Saham

Saham BRIS dan BREN Masuk Indeks FTSE di Jajaran Emiten Kapitalisasi Besar

thedesignweb.co.id, Jakarta – Dalam pencatatan terbaru, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT mengumumkan perubahan komposisi komponen FTSE Global Equity Index termasuk Asia Pasifik edisi September 2024 x Jepang dan China. Bank Syria Indonesia Tbk (BRIS) masuk dalam jajaran emiten berkapitalisasi besar.

Merujuk publikasi Seri Indeks Ekuitas Global FTSE yang ditulis pada Sabtu (24/8/2024), saham BRIS termasuk emiten berkapitalisasi menengah hingga besar, sedangkan saham BREN termasuk emiten berkapitalisasi besar.

Selain itu, FTSE juga mencoret beberapa emiten Indonesia dari peringkat kapitalisasi besar, antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT GoTo Gojek Indonesia Tbk (GOTO), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT HM Sampoerna. Tbk (HMSP) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Penerbit

FTSE menempatkan emiten Indonesia ini di antara emiten-emiten berkapitalisasi menengah CPIN, GOTO, KLBF, dan UNTR. FTSE juga menerbitkan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Syaria Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Smartfren Tbk (FREN).

Juga emiten berkapitalisasi kecil antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (ARTO) dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (ADMR). FTSE juga mencakup beberapa emiten dalam kisaran tersebut. CMRY, PT Silom International Hospitals Tbk (SILO).

Selain itu, terdapat beberapa saham yang tercatat sebagai emiten mikrokapitalisasi atau microcap, antara lain PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII), PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), dan PT Serta Kardig Aero. Jasa Tbk (CASS), PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE).

 

 

Berikutnya, emiten yang tercatat sebagai emiten kapitalisasi mikro adalah PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), PT Surya Pertivi Tbk (SPTO), PT Temas Tbk (TMAS) dan PT Total Bangan Persada Tbk (TOTL). Selain itu, terdapat 17 emiten yang keluar dari jajaran emiten berkapitalisasi kecil.

Emiten tersebut antara lain PT Adira Finance Tbk (ADMF), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR), dan PT Budi Starch and Sweetener Tbk (BUDI).

Disusul PT Bundamedik Tbk (BMHS), PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), PT Indonesia Vehicle Terminal Tbk (IPCC) dan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD).

Kemudian saham PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Mahkota Group Tbk (MGRO), PT Samator Indo Gas Tbk (AGII), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) dan PT FKS Food Sejahtera Tbk. (AISA), dan PT Vijaya Karya Beton Tbk (WTON).

 

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan sesi 19-23 Agustus 2024. Analis mengaitkan penguatan IHSG dengan ekspektasi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Federal Reserve) akan memangkas suku bunganya. Federasi).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) Sabtu (24/8/2024), IHSG naik 1,51 persen menjadi 7.544,29 pada 19-23 Agustus 2024 dari penutupan pekan lalu di 7.432,09 IHSG mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada pekan 19-21 Agustus 2024 selama tiga hari berturut-turut.

Kapitalisasi pasar saham pun naik 1,75 persen menjadi Rp12.779 triliun dari pekan lalu Rp12.560 triliun. Investor asing memborong saham Rp 8,25 triliun pada pekan ini. Pekan lalu, investor asing mencatatkan aktivitas pembelian saham sebesar Rp 2,94 triliun. Selama tahun 2024, investor asing mencatatkan aktivitas pembelian saham sebesar Rp 12,63 triliun.

Dalam sepekan, rata-rata nilai transaksi bursa harian mengalami peningkatan paling besar yakni naik 106,10 persen menjadi Rp19,21 triliun dari pekan sebelumnya Rp9,32 triliun.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 17,65% menjadi 19,68 miliar lembar saham dari pekan lalu sebanyak 16,73 miliar lembar saham. Rata-rata frekuensi transaksi bursa harian juga meningkat 6,91% menjadi 1,09 juta transaksi dari 1,02 juta transaksi pada minggu lalu.

Sebagian besar saham berubah menjadi hijau selama seminggu. Sementara sektor bahan baku atau bahan baku turun 0,21 persen, sektor saham teknologi turun 0,88 persen, dan sektor saham infrastruktur turun 0,55 persen.

 

Sementara sektor saham energi menguat 1,07 persen, sektor saham industri menguat 3,92 persen, dan sektor konsumen non-siklikal menguat 0,94 persen. Sektor saham konsumen siklis naik 4,72 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar pada minggu ini. Sektor saham kesehatan menguat 1,1 persen, sektor saham keuangan menguat 2,5 persen, sektor properti dan real estate menguat 1,56 persen, serta sektor transportasi dan logistik menguat 1,73 persen.

IHSG menguat 1,51 persen ke level tertinggi baru di 7.594. Ia memperkirakan banyak emosi yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Pertama, rilis suku bunga Tiongkok dan Indonesia. Kedua, meningkatnya ekspektasi investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Ketiga, rupee menguat terhadap dolar AS.

Pekan depan, Harditia meyakini IHSG kemungkinan besar akan menguat. IHSG akan bergerak menuju level support 7.374 dan level resistance 7.610.

“Sentimen diperkirakan akan tetap sama.” Kemungkinan penurunan suku bunga sekitar September 2024 diperkirakan akan dipengaruhi oleh nilai tukar rupee dan pergerakan harga komoditas,” kata Herditya saat dihubungi thedesignweb.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *