Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ajak Sineas Majukan Perfilman, Kenalkan Budaya Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) merupakan festival film internasional terbesar dan terlama di Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan sinema Asia dan mengembangkan sinema Indonesia, yang juga memberikan ruang interseksionalitas. Berbagai sektor seperti seni, budaya dan pariwisata.
Tahun 2024 ini merupakan tahun ke-19 diselenggarakannya Java International Film Fair yang dilaksanakan pada tanggal 30 November hingga 7 Desember 2024. Acara tersebut dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Fazli Zon.
Dalam sambutannya, Fazli Zon menyampaikan bahwa festival ini merupakan bukti bagaimana sinema dapat menjadi forum persinggungan antara seni, budaya, dan industri kreatif berbasis budaya, serta platform yang mempromosikan semangat film Asia di kancah global.
“Dengan bisnis yang kompetitif, para sineas kita mempunyai kemampuan bersaing secara global, membuktikan bahwa Indonesia merupakan salah satu pusat kreatif terbaik di Asia,” kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).
Ia mengatakan film lebih dari sekedar hiburan dan sarana ekspresi budaya. Menurutnya, film merupakan alat diplomasi budaya dan sarana yang mampu membawa kekayaan budaya Indonesia ke kancah dunia.
Fazli mendorong para sineas Indonesia untuk mengeksplorasi tema-tema budaya dalam sinema agar dunia dapat mengetahui dan lebih memahami keanekaragaman budaya di kepulauan tersebut.
“Untuk mendukung langkah tersebut, kami juga akan berupaya mendukung pendistribusian karya-karya tersebut di pasar global,” jelas Fazli Zohn.
Selanjutnya, Fadli Zon menilai industri film Indonesia semakin menunjukkan potensi yang luar biasa. Menurutnya, pada tahun ini hingga akhir November, jumlah penonton bioskop Indonesia mencapai 72 juta penonton, yang merupakan pertama kalinya sepanjang sejarah.
“Potensi tersebut hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan, salah satunya melalui pasar kering yang pertama kali diadakan pada festival tahun ini,” jelas Fazli.
Menbudpar malam tadi menjelaskan, kehadiran lebih dari 100 perusahaan film nasional dan internasional di Pasar Kering mengukuhkan perannya sebagai platform efektif dalam mendorong transformasi perfilman Asia.
“Saya mengajak semua pihak untuk bekerja sama memperkuat ekosistem film sebagai sarana penyampaian pesan global, memperkenalkan budaya Indonesia, dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang dan pendorong perubahan,” tutup Menteri Kebudayaan Fazli. Daerah.
Sekadar informasi, JAFF-19 yang mengangkat tema “Metanoia” diharapkan dapat menginspirasi sinema Asia untuk terus bertransformasi dan memperkuat identitasnya, meski di tengah berbagai tantangan dan dinamika regional dan global.
Di JAFF-19, 182 film layar lebar dan film pendek dari 25 negara di kawasan Asia-Pasifik dan genre berbeda (fiksi, dokumenter, animasi, eksperimental) akan diputar dengan topik yang berhasil dipesan dalam program tematik berbeda. JAFF akan dikemas dengan program-program (baik episodik maupun non-episodik) yang berlangsung sepanjang festival.
Sebagian besar program ini akan diadakan di Empire XXI, Yogyakarta. Jadwal acara JAFF-19 dan cara pembelian tiket reguler dapat dilihat di akun resmi media sosial @jaffjogja dan situs resmi jaff-filmfest.org.
Tahun ke-19 JAFF semakin spesial karena merupakan tahun pertama diadakannya JAFF Market, sebuah ajang industri yang menjadi hub dan sumber networking bagi seluruh ekosistem film Indonesia untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi di industri film. . Di Indonesia.
JAFF Marketplace diharapkan dapat menjadi kolaborasi yang mendorong industri, profesional, talenta baru, pembuat konten, pembeli, tempat pemutaran film, pers dan media serta pecinta film.
Sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara, Pasar Kering merupakan pusat pembuatan film dan tempat pameran bagi industri film Indonesia. Pasar Kering akan diselenggarakan pada tanggal 3 hingga 5 Desember 2024, di Jogja Exhibition Centre, Yogyakarta.