Saham

Bursa Asia Dibuka Beragam, Investor Menanti Keputusan Fed

thedesignweb.co.id, Jakarta – Pasar saham di kawasan Asia-Pasifik mengalami perdagangan beragam pada hari Selasa. Investor pasar saham Asia bersiap menghadapi sejumlah peristiwa besar minggu ini.

Peristiwa tersebut adalah pemilihan presiden AS. di AS dan kemungkinan Bank Sentral atau Federal Reserve Bank (Fed) AS akan memangkas suku bunga akhir pekan ini.

Nikkei 225 Jepang naik 0,68% pada jam pertama perdagangan Selasa (11/5/2024), menurut CNBC. Sedangkan indeks Topix menguat 0,33%.

Kospi Korea Selatan melemah 0,67%, sedangkan Kosdaq menguat 0,25%. Inflasi konsumen Korea Selatan naik 1,3% pada bulan Oktober dibandingkan tahun sebelumnya, sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 1,4%.

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong diperdagangkan pada 20,658, sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan terakhir HSI di 20,567.52.

S&P/ASX 200 Australia turun 0,56% karena para pedagang mengamati keputusan suku bunga bank sentral yang akan datang.

Analis di HSBC dan Commonwealth Bank of Australia memperkirakan Reserve Bank of Australia akan mempertahankan suku bunga tidak berubah. Wall Street

Di Amerika Serikat semalam, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 257,59 poin, atau 0,61%, menjadi ditutup pada 41,794.60. S&P 500 turun 0,28% menjadi 5.712,69, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,33% menjadi 18.179,98.

Saham-saham bergerak pada hari Senin karena obligasi pemerintah AS yang bersifat safe-haven naik tipis, menunjukkan beberapa investor mungkin mengurangi risiko menjelang Hari Pemilu.

Selain pemilu, Wall Street bersiap untuk keputusan suku bunga Federal Reserve pada hari Kamis.

Menurut alat FedWatch CME Group, para pedagang memperkirakan peluang 99% penurunan suku bunga sebesar seperempat poin pada akhir pertemuan kebijakan bank sentral, setelah penurunan setengah poin persentase pada bulan September.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada Selasa (11/05/2024). IHSG akan cenderung terkoreksi ke posisi 7.355-7.366.

Senin, 2024 pada 4 November, IHSG melemah 0,34 persen. menjadi 7.479 seiring dengan peningkatan volume penjualan. Koreksi IHSG pun menembus level support 7.449 dan mencapai area koreksi minimum yang tersaji di level 7.444.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG saat ini berada pada wave v wave © (iv) pada skenario hitam atau bagian dari wave © wave (ii) pada skenario merah.

Artinya IHSG masih bias koreksi 7.355-7.366 karena menutup gap tersebut, kata Herditya.

Ia mengatakan, IHSG berada pada level support 7.366 7.207 dan 7.595 pada level resistance 7.675.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan IHSG kembali melakukan koreksi dengan level bawah (LL) beserta volume untuk menguji support garis moving average (MA) 100.

Ia mengatakan, meski IHSG berpeluang pulih saat berada di bawah resistance garis MA5, IHSG berpeluang kembali terkoreksi dan menguji support garis MA100.

Namun jika berhasil menembus garis MA5 maka IHSG berpeluang kembali pulih dan menguji resistance garis MA20 serta resistance channel bearish, kata Wafi.

Ia mengatakan pergerakan IHSG saat ini berada di level 7.400-7.600.

Dalam risetnya, PT Pilarm Investindo Sekuritas menyebutkan potensi kenaikan IHSG terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.410-7.560.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *