Pemimpin Partai Kekuatan Rakyat Korea Selatan: Presiden Yoon Suk Yeol Akan Mengundurkan Diri
thedesignweb.co.id, Seoul – Meski parlemen Korea Selatan gagal memakzulkan Presiden Yoon Suk-yeol, pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (PPP) mengatakan presiden pada akhirnya akan mengundurkan diri.
Seperti diberitakan sebelumnya di Channel News Asia (8/122024), PPP memboikot pemungutan suara yang diusulkan oleh oposisi utama Partai Demokrat dan usulan tersebut dibatalkan karena partai tersebut kekurangan anggota parlemen.
Setelah pemungutan suara, pemimpin PPP Han Dong-Hun mengatakan partainya telah memutuskan bahwa Presiden Yoon harus mengundurkan diri.
“Ini jelas merupakan pelanggaran serius terhadap undang-undang yang mengatur perang melawan negara,” kata pernyataan itu.
Sebelumnya, Joon Suk Yeol meminta maaf setelah keadaan darurat diumumkan. Dia mengatakan dia “sangat menyesal”.
Ia juga berpidato di hadapan publik pada hari Sabtu, 7 Desember, menjelang pemungutan suara parlemen dan demonstrasi massal yang menyerukan pengunduran dirinya.
“Pengumuman konstitusi berasal dari urgensi saya sebagai presiden,” katanya dalam pidato singkat di televisi, yang merupakan penampilan publik pertamanya.
Yoon Suk Yeol mengejutkan negara dan komunitas internasional dengan memberlakukan keadaan darurat untuk pertama kalinya sejak tahun 1980an dan mengirimkan pasukan dan helikopter ke parlemen.
Namun, anggota parlemen berhasil membatalkan keputusan tersebut, sehingga memaksa Jun untuk mencabut perintah tersebut pada dini hari Rabu (12/4) di malam bersejarah bagi negara-negara yang dianggap sebagai negara demokrasi yang stabil.
Pada kesempatan lain dalam pidatonya di bulan Juni pada hari Sabtu (7/12), dia mengatakan bahwa dia tidak akan mengingkari tanggung jawab hukum atau politik atas pengumuman tersebut dan berjanji untuk tidak mencoba menerapkannya lagi.
Dia mengatakan dia akan membiarkan partai politik konservatifnya memetakan arah gejolak politik di negaranya, “termasuk isu-isu yang berkaitan dengan kekuatan saya.”