BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kisaran 4,7%-5,5%
thedesignweb.co.id, Jakarta Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap sehat di tengah meningkatnya volatilitas pasar keuangan global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 4,95% year-on-year pada triwulan III-2024, setelah pada triwulan sebelumnya tercatat sebesar 5,05% (year-on-year).
“Ke depan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada pada kisaran 4,7-5,5% (per tahun) pada tahun 2024, didorong oleh permintaan domestik,” kata Ramdan Dini Prakoso, Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia, dalam catatannya .” di Jakarta pada Rabu (11 Juni 2024).
Pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2024 ditopang oleh aktivitas perekonomian domestik yang tetap terjaga. Konsumsi rumah tangga tetap sehat, tumbuh 4,91% year-on-year, konsisten dengan terjaganya daya beli dan peningkatan mobilitas sosial.
Pertumbuhan investasi secara keseluruhan meningkat sebesar 5,15% year-on-year, didukung oleh berlanjutnya pembangunan proyek dan kegiatan konstruksi lainnya di Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN). Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 4,62% tahun ke tahun seiring dengan peningkatan belanja pemerintah.
Belanja lembaga nirlaba yang melayani keluarga (LNPRT) meningkat sebesar 11,69% year-on-year seiring dengan semakin intensifnya kegiatan persiapan Pilkada 2024 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21.
Pada saat yang sama, ekspor meningkat sebesar 9,09% year-on-year, didukung oleh berlanjutnya pertumbuhan positif dalam permintaan dari mitra dagang utama dan kenaikan harga banyak komoditas ekspor utama Indonesia. Ekspor jasa meningkat, karena meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara.
Pertumbuhan ekonomi yang baik juga tercermin pada wilayah usaha (LU) dan lokasi. Dari sisi LU, seluruh LU berkinerja positif pada kuartal III 2024. Industri ruga yang merupakan kontributor utama pertumbuhan juga terus mencatat pertumbuhan yang baik didorong oleh permintaan domestik dan internasional.
LU Penginapan dan Makanan serta LU Transportasi dan Pergudangan juga tumbuh positif seiring dengan terselenggaranya event-event domestik dan internasional yang mendorong peningkatan mobilitas.
Sementara itu, dari sisi lokal, laju pertumbuhan ekonomi seluruh daerah menunjukkan pertumbuhan positif pada triwulan III tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua, disusul Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat seluruh segmen pengeluaran menunjukkan pertumbuhan positif pada triwulan III 2024. Pada triwulan III tahun 2024, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,95%.
Alur ceritanya Direktur Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti mengatakan dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama PDB.
Amalia dalam konferensi pers BPS yang mengumumkan pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2024, Senin, mengatakan, “Segmen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan pangsa sebesar 53,08%, dan segmen ini tumbuh sebesar 4,91%. 11/2024).
Pertumbuhan konsumsi domestik menunjukkan tingkat konsumsi masyarakat masih terjaga. Selain itu, segmen lain yang mengalami pertumbuhan tinggi adalah belanja organisasi nirlaba yang melayani keluarga (LNPRT).
“Komponen tumbuh 11,69% didorong oleh peningkatan aktivitas persiapan pemilukada dan PON XXI,” ujarnya.
Selain itu, sektor impor dan ekspor juga mengalami pertumbuhan pesat. Ekspor didorong oleh peningkatan nilai dan volume minyak dan gas yang tidak dapat diekspor. Pada saat yang sama, peningkatan impor menyebabkan peningkatan investasi dan impor barang mentah dan penolong.
Jika melihat sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III tahun 2024, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan terbesar dari sisi pengeluaran tahunan, yaitu sebesar 2,55%.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun 2024 ditopang oleh pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan belanja pemerintah yang meningkat sebesar 1,63% dan belanja pemerintah sebesar 0,32%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami percepatan pada triwulan III tahun 2024. Dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini mencapai 4,95%.
“Pada triwulan III tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat sebesar 4,95% dibandingkan triwulan III tahun 2023,” demikian diumumkan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III tahun 2024.
Amalia menjelaskan pertumbuhan ekonomi mengacu pada produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III 2024. PDB yang dihitung atas dasar harga berlaku sebesar 5.638,9 triliun rupiah, dan PDB yang dihitung atas dasar harga konstan sebesar 3.279,6 triliun rupiah.
Sedangkan secara kuartal, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1,50% pada Q3 2024. Secara kalender tahun (ctc), terjadi pertumbuhan sebesar 5,03% selama Januari-September 2024.
Ia mengatakan, “Perekonomian Indonesia secara keseluruhan tumbuh sebesar 5,03 persen.
Apalagi, seluruh segmen usaha mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal III-2024. Namun lima sektor industri yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian, seperti industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan, menunjukkan pertumbuhan positif.
“Bagian gabungan dari lima wilayah perdagangan ini menyumbang 64,94% terhadap PDB,” ujarnya.
Bidang bisnis dengan pertumbuhan tinggi meliputi transportasi dan pergudangan seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang di semua moda transportasi dan pengiriman kargo.
Selain itu, peningkatan jumlah wisatawan mancanegara, event MICE serta event dalam dan luar negeri seperti Grand Prix Sepeda Motor Mandalika, PON XXI dan World Sustainability Forum juga turut mendorong tumbuhnya industri akomodasi dan katering.
Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 4,96% year-on-year) pada kuartal III. tahun lalu. 2024.
Ekonom LPEM FEB UI Tyoko Refki mengatakan: “Mengingat daya beli masih lemah dan kurangnya faktor musiman untuk merangsang pertumbuhan, PDB diperkirakan tumbuh sebesar 4,96% pada kuartal III tahun 2024, 4,94 dengan perkiraan kisaran -4,98. %.”, mengutip Antara, Selasa (11 Mei 2024), angka perkiraan menunjukkan bahwa pada hari pertama Pertumbuhan ekonomi pada kuartal tersebut mengalami penurunan sebesar 5,11% year-on-year dibandingkan dengan hasil dua kuartal sebelumnya. Pertumbuhan 5,05% pada tahun 2024 dan pertumbuhan tahun-ke-tahun 5,05% pada kuartal kedua tahun 2024.
Ia mengatakan pada triwulan I-2024, meski terdapat faktor pendorong musiman selama dua triwulan berturut-turut, namun laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum jauh melebihi 5%.
Kuartal pertama merupakan pemilihan umum dan bulan Ramadhan, dan triwulan kedua merupakan perayaan Idul Adha dan hari raya keagamaan lainnya, serta hari libur sekolah.
Fenomena ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan karena Indonesia tidak mungkin mencapai pertumbuhan 5% tanpa faktor musiman, ujarnya.
Rifaki juga memperkirakan perekonomian Indonesia mungkin tidak tumbuh signifikan pada bulan-bulan hingga akhir tahun 2024 sebelum faktor musiman akhir tahun seperti libur Natal dan Tahun Baru berlangsung.