Lifestyle

6 Fakta Menarik Gunung Seblat di Bengkulu, Lokasi Habitat Asli Bunga Rafflesia Arnoldi dan Harimau Sumatra

thedesignweb.co.id, Jakarta – Gunung Seblat merupakan gunung yang terletak di Provinsi Bengkulu Kabupaten Lebong dan berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas di Provinsi Sumatera Selatan. Ketinggian gunung ini adalah 2.383 meter di atas permukaan laut dan termasuk gunung dengan tinggi sedang.

Dari Kota Muaraaman (ibu kota Kabupaten Lebong), gunung itu berjarak sekitar 20 km ke arah barat laut. Kawasan ini merupakan habitat alami Rafflesia Arnold, Amorphophallus dan Bunga Harimau Sumatera.

Gunung Seblat juga berada di hulu Sungai Seblat yang menjadi sumber air baku utama di Provinsi Bengkulu selain Sungai Air Ketahun. Provinsi berpenduduk 1,9 juta jiwa ini memiliki cagar alam berupa taman nasional dan hutan lindung yang mencakup 74 persen dari total luas wilayah.

Ada lebih banyak hal di Gunung Seblat selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Seblat yang dirangkum Tim Lifestyle thedesignweb.co.id pada Senin, 2 Desember 2024. 1. Bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat

Sebagian Gunung Seblat merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat yang dikelola bersama oleh dua provinsi, Jambi dan Bengkulu. Mengutip dari situs resminya, Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan taman nasional terluas di Pulau Sumatera dengan luas 13.750 km² yang meliputi empat provinsi antara lain Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.

Taman ini juga merupakan bagian dari warisan hutan hujan tropis Sumatera sejak tahun 2004. Taman nasional ini terdiri dari pegunungan Bukit Barisan yang memiliki dataran tertinggi di Sumatera yaitu Gunung Kerinci (3.805 meter di atas permukaan laut).

Dikutip dari situs resmi Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Gunung Seblat yang jauh dari kontak manusia masih menjadi habitat Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (tapirus indicus), babi (Sus sp.), siamang. , aneka burung seperti gigi Buceros (Buceros vigil), gagak kayu (Corvus enca).

Tumbuhan langka seperti Rafflesia spp. juga dapat ditemukan di hutan. dan bunga bangkai, Amorphophallus spp. Pada ketinggian sekitar 1.900 meter di atas permukaan laut, Nepenthes spp. Semua tumbuhan tersebut menjadi pemandangan yang mampu menghilangkan penat selama pendakian menuju puncak Gunung Seblat (2.409 meter di atas permukaan laut). 3. Menjadi sasaran penelitian dan konservasi

Karena keanekaragaman hayatinya, Gunung Seblat menjadi tempat penelitian yang sering digunakan para peneliti khususnya di bidang ekologi dan biologi. Tujuan penelitian yang dilakukan di kawasan ini adalah untuk melindungi flora dan fauna serta memperdalam pemahaman tentang ekosistem Gunung Seblat.

Gunung Seblat menawarkan pendakian yang tak terlupakan dengan kekayaan alamnya yang luar biasa.

 

Kawasan Gunung Seblat dikembangkan melalui pengelolaan terpadu menjadi kawasan ekowisata yang salah satunya menjadi tempat para pendaki dan pendaki. Namun mendaki gunung Seblat tidaklah mudah, medannya cukup berat dan sulit. Jalur pendakian yang terjal dan kondisi cuaca yang tidak menentu memerlukan persiapan fisik dan mental yang baik. 5. Kalah sepopuler Gunung Kerinci

Gunung Seblat dinilai kurang populer, dan sebagian besar pendaki lebih memilih mendaki Gunung Kerinci yang berada di kawasan yang sama. Pasalnya, Gunung Kerinci merupakan gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut.

Bahkan Gunung Kerinci mempunyai tingkat kesulitan pendakian yang relatif tinggi. Pendaki menemui shelter 3 yang kemiringannya hampir 90 derajat.

Meski demikian, masih ada segelintir pendaki yang ingin menuju Gunung Seblat. Sebab segala jerih payah selama mendaki tetap terbayar dengan keindahan alam dan ketenangan yang dirasakan di puncak gunung.

Setelah berhasil mendaki Gunung Seblat, Anda bisa mengunjungi objek wisata sekitarnya seperti Gunung Tujuh, Bukit Sulap, Telaga Kaco dan Telaga Gunung Tujuh. Namun tetap berhati-hati saat melakukan pendakian, karena terkadang ada penutupan sementara kawasan wisata karena perubahan kondisi berdasarkan pantauan terkini. 

Yang paling unik dari destinasi tersebut adalah Danau Kaco karena ciri khasnya yang jarang dimiliki danau lain di Indonesia. Keunikannya adalah Danau Caco bisa memancarkan cahaya terang terutama saat bulan purnama.

Warna air danau ini adalah cyan atau teal yang sangat jernih dan tampak cemerlang di malam hari. Keunikan warna tersebut disebabkan oleh konsentrasi mineral tertentu pada sedimen danau ini yang menghasilkan pancaran sinar cyan. Secara kimiawi, struktur molekul air memberi warna biru pada air. Warna ini kemudian terlihat jelas sehubungan dengan pertambahan jumlah massa air. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *