Bisnis

Selain Punya Nilai Ekonomi Tinggi, Sagu Bisa Perlambatan Global Warming

thedesignweb.co.id, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memproduksi dan meningkatkan penggunaan sagu pada berbagai produk manufaktur serta meningkatkan konsumsi produk sagu dalam negeri. Hal ini dikarenakan sagu menghasilkan pati paling banyak dibandingkan tanaman penghasil pati lainnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, pemerintah terus mempercepat transfer pangan lokal dan pengembangan usaha berbasis bahan baku lokal, termasuk sagu, dengan menerbitkan Perpres No. 81 Tahun 2024 tentang perluasan penyediaan pangan berdasarkan pengetahuan sumber daya lokal.

“Diharapkan dengan undang-undang ini program pemerintah fokus dan bekerjasama untuk mendorong percepatan pembangunan industri dan konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal,” ujarnya saat membuka Sago Series Expo Jakarta, dikutip. dari keterangan tertulis, Kamis (3/10/2024).

Sagu tidak hanya memiliki potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan industri dalam negeri, namun memiliki banyak manfaat bagi perlindungan lingkungan.

Tanaman sagu memiliki tingkat serapan CO2 yang tinggi, sekitar 289 ton CO2/ha/tahun. “Tanaman ini berpotensi menjadi salah satu penyumbang penurunan pemanasan global, menjadi kawasan konservasi air yang mencegah kekeringan dan kebakaran tanah, serta dapat mencegah pelepasan karbon dari dalam tanah,” imbuhnya.

Meskipun potensi lahannya sangat besar dan pemanfaatannya beragam, namun pemanfaatan sagu saat ini masih rendah, yaitu kurang dari 4% luas areal sagu tanah air atau sekitar 212.468 Ha. Menperin menegaskan, penurunan produksi sagu tidak bisa efektif jika Kemenperin bekerja sendiri. Oleh karena itu, peran dan dukungan pemangku kepentingan lainnya, baik pusat maupun daerah, juga diperlukan.

 

Kementerian Perindustrian berencana terus meningkatkan impor sagu dengan mengembangkan diversifikasi produk, memfasilitasi kerja sama antara industri pengolahan sagu dengan industri pengguna, mendorong Program Sertifikasi Komponen Dalam Negeri (TKDN) Tingkat Dalam Negeri, dan program pengembangan mesin atau peralatan sagu. pengolahan. industri.

Selain itu, Kemenperin juga berupaya meningkatkan hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya sebagai langkah mendorong pesatnya perkembangan industri pengolahan sagu. Misalnya dengan mengadakan simposium pada bulan Juli lalu yang melibatkan berbagai organisasi terkait, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, akademisi dan pakar dan mendapat respon yang sangat positif terutama dari daerah penghasil saga.

“Saya sangat berterima kasih atas tindak lanjut yang dilakukan Provinsi Papua dengan mengikuti simposium tersebut dengan mengkaji karakteristik produk sagu dan produknya yang dihasilkan di beberapa negara di Timur Tengah. Hal ini akan mempercepat perkembangan industri sagu. di Indonesia,” kata Menperin.

Potensi besar Sagu masih belum tereksplorasi. Agus mencontohkan, dengan semakin banyaknya penelitian dan pengembangan, sagu dapat dimanfaatkan sebagai bahan pemanis, makanan olahan, obat-obatan serta bahan baku industri biofuel dan bioetanol.

 

Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika menjelaskan, salah satu upaya Kemenperin memenuhi komitmen mendorong pengembangan sagu dan produk unggulan lainnya demi ketahanan pangan nasional adalah dengan menyelenggarakan “Sagu Expo: Pameran, Eksplorasi dan Penciptaan Produk Olahan Sagu” pada 2.-6. Oktober 2024 Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta.

Sagu Expo merupakan rangkaian acara dengan pameran yang menampilkan 16 perusahaan yang bergerak di bidang sagu, program diskusi dengan 18 pembicara dari kalangan pemerintah, akademisi, dokter dan industri, serta kompetisi, demonstrasi pengolahan sagu dan pembuatan produk jadi sagu.

“Diharapkan dengan dilaksanakannya proses ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap potensi dan pentingnya sagu rendah.” Beragamnya produk sagu diharapkan dapat menjadi jembatan percepatan perkembangan industri sagu dan membuka peluang kerja sama yang lebih baik dalam upaya meningkatkan kinerja industri tanah air,” jelas Putu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *