Tsania Marwa Pikirkan Psikologis Anak, Pilih Legawa Soal Hak Asuh
thedesignweb.co.id, Jakarta Tsania Marwa memilih bersabar dalam urusan pengasuhan anak. Ia juga tak mau memberi tahu Atalarik Syach dan Legava tentang situasi saat ini sambil menunggu permintaan anak-anak untuk menemuinya.
“Tidak, tidak apa-apa. Maksudnya lapor ke bapaknya kan? Tidak ada. Saya sudah tahap menunggu anak saya bertemu dengan saya,” kata Tsania Marwah di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (20) / 10/2024).
Dampak psikologis terhadap anak itulah yang menyebabkan Zania Marwa pantang menyerah dan memaksakan diri untuk mendapatkan hak asuh atas anak-anaknya. Apalagi anak-anaknya sudah dewasa.
“Saya memikirkan psikologi mereka. Saya tidak boleh egois dan menganggap mereka semakin tua. Sharif 11 tahun, Sabira 9 tahun. Mereka mampu lebih berpikir kuat, itu saja, melihat dan mengevaluasi situasi. , ” jelasnya. .
Menurut Tsania, ini bukan saat yang tepat untuk mengambil tindakan drastis demi mendapatkan anak yang kini tinggal bersama mantan suaminya. Terlebih lagi, cobalah untuk melemparkannya dengan paksa.
Jadi menurutku ini bukan saat yang tepat untuk melakukan sesuatu yang sangat buruk, karena aku sedang bermain, mereka sudah mengetahuinya, kata Tsania.
Zania mengaku meski waktu terbatas, ia bisa mengenal anak-anaknya. Hal ini hanya dapat dilakukan di sekolah, pada saat anak sedang istirahat.
“Jadi bukan soal kamu, waktuku hanya sekolah dan hanya waktu luang. Jadi terbatas banget,” ucapnya.
Meski waktu yang tersedia belum cukup untuk memperbaiki hubungan dengan anak, Tsanya Marva bersyukur akan hal tersebut.
“Kamu bilang cukup ya? Tapi harusnya cukup, karena aku tidak punya pilihan. Aku lebih memilih bersyukur, supaya punya kesempatan bertemu di sekolah. Baiklah, baiklah, lakukanlah,” kata Tsanya Marva.