Bisnis

Satu Dekade PT Sarana Multigriya Finansial Dukung Pemerintah Bangun Sektor Perumahan untuk Indonesia Maju

Liputan6.com, Batavia Selama dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, berdasarkan semangat Nawachita untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, pembangunan infrastruktur menjadi pilar utama rencana nasional dengan fokus pada proyek jalan besar. untuk perumahan

Salah satu program unggulan di bidang perumahan adalah Program Sejuta Rumah yang diluncurkan pada tahun 2015. Program ini terus diperbarui setiap tahunnya untuk mempercepat pembangunan. Sektor perumahan merupakan sektor strategis bukan saja karena merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat, namun juga karena memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

Berdasarkan kajian internal PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF dan DTS Indonesia, industri ini memiliki multiplier effect yang signifikan. Setiap peningkatan permintaan sektor perumahan sebesar Rp1 triliun dapat memberikan kontribusi sebesar Rp1,36 triliun hingga Rp1,86 triliun terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Selain itu, peningkatan serupa juga mampu menampung angkatan kerja dari 1.745 orang menjadi 6.585 orang dan berkontribusi terhadap penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 4.112 orang menjadi 6.743 orang.

Tantangan utama di bidang perumahan adalah misi pengurangan backlog aset perumahan kosong dan kesesuaian perumahan sesuai tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2045, yaitu memberikan akses kepada 100% keluarga. . untuk perumahan yang layak, terjangkau dan berkelanjutan. Meskipun program-program yang ada saat ini telah membantu mengatasi masalah ini, kebutuhan perumahan secara keseluruhan masih tetap tinggi.

Pada tahun 2023, masih terdapat 9,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah, sementara diperkirakan 26,9 juta keluarga di Indonesia masih hidup dalam perumahan yang tidak layak huni. Tentu saja angka-angka tersebut diharapkan dapat semakin ditekan.

SMF menyalurkan uang di sektor perumahan sebesar Rp 116,93 triliun

Sebagai penyedia likuiditas dan instrumen fiskal pemerintah, SMF berperan penting dalam mendukung pembiayaan perumahan melalui operasi distribusi mutual, sekuritisasi, yaitu mengubah beberapa aset menjadi aset likuid, menggulirkan arus kas masuk masa depan untuk investasi dan. menggambar pegas. untuk dana masyarakat dari dana Pertumbuhan Modal Negara (SCA) ke Mekanisme Pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pasar (FLPP).

Total hingga September 2024, dana SMF yang disalurkan ke sektor perumahan melalui lembaga pembiayaan perumahan sebesar Rp116,93 triliun, terdiri dari penyaluran pembiayaan tetap Rp102,72 triliun (termasuk FLPP) dan sekuritisasi Rp14,21 triliun.

Hingga tahun 2018, SMF telah memberikan 25% pembiayaan KPR FLPP, dan sumber pembiayaan FLPP dari PMN sebesar Rp 9,33 triliun. Dana tersebut kemudian dioptimalkan untuk membawa keuntungan di pasar modal sehingga mulai September 2024, KPR SMF FLPP yang diterbitkan sebesar Rp 25,44 triliun menjadi 688.071 unit keuangan, dengan multiplier 2,73 kali lipat PMN yang diterima langsung untuk FLPP. .

Untuk mengatasi keterbatasan perumahan yang terjangkau, SMF melalui Program Pembiayaan Mikro Perumahan telah menyalurkan kurang lebih Rp 945,6 miliar kepada lembaga keuangan sejak tahun 2019, salah satunya bekerja sama dengan PT Permodalan Nasionali Madani (PNM) untuk menyasar masyarakat yang membutuhkan perbaikan perumahan. kualitas.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, SMF membangun 593 unit rumah di 27 wilayah Indonesia untuk meningkatkan kualitas perumahan pedesaan melalui program CSR dengan total penyaluran Rp 40,35 miliar. Salah satu program CSR yang dilakukan adalah efek sinergi dengan Kementerian PUPR melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Selain itu, SMF juga telah mengembangkan program inovatif untuk mengurangi backlog properti di sektor informal, yaitu program angsuran (RTO) yang saat ini sedang dalam tahap uji coba di Pinhome. Melalui skema RTO, pekerja informal yang tinggal di rumah berstatus sewa mempunyai pilihan untuk memperoleh rumah tersebut di akhir masa sewa. Dengan adanya program RTO, SMF bertujuan untuk melayani masyarakat yang kesulitan mengakses pembiayaan melalui perbankan.

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Menteri Keuangan dalam mendukung perekonomian daerah, SMF mendapat mandat khusus untuk mengembangkan destinasi pariwisata melalui program pembiayaan tertunda. Sejak tahun 2019, SMF yang juga bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah memberikan dana perumahan sebesar Rp13,8 miliar untuk membangun 183 rumah di 21 lokasi di seluruh Indonesia. SMF juga terlibat dalam Ekosistem Perumahan dan bertindak sebagai forum koordinasi sekretariat untuk mengatasi permasalahan sektor perumahan dan membuat rekomendasi kebijakan.

Perkembangan jumlah penduduk Indonesia dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan kebijakan pemerintah yang proaktif dan berkelanjutan. Meskipun masih menghadapi tantangan dalam berbagai aspek, seperti pembiayaan, keterbelakangan yang signifikan, ketersediaan lahan dan permasalahan lainnya, sektor ini tetap memberikan kontribusi terhadap pembangunan perekonomian daerah.

SMF sebagai penyedia likuiditas akan semakin berperan penting dalam mendukung program-program sektor yang akan didorong oleh pemerintahan berikutnya. Dengan lebih memperkuat kebijakan, meningkatkan akses terhadap pendanaan, memperluas program dan meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, sektor perumahan di Indonesia dapat menjadi landasan yang kuat bagi kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dari masyarakat yang sedang berkembang.

 

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *