Bisnis

Reforma Agraria Tak Sekadar Janji, Ini Buktinya

Liputan6.com, Jakarta Reformasi pertanahan dalam HPL Badan Bank Tanah bukan hanya sekedar janji di atas kertas, namun juga sebuah keniscayaan. Reformasi pertanahan tidak hanya sekedar pembagian tanah atau penyerahan sertifikat saja, namun juga harus menciptakan keadilan sosial yang bercirikan keadilan pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

Sejak percepatan pelaksanaan land reform pada tahun pertama pemerintahan Presiden ketujuh RI Joko Widodo, telah ditetapkan bahwa seluruh penerima manfaat mengelola tanah yang tunduk pada land reform (TORA) secara optimal dan produktif. .

Berdasarkan hal tersebut, Cabang Bank Tanah yang diberi mandat menyediakan minimal 30 persen lahan untuk land reform, wajib memenuhi kewajibannya dengan sebaik-baiknya.

Menteri ATR/Kepala BPN juga memerintahkan pemberian TORA pada HPL Cabang Bank Tanah Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur seluas 1.873 Ha.

“Ini merupakan kewajiban yang harus kita penuhi sebagai perpanjangan tangan pemerintah di bidang pertanian, dan bukan sekedar janji. “Kami ingin penerima manfaat dapat mengelola TORA secara maksimal,” kata Kepala Cabang Bank Tanah Parman Nataatmadja dalam siaran persnya, Minggu (11/03/2024).

Parman mengatakan, pelaksanaan land reform di HPL Cabang Bank Tanah sudah memasuki tahap akhir. Pihak Anda bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN dan GTRA untuk terus melakukan upaya akselerasi.

“Tinggal beberapa langkah lagi sebelum sertifikat terbit,” ujarnya.

Pelaksanaan reforma agraria di HPL Cabang Bank Tanah akan dilakukan dalam beberapa tahap, yang mana saya akan menyasar masyarakat yang terkena dampak pembangunan bandara IKN dan jalan tol atau tol di IKN seksi 5B seluas total wilayah. kurang lebih 400 ha.

Masyarakat yang terdampak Bandara IKN tidak hanya mendapat lahan, namun juga tanaman pengganti melalui skema PDSK (pengelolaan dampak sosial) yang pelaksanaannya dilakukan Kementerian Perhubungan di sisi darat dan Kementerian PUPR di sisi udara.

 

Harto, salah satu masyarakat penerima santunan tanaman dan juga calon penerima manfaat dari Badan Bank Tanah RA mengaku senang dan puas dengan solusi dari Badan Bank Tanah, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR. Ia mendapat santunan tanaman senilai Rp357 juta.

“Awalnya ada isu tidak ada ganti rugi, pokoknya mereka terima. Setelah proses berjalan, ada kabar dari Badan Bank Tanah bahwa tanahnya sudah diganti dan sudah ditanami. Akhirnya kami terima,” kata Harto. .

Harto mengungkapkan, awal kehadiran Banco de Terra Agency menuai protes masyarakat. Namun, sosialisasi rutin yang dilakukan Departemen Bank Tanah kepada masyarakat setempat telah membuahkan hasil positif.

“Saya sempat khawatir, tapi saat ada sosialisasi akhirnya kami paham. Kebun masyarakat itu dikembalikan kepada masyarakat. “Sejak awal masuknya Banco de Terra Agency sudah ada (sosialisasi),” jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan Eko, warga penerima santunan tanaman juga merupakan calon penerima AR. Ia berharap kehadiran Dinas Bank Tanah bersama pemangku kepentingan lainnya dapat lebih memajukan PPU ke depan.

“Alhamdulillah saya senang (menerima tanam pengganti). Saya tidak menyangka negara kita akan menjadi bandara IKN. Kami dari Kecamatan Gersik, Jenebora dan Pantai Lango senang. Saya tidak menyangka kalau ini dijadikan bandara atau bandara. kota,” katanya.

 

Eko mengaku mendapat kompensasi budidaya tanaman senilai lebih dari Rp 40 juta. Sebagian uangnya ia gunakan untuk menyekolahkan anak dan istrinya.

Eko meyakini kehadiran Cabang Bank Tanah benar-benar dapat memberikan keadilan dan keamanan hak atas tanah bagi masyarakat.

“Nanti kami juga di sini untuk masa depan anak cucu kami. Kalau ganti ruginya hilang total, tidak punya tanah. Tanah jadi lebih mahal,” ujarnya.

Ia juga memastikan Cabang Bank Tanah selalu berkomunikasi secara persuasif dengan masyarakat.

“Enggak benar (menakutkan). Alhamdulillah selama ini Landbank dan masyarakat sudah berjalan dengan baik, baik sekali. Seperti mendapat solusi bagaimana menjadikan negara ini menjadi hak masyarakat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *