di Teluk Kaut, Kecamatan Jemaya, Kabupaten Anambas, Pulau Riau (Kepri).

 

Penulis: Resla

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *