Mencekamnya Konser Metallica di Jakarta Tahun 1993, Area Panggung Tak Keruan hingga Dinodai Kerusuhan, Penjarahan dan Pembakaran
Liputan6.com, Jakarta Meningkatnya kedatangan musisi dan penyanyi internasional ke Indonesia untuk tampil menyapa penggemarnya di Indonesia kini bukan hal yang aneh lagi. Namun berbeda pada tahun 1990an. Animo musisi khususnya band atau grup internasional sangat tinggi, termasuk kedatangan Metallica pada tahun 1993.
Saat itu, Metallica merupakan band yang dikagumi para penggemar rock dan metal tanah air. Sayangnya kedatangan James Hetfield (vokal, gitar), Kirk Hammett (gitar) dan Lars Ulrich (drum) harus menimbulkan kekacauan dan berakhir dengan hiruk pikuk!
Konser Metallica di Indonesia berlangsung selama dua hari, tepatnya pada 10 dan 11 April 1993 di Stadion Lebak Bulus Jakarta Selatan yang hanya mampu menampung 12.000 orang. Konser ini merupakan bagian dari Nowhere Else To Roam Tour mereka.
Menurut metallica.com, Metallica membawakan 18 lagu yang sama selama dua hari konser, dan urutannya berbeda. Konser dibuka dengan “Enter Sandman” dan diakhiri dengan “One” sebagai encore keempat.
Namun, setelah suksesnya penampilan Metallica di atas panggung, suasana di sekitar panggung dan di luar panggung benar-benar ricuh. Hal itu diungkapkan dua inspektur yang peka terhadap situasi kisruh saat itu.
Bimo Sulaksono, drummer sekaligus pendiri band Juliet Project, menggambarkan betapa ricuhnya panggung di hari pertama. Bimo yang saat itu sedang mengawali karir musiknya dengan band Neutral (yang kini sudah bubar), mengaku banyak mendengar dan melihat hal-hal aneh.
“Wah pas lihat Metallica hari pertama ricuh banget. Penontonnya penuh banget sampai melebihi kapasitas stadion. Jadi kayaknya banyak yang terpaksa masuk. Aku dan teman bandku terjatuh, akhirnya aku duduk di sebelah Lars Ulrich di atas panggung!” kata Bimo saat dihubungi tim Showbiz Liputan6.com melalui telepon, Selasa (28/11/2024).
Selain di sekitar panggung, Bimo juga melihat penampakan aneh saat berada di luar area, namun masih berada di dalam area stadion. Bukan hanya ricuh di panggung, di luar ada bus yang seharusnya membawa Metallica dihadang dan diguncang penonton, kata drummer yang pernah tergabung dalam band Romeo dan Ahmad itu.
Kekacauan di hari pertama Metallica menyebar ke luar venue. Kerumunan orang yang tidak bertanggung jawab membuat keributan di luar Stadion Lebak Bulus. Pengamat bernama Aji mencatat, banyak institusi publik, banyak mobil, bangunan komersial, dan beberapa jalan di sekitarnya juga menjadi sasaran kerusuhan.
“Saya hadir di hari pertama dan tidak sempat menonton hingga selesai, banyak orang yang tidak memiliki tiket membobol dan mendapat kesempatan untuk masuk ke dalam panitia. Jumlah polisi saat itu tidak cukup dan saya pulang ke rumah bersama teman saya, namun di luar stadion kami melihat lebih banyak kekacauan! kata Aji, mereka bertemu pada Selasa (28/11/2024).
“Saya lihat toko-toko dijarah, mobil-mobil di showroom dibakar, baliho dan jalan dirusak. Kerusuhan bahkan sampai ke kawasan Mpondok Indah! Saya hendak pulang dan saya agak takut, saya takut akan terjadi kerusuhan. adalah kebrutalan polisi Akhirnya saya berbalik dan menuju ke “Radio Dalam (Kebayoran) Baru), disana mulai tenang karena sepi sekali,” kenang Aji.
Kerusuhan dan kerusuhan pada konser Metallica di hari pertama tahun 1993 juga mengakibatkan korban luka. Mengutip merdeka.com dan sumber lain, korban luka berat dan ringan berjumlah 50 hingga 100 orang.
Pada hari kedua, berbagai surat kabar melaporkan pada saat itu bahwa keamanan diperketat seiring dengan bertambahnya jumlah personel yang menjaga tempat tersebut. Namun meski di hari lain lebih baik, masih banyak yang dilaporkan menjadi korban luka tusuk atau memar.
Diketahui tidak ada orang yang tewas dalam insiden besar ini. Seperti diberitakan banyak media, polisi akhirnya menangkap sedikitnya 88 orang yang ikut serta dalam kerusuhan tersebut, seperti diungkapkan AM Hendro Priyono yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kodam Jabodetabek, dalam berbagai surat kabar yang terbit. Setelah itu. kerusuhan