Lifestyle

Yunani Bakal Terapkan Pajak Wisata untuk Turis yang Kunjungi Mykonos dan Santorini

thedesignweb.co.id, Jakarta – Yunani merupakan salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia. Negara ini tidak hanya memiliki pantai yang indah, tetapi juga pulau-pulau yang menakjubkan dan makanan yang lezat, serta cuaca yang bagus.

Kreta, Mykonos, Athena dan Santorini adalah beberapa destinasi wisata di Yunani yang selalu dikunjungi wisatawan. Namun, bagi Anda yang berencana ke sini mungkin akan berpikir dua kali karena akan ada pajak turis. 

Seperti yang kami kutip dari situs Express, Rabu (18/9/2024), Yunani dan sejumlah destinasi wisata lainnya yang banyak dibicarakan belakangan ini dipenuhi wisatawan setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan pemerintah setempat mengumumkan kebijakan untuk menghentikan pariwisata dan mengurangi jumlah kunjungan wisatawan selama musim liburan.

Sistem ini mengharuskan mereka yang bepergian ke Santorini dan Mykonos membayar pada saat kedatangan, terutama untuk kapal pesiar. Wisatawan akan dikenakan pajak sebesar 20 euro atau setara Rp 340 ribu.

Perekonomian Yunani sangat bergantung pada pariwisata karena sektor ini menghasilkan pendapatan sebesar 20 miliar. euro atau sekitar Rp 340 triliun pada tahun 2023. Namun, 20 ribu warga Santorini ingin jumlah wisatawan dibatasi.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan kepada The Telegraph, “Yunani tidak memiliki masalah pariwisata struktural (tetapi) beberapa destinasi memiliki masalah signifikan selama beberapa minggu atau bulan dalam setahun, yang harus kita tangani.” 

Dia melanjutkan, “Permintaan kapal telah membebani Santorini dan Mykonos dan itulah sebabnya kami terus melakukan intervensi.”

 

Yunani memiliki populasi 15.000, 800 kapal pesiar yang mengangkut sekitar 1,3 juta penumpang tahun lalu. Sedangkan menurut University of the Aegean, Santorini memiliki potensi wisata sebanyak 8.000 pengunjung per hari.

Luas wilayah Santorini kurang lebih 76 km². Inisiatif lain sedang dipertimbangkan untuk mencegah Santorini dirusak oleh populasi wisatawan yang terlalu padat, termasuk larangan membangun hotel baru.

Uang yang terkumpul dari RUU tersebut dikatakan akan diinvestasikan kembali pada infrastruktur lokal. Namun, peraturan mengenai jumlah kapal pesiar yang tiba di lokasi tertentu dalam waktu bersamaan juga tengah dipertimbangkan.

Hal ini terjadi setelah postingan media sosial oleh seorang anggota dewan kota Santorini menjadi viral pada bulan Juli. Mereka mendesak warga untuk tetap tinggal di dalam rumah untuk menampung 17.000 penumpang yang diperkirakan hari itu.

Postingan tersebut kemudian dihapus, namun menyebabkan kemarahan luas di kalangan penduduk setempat dan menghidupkan kembali perdebatan tentang pariwisata, baik Yunani maupun internasional.  

Destinasi seperti Venesia di Italia dan Bali di Indonesia baru-baru ini memperkenalkan pajak pariwisata awal tahun ini. Sementara itu, Selandia Baru dan Uni Eropa berencana menerapkan pajak pariwisata tingkat baru pada akhir tahun atau 2025.

Lebih dari 60 destinasi wisata di seluruh dunia kini membebankan pajak wisata kepada wisatawan asing. Menurut CNN, pada Rabu, 15 Mei 2024, pada bulan April 2024, Venesia akan mulai mengenakan biaya kepada wisatawan sebesar €5 atau Rp87.000 per hari untuk mengunjungi kota tersebut selama periode sibuk.

Bukan hanya laguna dengan 30 juta pengunjung per tahun yang tertarik mencoba pajak turis baru. Di Inggris, Pemerintah Kabupaten Kent telah merekomendasikan pemberlakuan pajak turis semalam di wilayah tersebut.

Di Skotlandia, pengunjung ke Edinburgh kemungkinan akan membayar lebih pada tahun 2026 dan Pemerintah Welsh berencana untuk memperkenalkan undang-undang serupa pada akhir tahun ini. Beberapa negara telah menerapkannya sejak lama, seperti Perancis sejak tahun 1910. Namun, sebagian besar baru diterapkan dalam satu atau dua dekade terakhir.

Sebelum krisis Covid menyebar, tahun 2020 digambarkan oleh sebuah surat kabar sebagai “tahun pajak turis”, dengan Amsterdam masuk dalam daftar tujuan wisata yang dapat dikenakan pajak, bersama dengan Paris, Malta, dan Cancun. Masalah ini dijawab dengan cara berbeda oleh wisatawan. 

Di banyak daerah tujuan wisata, masalah terbesar bukanlah wisatawan yang bermalam, melainkan pengunjung harian yang menggunakan sumber daya lokal namun tidak mempunyai banyak uang. Oleh karena itu, pajak juga dapat digunakan untuk ‘mengurangi’ kunjungan harian dan justru mendorong wisatawan untuk berlibur lebih lama.

Penerapan pajak wisatawan ini selalu menjadi kontroversi, dan badan-badan industri menyatakan keprihatinan mengenai dampaknya terhadap industri pariwisata. Tampaknya hubungan antara pajak dan jumlah pengunjung tidak bersifat langsung.

Beberapa penelitian menghasilkan kesimpulan berbeda. Misalnya saja, ada yang berpendapat bahwa pajak wisatawan telah menghambat pariwisata internasional ke Kepulauan Balearic dan Maladewa dan hal ini mungkin membuat masyarakat enggan berpartisipasi dalam pariwisata domestik. Namun di Barcelona, ​​​​jumlah pengunjung terus meningkat, dengan jumlah tamu hotel meningkat dari 7,1 juta pada tahun 2013 menjadi 9,5 juta pada tahun 2019.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *