Bisnis

Kenalkan, Mobil Spesialis Penjaga Stabilitas Harga Pangan dari Bapanas

thedesignweb.co.id, Jakarta Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menyerahkan lima Kendaraan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada lima provinsi di Indonesia. Wahana tersebut bertujuan untuk mendukung Gerakan Pangan Baik (GPM), khususnya di daerah yang sulit dijangkau, sekaligus menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Kelima kendaraan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas karena mampu menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau, kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di kantor Bapanas, Jakarta, Senin (12/2024). Provinsi penerima mobil SPHP

Lima provinsi penerima mobil SPHP adalah: Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Kawasan Ekonomi Khusus (DIY) Yogyakarta

Arief menjelaskan, program tersebut merupakan tindak lanjut dari penyerahan delapan kendaraan SPHP sebelumnya ke provinsi lain. Selain itu, terdapat tambahan satu unit food safety vehicle untuk memastikan pangan yang dijual aman dan layak dikonsumsi.

Arif menambahkan: “Ini merupakan salah satu implementasi arahan Presiden Prabowo agar program tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat luas.” Makanan untuk dijual

Gerobak SPHP akan menjual berbagai macam bahan pokok antara lain : Nasi Bawang dan Bawang Putih Cabai Minyak Goreng Ayam dan Ikan

Arif menekankan pentingnya penggunaan rantai dingin untuk menjaga kualitas bahan pangan tertentu, seperti ayam dan ikan.

“Tantangan terbesarnya adalah memastikan produk seperti ikan dan ayam tetap beku. Namun, dengan teknologi pre-order dan cold chain, hal ini bisa dilakukan,” jelasnya.

 

Arif juga mengungkapkan, kendaraan SPHP ini bisa digunakan untuk operasi pasar di jalan atau desa. Ia berharap program tersebut dapat meningkatkan akses pangan murah bagi masyarakat di berbagai daerah.

“Rencananya nyata. Saya minta para kepala dinas menjadwalkan ke mana kendaraan ini akan melaju setiap harinya,” kata Arif.

Kendaraan SPHP akan tiba di beberapa lokasi setiap harinya, dengan jadwal yang dikoordinasikan dengan masyarakat setempat.

“Misalnya satu kendaraan bisa menjangkau dua hingga tiga lokasi dalam sehari. Jadwalnya harus jelas agar masyarakat bisa memaksimalkan pemanfaatan program tersebut,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *