Global

DESIGN WEB Menlu Retno: Indonesia Mengutuk Keras Serangan Israel ke Lebanon

thedesignweb.co.id, New York – Indonesia mengutuk keras serangan Israel di Lebanon yang mengakibatkan hilangnya ratusan nyawa warga sipil, termasuk 50 anak-anak. Hal tersebut ditegaskan Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-79 di New York, Amerika Serikat (AS).

“Serangan ini semakin memperburuk situasi di Timur Tengah yang terus menghadapi krisis kemanusiaan akibat agresi Israel di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Retno dalam keterangan tertulisnya. Pada Rabu (25/9/2024).

Lebih lanjut, Menlu Retno menyampaikan bahwa Dewan Keamanan (SC) PBB dan masyarakat internasional harus mengambil tindakan tegas untuk meredakan ketegangan dan menghentikan kekerasan yang terus terjadi.

Menlu Retno mengatakan: “Indonesia juga menegaskan untuk menghormati keselamatan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon. Saat ini terdapat 1.232 personel UNIFIL di Indonesia.”

Menlu Retno mengatakan pemerintah Indonesia melalui KBRI Beirut terus memantau situasi warga negara Indonesia (INI) di Lebanon, dan telah menyiapkan langkah-langkah kontingensi untuk mengantisipasi situasi darurat.

Menlu Retno mengatakan: “Penindasan terhadap rakyat Palestina adalah akar konflik dan tanpa keadilan bagi Palestina, perdamaian tidak akan pernah tercapai di Timur Tengah.”

Kementerian Kesehatan Lebanon, dikutip kantor berita AP, menyebutkan sedikitnya 564 orang tewas dalam serangan Israel sejak Senin (23/9), termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita. Lebih dari 1.800 orang lainnya terluka.

Pekan lalu, Lebanon juga diguncang ledakan pager dan walkie talkie pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9), yang menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang. Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas tragedi tersebut, sementara Israel tidak menyangkal atau membenarkan bahwa mereka berada di balik serangan tersebut.

Judha Nugraha, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri RI, melalui pesan tertulis, Selasa (24/9), mengatakan, “Mulai Agustus 2024, KBRI Beirut akan memperluas kedutaannya ke seluruh Lebanon Statusnya ditingkatkan menjadi Siaga 1, “Sebelumnya Siaga 1 telah ditetapkan KBRI wilayah Lebanon Selatan mulai Oktober 2023.” 

Jumlah WNI di Lebanon saat ini berjumlah 159 orang.

“Sejak dimulainya Siaga 1, Kementerian Luar Negeri dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi 25 WNI dari Lebanon. Sementara sebagian besar lainnya memilih tetap berada di Lebanon karena alasan pribadi. Kebanyakan dari mereka adalah pelajar dan WNI. warganya menikah dengan warga sekitar,” kata Judha.

“Kementerian Luar Negeri dan KBRI kembali menghimbau kepada WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, menjauhi tempat-tempat sensitif dan membatasi perjalanan yang tidak penting. Bagi WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran, Israel dan hendak bepergian ke Palestina, harap tunda perjalananmu sampai situasi menjadi aman.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *