5 Hujan Meteor pada Desember 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – Ada lima hujan meteor yang akan menghiasi langit pada Desember 2024. Hujan meteor terjadi di Bumi melewati jalur komet atau asteroid.
Selama orbitnya, puing-puing komet atau asteroid yang tertinggal akan jatuh ke atmosfer bumi karena tertarik gravitasi. Puing-puing komet atau asteroid menjadi meteor.
Dengan warna dan kecepatan yang berbeda-beda, meteor-meteor ini menciptakan fenomena yang disebut hujan meteor. Dirangkum dari In-The-Sky Rabu (12/4/2024) berikut daftar hujan meteor Desember 2024.
1. Hujan meteor Fenisida
Hujan meteor Fenisia akan aktif pada 28 November hingga 9 Desember 2024. Puncak hujan meteor ini akan terjadi pada 2 Desember 2024.
Saat mencapai puncaknya, Phonicid diprediksi akan menghasilkan hingga 12 meteor per jam. Hujan meteor Pheonikid berasal dari komet bernama D/1819W1 (Blanpain).
Komet tersebut diyakini telah hancur di luar angkasa. Jika dilihat dari periodenya, Blancpain merupakan komet berperioda pendek dengan periode orbit (sekali mengelilingi Matahari) 5,2 tahun. Hujan meteor ini akan muncul dari sisi konstelasi Phoenix.
2. Hujan meteor Puppid-Velid
Hujan meteor Puppid Velid akan aktif pada 4 hingga 17 Desember 2024. Puncak hujan meteor ini akan terjadi pada 6 Desember.
Saat mencapai puncaknya, Puppid-Velid diperkirakan akan menghasilkan 7 hingga 10 meteor per jam. Seperti hujan meteor pada umumnya, Puppid Velid berasal dari sisa-sisa komet atau meteor yang tertinggal di luar angkasa.
Namun asal muasal (induk komet atau asteroid) hujan meteor ini masih belum diketahui.
3. Hujan meteor Geminid
Hujan meteor Geminid merupakan salah satu hujan meteor terbesar yang akan menghiasi langit pada akhir tahun 2024. Bahkan, hujan meteor ini sering disebut sebagai “rajanya hujan meteor” karena keindahan dan intensitasnya yang luar biasa.
Hujan meteor Geminids bisa disaksikan di langit pada 4-20 Desember 2024 saat dibuka situs NASA pada Rabu (12/04/2024). Hujan meteor ini akan mengalami puncak aktivitas yang diperkirakan terjadi antara 13 hingga 15 Desember 2024.
Hujan meteor Geminid berasal dari puing-puing asteroid 3200 Phaeton yang ditemukan pada tahun 1982. Asteroid ini merupakan bagian dari asteroid keluarga Apollo, yaitu kelompok asteroid Near-Earth Object (NEO) yang orbitnya melintasi Bumi.
Orbit Phaethon 3200 memiliki periode sekitar 524 hari atau 1,43 tahun. Asteroid ini memiliki orbit yang sangat lonjong dan kemiringan sekitar 22 derajat terhadap ekliptika.
4. Hujan meteor Comae Berenicid
Hujan meteor Comae Berenicid merupakan salah satu hujan meteor kecil yang akan menghiasi langit pada tanggal 12 hingga 23 Desember 2024. Hujan meteor Comae Berenicid diperkirakan mencapai puncaknya pada dini hari tanggal 16 Desember 2024.
Pada saat ini, meteor akan muncul dari sisi konstelasi Leo, terutama di dekat kawasan konstelasi Coma Veronica. Konstelasi ini akan terlihat lebih jelas dari belahan bumi utara, namun pengamat di belahan bumi selatan masih berpeluang melihatnya, apalagi jika berada di langit gelap dan tidak ada polusi cahaya.
Hujan meteor ini hanya menghasilkan sekitar 3 meteor per jam pada puncaknya. Hingga saat ini, asal muasal hujan meteor Comae Berenicid masih menjadi misteri.
Para astronom belum mengidentifikasi hubungan langsung dengan komet atau asteroid tertentu yang mungkin menjadi sumber pecahan meteoroid tersebut.
5. Hujan meteor Ursida
Hujan meteor Ursid merupakan hujan meteor tahunan yang berlangsung pada tanggal 17 hingga 16 Desember. Hujan meteor ini biasanya mencapai puncaknya pada tanggal 22 Desember.
Meski sepopuler Geminid, Ursides merupakan hujan meteor yang lebih kecil. Seperti dikutip Space, Rabu (12/4/2024), Ursid hanya menghasilkan 5 hingga 10 meteor per jam.
Hujan meteor ini akan muncul dari sisi konstelasi Ursa Minor. Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah pada pukul 03:49 hingga 05:11 WIB.
Hujan meteor Ursid berasal dari sisa-sisa Komet 8P/Tuttle. Ini adalah komet berperioda pendek dengan orbit (sekali mengelilingi Matahari) setiap 13,5 tahun.
(Tiffany)