Jaksa Agung: Kalau Pimpinan Korup, Anak Buahnya Rampok
Liptan6.com, Jakarta – Jaksa Agung ST Burhanuddin menilai pemberantasan korupsi harus dimulai dari dalam. Menurutnya, jika pemimpinnya suci, maka bawahannya akan takut melakukan perbuatan asusila.
Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah Tahun 2024 yang digelar di SIKC di Bogor, Jawa Barat, Kamis (11 Juli 2024).
Burhanuddin berkata, “Dari mana kita memulai melawan korupsi? Perjuangan melawan korupsi dimulai dari diri kita sendiri.”
“Kalau pemimpin masyarakat dan tempat lain, pemimpin tempat kerja, pemimpinnya bersih, maka bawahannya harus takut melakukan perbuatan tercela,” ujarnya.
Sebaliknya, jika atasannya korup, maka bawahannya akan menjadi perampok. Oleh karena itu, Burhanuddin berpesan agar kita menghilangkan korupsi dari diri kita sendiri.
“Tapi kalau pimpinan dinasnya korup, ada perampok di bawahnya. Jangan lupakan itu,” ujarnya.
Jaksa Agung Burhanuddin menilai Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan korupsi. Namun, dia yakin masih banyak yang ingin Indonesia bebas korupsi.
“Padahal kita termasuk negara paling korup. Saya yakin tidak ada yang mau menyebut negara kita sebagai negara paling korup. Kita tetap bangga,” ujarnya.
Ia diangkat menjadi ketua jaksa di Kabinet Merah Putih era Presiden Prabowo Subianto. Burhanuddin dilantik sebagai ketua jaksa oleh Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin (21 Oktober 2024).
Upacara pengambilan sumpah Burhanuddin berdasarkan Keputusan Presiden 135/P Tahun 2024 tentang pengangkatan Kepala Kejaksaan Agung (Kepres).
Keppres yang diteken Prabowo berbunyi: “ST Burhanuddin diangkat menjadi Jaksa Agung RI”.
Pengangkatan Jaksa Agung berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 135/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Jaksa Agung Republik Indonesia.
Pada saat yang sama, Prabowo mengangkat Letjen Herindra (purnawirawan) sebagai Direktur Intelijen Negara (BIN). Selain itu, Jokowi juga menunjuk Luhut Binsar Pandjaita sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
Koresponden: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com