Effendi Ibnoe Sebut Green Skills sebagai Peluang Kerja di Era Keberlanjutan Tanpa Harus Khawatir terhadap AI
Liputan6.com, Jakarta Dalam berbagai diskusi di asosiasi HR dan platform media sosial, perdebatan mengenai dampak teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), terhadap dunia kerja semakin meningkat. Banyak yang khawatir mengenai potensi jutaan pekerjaan digantikan oleh AI, dan terdapat laporan mengenai gelombang PHK massal di beberapa perusahaan.
Namun, di tengah kekhawatiran tersebut, Effendi Ibnoe, psikolog pembangunan manusia dan direktur Lembaga Pelatihan ProPeople Indonesia, menghimbau masyarakat untuk mempertimbangkan peluang baru yang muncul. Salah satu yang dikedepankannya adalah green job skills atau keterampilan ramah lingkungan untuk menghadapi tantangan dunia kerja saat ini.
“Green skill merupakan keterampilan yang mendukung praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan di berbagai industri,” kata Effendi.
Effendi menjelaskan keterampilan tersebut meliputi keberlanjutan, efisiensi energi, pengelolaan sumber daya alam, dan teknologi ramah lingkungan.
“Contoh spesifiknya antara lain kemampuan mengelola sampah, memahami prinsip ekonomi sirkular, dan menggunakan solusi teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan,” tambahnya.
Effendi juga menjelaskan beberapa industri yang membutuhkan pekerja dengan keterampilan ramah lingkungan seiring dengan tumbuhnya kesadaran global akan keberlanjutan, antara lain:
Transisi energi
“Fokus pada energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin akan menciptakan kebutuhan akan pekerja terampil di bidang tersebut,” kata Effendi.
Peraturan lingkungan
Ketika peraturan lingkungan hidup menjadi semakin ketat di banyak negara, perusahaan memerlukan tenaga profesional yang memahami undang-undang dan kebijakan lingkungan hidup serta dapat membantu mereka mematuhi peraturan tersebut.
Inovasi berkelanjutan
“Perusahaan kini berlomba-lomba berinovasi dengan produk dan layanan ramah lingkungan,” kata Effendi. Hal ini menciptakan permintaan akan orang-orang yang berpengalaman dalam penelitian dan pengembangan produk berkelanjutan.
Pengelolaan sumber daya alam
Effendi menambahkan, kebutuhan akan tenaga ahli dalam pengelolaan sumber daya alam seperti air, tanah, dan keanekaragaman hayati untuk menjamin keberlangsungan ekosistem semakin meningkat.
Kesadaran sosial dan lingkungan
“Konsumen prihatin dengan masalah lingkungan.” “Perusahaan sebaiknya merekrut tenaga ahli yang mampu menciptakan strategi pemasaran dan komunikasi berbasis keberlanjutan,” ujarnya.
Menurut Effendi, pendidikan dan pelatihan keterampilan ramah lingkungan akan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sektor publik dan swasta.
“Dengan meningkatnya kesadaran global terhadap perubahan iklim, permintaan akan talenta ramah lingkungan akan meningkat,” katanya.
Effendi menekankan bahwa green skill tidak hanya tentang peluang karir, tetapi juga tentang penyelesaian permasalahan lingkungan yang dihadapi dunia.
“Keterampilan ini tidak hanya membuka pintu lapangan kerja baru, tapi juga membantu kita menciptakan masa depan yang lebih baik,” tutupnya.