Demi Belikan Pacar Ikan Barramundi, Pemuda Ini Terjerat Utang Rp46 Juta ke 12 Rentenir
thedesignweb.co.id, Selangor – Pelik banget kasus ini, seorang remaja berusia 15 tahun berhutang 13.000 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 46 juta dari riba untuk memenuhi keinginan pacarnya.
Pemuda itu ingin menyenangkan pacarnya dan tidak ingin pacarnya tahu bahwa dia tidak punya cukup uang, maka dia mendatangi Anda untuk meminjam RM500 atau sekitar Rp 1,7 juta agar dia bisa mentraktirnya sepiring cerutu. 3 Rasa (Ikan Baramundi dimasak dengan saus ikan asam pedas).
Saat pemuda tersebut bertanya-tanya bagaimana cara menghasilkan cukup uang untuk membeli makanan laut, dia melihat iklan Karma dari peminjam di TikTok.
Sayangnya, pinjaman Ringgit Malaysia 500 hanyalah permulaan. Darul Muttaqim (DM) Fardu Ain dan Manajer Pusat Al-Quran Fariz Izhar Adrus mengatakan, remaja bodoh asal Selangor itu berutang total 12 pinjaman hiu, seperti dilansir Utusan Malaysia dan Kosmo, serta World of Buzz, dikutip Selasa (11 /1924).
Fariz juga mengatakan remaja tersebut datang kepadanya untuk meminta bantuan dan orang tua anak tersebut diberitahu. Namun pemuda tersebut sudah tidak tinggal bersama orang tuanya dan kini tinggal bersama pamannya.
Fariz menambahkan, remaja merupakan satu dari lebih dari 3.700 kasus yang melibatkan individu berusia 15 hingga 60 tahun yang bunga dan utangnya telah dilunasi oleh Pusat Pembelajaran Al-Quran selama tiga tahun terakhir.
Fariz juga mengatakan, Pusat Kajian Al-Quran setiap harinya menerima sekitar 50 kasus individu bermasalah setelah meminjam uang dari peminjam hiu.
Laporan NST menyebutkan remaja tersebut kini telah putus sekolah, meninggalkan hutang sebesar 13.000 RM atau sekitar Rp 46 juta kepada hiu untuk meminjam uang secara ilegal.
“Remaja itu menemukan iklan Ah Long di TikTok setelah pacarnya menginginkan cumi-cumi,” kata Fariz dalam sebuah laporan.
“Mungkin dia terlalu malu (meminjam uang orang tuanya) dan akhirnya meminjam ke Alon. Orang tua remaja itu adalah PNS. Tapi sekarang dia tinggal bersama pamannya karena tidak mau sekolah lagi.” ujar Fariz.
Remaja tersebut akhirnya mencari bantuan dari DM, yang kemudian memberi tahu orang tuanya tentang masalah tersebut.
Menurut laporan tersebut, DM juga menerima kasus-kasus yang melibatkan banyak perempuan dalam kesulitan, termasuk dipaksa untuk menyetujui penyerahan bayi mereka yang baru lahir sebagai syarat untuk membayar bunga atau melunasi hutang kepada peminjam ilegal.
Banyak perempuan dalam kasus ini meminjam uang dengan dalih membantu suami mereka memenuhi kewajiban bulanan rumah tangga, seperti membayar tagihan terkait bisnis dan membeli bahan makanan, kata laporan itu.
General Manager DM Datuk Mohd Zaki Zainol mengatakan ada juga kasus orang meminjam uang hiu untuk kutu (penipuan proyek tabungan), narkoba dan perjudian.
“Ada yang berani mengorbankan martabatnya untuk melepaskan bunga RM200 karena malu berhutang pada pasangan atau keluarganya dan malah bernegosiasi diam-diam dengan anak hiu. Ada juga yang setuju untuk menyerahkan bayi yang dikandungnya, kata Mohd Zaki Zainol.
“Setelah prosedur rumah sakit selesai, bayi tersebut dilahirkan dan pasangan tersebut tidak mengetahui kemana bayinya akan pergi,” tambah Mohd Zaki.
Mohd Zaki Zainol menambahkan, 50 kasus individu bermasalah setelah meminjam dari hiu pinjaman dilaporkan ke DM setiap hari. Empat puluh di antaranya adalah perempuan.