THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Global

Ulat Kecil Afrika Ini Bisa Makan Plastik, Begini Caranya

thedesignweb.co.id, Pretoria – Para ilmuwan tampaknya telah menemukan sekutu tak terduga dalam perang melawan sampah plastik: ulat kecil.

Peneliti menemukan bahwa ini adalah larva kecil yang berasal dari Afrika, namun kini sudah tersebar luas di planet Bumi, larva kumbang dari genus Alphitobius ini dapat memakan dan merusak plastik. 

Penemuan ini bisa sangat berguna dalam memerangi polusi plastik di Afrika, kata para peneliti, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (13/11/2024).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), benua Afrika merupakan benua dengan polusi plastik terbesar kedua di dunia. Meski hanya menyumbang 5% dari polusi plastik dunia. 

Dalam penelitian yang dipublikasikan pada 12 September di jurnal Scientific Reports, peneliti menemukan bahwa ulat Afrika ini dapat mencerna polistiren, sejenis plastik yang biasa ditemukan pada wadah makanan dan kemasan styrofoam. Namun tim peneliti belum yakin dengan spesies tersebut dan meyakini bahwa itu adalah subspesies baru yang perlu diidentifikasi.

Temuan ini mengikuti hasil serupa dengan spesies ulat kecil lainnya di seluruh dunia. “Namun, ini adalah pertama kalinya ulat kecil dari Afrika didokumentasikan memiliki kemampuan ini,” kata penulis studi Fathi Khamis, ilmuwan di Pusat Internasional untuk Fisiologi dan Ekologi Serangga/ICIPE di Kenya, dalam sebuah pernyataan.

Para peneliti menemukan bahwa larva tersebut mengonsumsi hampir 50% polistiren yang mereka makan, dan efisiensinya meningkat ketika pakan plastik dicampur dengan dedak atau sekam biji-bijian.

Bakteri yang hidup di dalam perut larva kecillah yang membantu mereka memecah polimer kompleks dalam plastik.

Komunitas mikroba, termasuk genera Kluyvera, Lactococcus, dan Klebsiella, berperan penting dalam mencerna polistiren, mengubahnya menjadi senyawa sederhana yang dapat diproses oleh ulat tanpa membahayakan tubuhnya.

Bakteri tersebut menghasilkan enzim yang dapat mencerna plastik, sehingga dengan bertambahnya jumlah bakteri atau enzim pada ulat jenis ini dapat meningkatkan efisiensi pengolahan plastik tanpa merugikan serangga itu sendiri.

“Di masa depan, para ilmuwan mungkin dapat mengidentifikasi jenis bakteri dan enzim tertentu yang terlibat dalam penguraian polistiren dan menggunakannya untuk mendaur ulang sampah plastik,” kata para peneliti.

Penelitian ini dapat membuka jalan di masa depan untuk mengubah plastik menjadi protein serangga berkualitas tinggi untuk pakan ternak.

“Kami juga akan menyelidiki mekanisme bakteri dalam larva kecil memecah plastik. Kami ingin memahami apakah bakteri tersebut merupakan bagian dari larva, atau apakah bakteri tersebut merupakan strategi pertahanan yang diperoleh setelah memakan plastik,” kata rekan penulis studi tersebut. . Evalyn Ndotono. , seorang ilmuwan yang melakukan penelitian sebagai bagian dari studi masternya di ICIPE, demikian pernyataan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *