Peran Vital Ayah Saat Ibu Hamil hingga Melahirkan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Menjadi seorang ayah bukan hanya sekedar mencari uang dan melindungi keluarga. Peran ayah lebih luas, memberikan dukungan dan kasih sayang kepada istri, terutama pada masa kehamilan dan setelah melahirkan. Pada masa ini, kehadiran dan peran aktif ayah tidak hanya penting bagi ibu, tetapi juga bagi tumbuh kembang anak.
Psikolog sekaligus konselor Lika Puspasari menjelaskan pentingnya peran ayah. Pertama, bawa ibu ke dokter sejak awal kehamilannya, ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, 2 April 2024.
Hal ini membuat ibu dan bayi merasa aman dan nyaman di dalam kandungan. Saat hamil, ibu merasa tidak sendirian, ia bersama suaminya.
Kebiasaan ini juga akan mengingatkan suami akan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah. Sekalipun anak tersebut masih dalam kandungan dan hanya dialah satu-satunya yang menganggap dirinya perempuan, bukan berarti tanggung jawab suami sebagai ayah belum dimulai.
Dalam sesi terapi bersama, kedua orang tua akan mendapat konseling sekaligus untuk pemahaman dan refleksi.
“Bukan sekedar melahirkan, seorang ibu akan melahirkan, dia sudah selesai melahirkan. Tidak. Pendidikan bisa dilakukan bersama-sama.”
Selain itu, sang ayah tetap perlu berkomunikasi dengan janin dalam kandungannya. Lieke menyarankan untuk berbicara dengan anak atau membacakan cerita.
– Nanti dia akan terbiasa mendengar suara ayahnya.
Mengatasi perubahan fisik dan hormonal saat hamil merupakan pengalaman yang luar biasa bagi seorang ibu. Dalam perjalanan ini, dukungan dan pengertian orang-orang terdekat, terutama pasangan, dapat membantu para ibu menjalani proses tersebut dengan lebih nyaman dan damai.
Saat hamil, seorang ibu akan mengalami perubahan hormonal yang dapat menimbulkan perasaan sedih, marah, atau cemas yang luar biasa.
Seperti kata pepatah, “Ketika seorang ibu mulai mengalami tekanan emosional, dia sering kali sedih, lelah, marah, dan seorang ayah bisa memijatnya.” Dan itu akan membuat istrinya sangat bahagia.”
Dilanjutkan dengan pelukan atau belaian yang dapat menenangkan ibu.
Begitu pula dengan perubahan fisik ibu yang membuatnya tidak nyaman. Biasanya menjadi lebih buruk ketika kehamilan memasuki trimester ketiga. Kemungkinan besar ia takut dengan kondisi perutnya yang besar, sulit bergerak, dan kehilangan kasih sayang dari suaminya.
“Ada perasaan seperti itu di trimester ketiga, karena kalau Anda punya preeklamsia misalnya, berat badan Anda bertambah,” ujarnya.
Tugas seorang ayah adalah memberikan dukungan emosional dalam bentuk penegasan dan penguatan, serta membantu ibu merasa nyaman setiap saat.
Kehadiran ayah saat ibu baru lahir merupakan momen penting dan sangat penting. Mulai dari keintiman di ruang bersalin hingga perawatan bayi baru lahir, peran ayah tidak hanya memberikan dukungan emosional kepada ibu, tetapi juga memberikan dukungan praktis dan moral selama proses persalinan.
Seperti yang dikatakan ibu-ibu yang baru melahirkan, susah tidur, hormon berubah lagi, mudah lelah, nyeri, dan lain-lain.
Ayah dapat membantu dengan membantu pekerjaan rumah atau membantu mengurus anak sehingga ibu dapat mengambil cuti.
“Juga, kamu bisa mengajak saudara untuk bermain sebagai kakak. Itu sangat membantu.” Bayi baru lahir adalah anak kedua, ketiga, dan seterusnya. dan itu bisa dilakukan.
Selain bantuan fisik, ayah wajib memberikan dukungan emosional berupa perhatian, “karena dengan begitu ibu akan rileks, merasa tenteram, tenteram, ada yang mengerti tanpa menghakimi.”