Pendaratan Darurat Pesawat Qantas dan Kebakaran Rumput Picu Pembatalan 11 Penerbangan dari Bandara Sydney
Jumat, 8 November 2024, Jakarta – thedesignweb.co.id di Bandara Sydney terganggu akibat pendaratan darurat pesawat Qantas dan kebakaran rumput di dekat landasan. Masih belum jelas apakah kedua insiden tersebut saling berkaitan, namun yang jelas telah terjadi pembatalan dan penundaan penerbangan secara besar-besaran.
News.com.au melaporkan bahwa penerbangan Qantas GF520, dalam perjalanan menuju Brisbane, mengalami kerusakan mesin pada Jumat sore. Penumpang di dalam pesawat melaporkan bahwa mereka mendengar suara keras selama insiden tersebut. Pesawat yang mengangkut 174 orang itu terpaksa berbalik arah dan melakukan pendaratan darurat yang aman di Bandara Sydney sekitar pukul 13.00.
Kepala Pilot Qantas Kapten Richard Tobiano membenarkan bahwa pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin yang terkendali. “Setelah lepas landas dari Bandara Sydney sore ini, salah satu pesawat kami yang menuju Brisbane mungkin mengalami kerusakan mesin. Pesawat berputar-putar beberapa saat sebelum mendarat dengan selamat di Bandara Sydney,” kata Tobiano.
Dia menekankan bahwa pilot dilatih secara khusus untuk menghadapi situasi seperti itu. Pihak maskapai juga meminta maaf atas kejadian tidak menyenangkan yang dialami penumpang dan mengatakan bahwa pihak maskapai akan menghubungi seluruh pelanggan satu per satu.
Dia juga mengakui ada suara keras di dalam pesawat saat kejadian tersebut, namun mengatakan tidak ada ledakan. “Kami juga akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab matinya mesin tersebut,” ujarnya.
Tidak ada cedera serius yang dilaporkan. Puluhan polisi dan pemadam kebakaran bergegas ke bandara, sementara Brigade Penyelamat Kebakaran Lintas Udara dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan New South Wales dipanggil ke lokasi kejadian untuk memadamkan api di dekat landasan pacu ketiga bandara.
Akibat kejadian tersebut, 11 penerbangan domestik dibatalkan dan empat dialihkan, antara lain Q953 dari Cairns ke Newcastle, VA518 dan VA516 dari Coolangatta ke Canberra, serta JQ459 dari Ballina ke Newcastle. Penerbangan yang dialihkan tersebut diperkirakan tiba di Sydney sore ini.
Penerbangan internasional juga dialihkan, dengan Scoot TR2 dijadwalkan tiba di Sydney pada sore hari setelah dialihkan ke Melbourne. Tidak ada pembatalan penerbangan internasional. Namun, banyak penerbangan yang tertunda dan rata-rata penundaan di bandara adalah 45 menit.
Semua landasan pacu dibuka kembali pada Jumat sore pukul 17.20 waktu setempat. Seorang juru bicara Bandara Sydney mengatakan: “Landasan pacu utama Bandara Sydney sudah beroperasi tetapi penumpang mungkin akan mengalami penundaan dan kami menghargai kesabaran semua orang.”
Penumpang yang terbang ke dan dari Sydney disarankan untuk menghubungi maskapai penerbangan mereka untuk mengetahui apakah penerbangan mereka akan terpengaruh. Informasi status penerbangan juga tersedia melalui papan informasi penerbangan online di situs web Bandara Sydney.
Seorang pejabat bandara mengatakan kebakaran rumput terjadi di sisi timur landasan paralel bandara bersamaan dengan pendaratan darurat. Api segera dipadamkan oleh satuan pemadam kebakaran dan penyelamatan. Pihak bandara mengatakan belum jelas apakah kedua insiden tersebut ada kaitannya, dan penyelidikan masih berlangsung.
Sementara itu, Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Udara dari Dinas Penerbangan Australia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kegagalan mesin saat lepas landas dari landasan pacu 34R menyebabkan kebakaran rumput di sekitar landasan pacu. Awak penerbangan ARFF dengan cepat menghilangkan dan memadamkan api rumput.
Pusat Operasi Transportasi Udara Nasional memaksa ground stop di Bandara Sydney selama 47 menit agar pesawat dapat mendarat secepatnya. Awak ARFF menemui QFA520 yang mendarat dengan selamat di Runway 34L tanpa ada penumpang yang terluka.
Sementara itu, Kapten Steve Cornell, kepala teknologi keselamatan di Asosiasi Pilot Australia dan Internasional, memuji keterampilan awak Qantas. Kapten Cornell berkata: “Kerusakan mesin sangat jarang terjadi, namun pilot Qantas sangat terlatih untuk menangani kegagalan mesin dengan profesionalisme maksimal.”
“Pada kesempatan ini para kru menunjukkan keterampilan, pengalaman, dan ketenangan yang luar biasa untuk kembali dengan selamat ke Sydney dan menjaga semua orang di dalamnya tetap selamat. Hal ini menunjukkan pentingnya memiliki dua pilot yang cukup istirahat “meliputi hal-hal paling penting dalam penerbangan,” lanjutnya.
Kecelakaan yang memaksa pesawat melakukan pendaratan darurat itu juga terjadi pada penerbangan Singapore Airlines (SIA) tujuan Tokyo. Pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat di Taipei, Taiwan pada Senin 28 Oktober 2024, setelah kaca depannya retak di tengah penerbangan. Pesawat dialihkan ke Bandara Internasional Taoyuan dan mendarat tanpa insiden sekitar pukul 4 pagi, kata perwakilan maskapai penerbangan.
Melansir CNA, pada Selasa 29 Oktober 2024, penerbangan SQ636 dengan 249 penumpang dan 17 awak berangkat dari Bandara Changi pada Minggu 27 Oktober 2024 pukul 23.07. Pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Haneda di Jepang pada pukul 06.20. Pagi, kemarin.
Pesawat tersebut berjenis Boeing 777-300ER. Akomodasi di hotel diatur untuk para tamu yang terluka. Nomor penerbangan telah diubah menjadi SQ9876 dan dijadwalkan berangkat dari Taipei ke Tokyo pada pukul 20.30. Diperkirakan tiba di Bandara Haneda pada pukul 12:30 pada hari Selasa, terlambat sekitar 18 jam.
“SIA dengan tulus meminta maaf kepada seluruh pelanggan yang terkena dampak atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” kata juru bicara tersebut, seraya menambahkan bahwa keselamatan pelanggan dan kru adalah prioritas utama SIA.