WEB NEWS Bicara Stunting, Hashim Djojohadikusumo Sebut Ada 27 Juta Rumah Digolongkan RTLH
thedesignweb.co.id, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pengurus Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan ada 27 juta rumah yang terdaftar sebagai rumah tidak layak huni (RTLH).
Hal itu disampaikan Hashim dalam kuliah nasional bertajuk “Kontribusi Gen Z dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas” di Balairung Universitas Podomoro, Jakarta Barat.
Ucapannya bermula saat ia bercerita tentang masalah sakit, tidak makan enak. Tapi dari rumah.
“Saya nggak mau ngomong jelek-jelek. Saya mau ngomong jelek-jelek. Apa maksudnya lingkungan hidup? Rumahnya, tempat tinggalnya. Anak kita banyak dan kita dapat nomornya. Dari PLN, lalu dari sumber lain. Antara 37 juta dan 44 juta Faktanya, 44 juta keluarga di Indonesia tergolong miskin, kata Hashim di Jakarta, Jumat (11/10).
Ucapannya itu karena dia merupakan Ketua Satgas DPR Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Dan kita lihat buktinya dari rumah mereka. Dan sebagai Ketua Satgas Perumahan, saya mendapat banyak informasi. Ternyata 27 juta rumah itu tergolong RTLH. Rumah tempat tinggal, rumah tidak layak huni,” ujarnya.
“27 juta keluarga di Indonesia tinggal di RTLH. 2 bohlam Ada televisi,” lanjutnya.
Lalu ia menyindir Ketua Forum Masyarakat Emas Indonesia (Formas) Jenderal Handojo Budhisedjati. Menurutnya, jika mempunyai TV di rumah, maka ia tidak dianggap miskin.
“Iya Pak. Orang miskin tidak bisa punya televisi. Kalau punya televisi, meski hitam putih, mereka tidak miskin. Iya Pak. Mungkin karena angkanya. Mengerti? Manipulasi data.” katanya.
“Kita tertinggal. Nah, 27 juta rumah, itu berarti 27 juta x 34 juta rumah tangga berarti lebih dari 100 juta dari kita hidup di perumahan yang tidak layak menurut pemerintahan saat ini,” tambahnya.
Jadi anak-anak ini tinggal di rumah yang airnya kotor dan tidak ada listrik. Minum air itu tidak sehat karena mengandung bakteri, virus, dan lain-lain.
Oleh karena itu, kemiskinan masih tinggi pada 24 persen anak-anak. Ini berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Jadi, Pak Prabowo dan Mas Gibran akan memimpin beberapa program,” jelasnya.
“Pertama, makanan gratis. Kedua, perumahan,” putusnya.
Sumber: Nur Habibie/Merdeka.com