Bisnis

Jabat Bos InJourney, Maya Watono Bakal Geber Pariwisata RI

CEO InJourney Maya Watono mengatakan kepada Liputan6.com bahwa mereka akan terus mengembangkan pariwisata di Indonesia. Bisnis pariwisata dan penunjang BUMN Holding fokus pada sektor ini.

Maya, yang saat ini menjabat sebagai direktur program pemasaran dan perjalanan untuk InJourney, telah dipromosikan menjadi penjabat CEO. Ingat, Dony Oskaria diangkat menjadi Wakil Menteri BUMN.

“Kami pasti akan mendapatkan fokus yang sama dengan InJourney yang telah kami bangun selama 2,5 tahun terakhir,” kata Maya yang akan fokus pada perannya di Jakarta pada Kamis sebagai penjabat direktur pelaksana InJourney. 31/10/2024).

Ia menjelaskan, pihaknya prihatin dengan pengembangan 5 kawasan pariwisata prioritas (DPSP). Utamanya pada 6 kelompok yang menjadi inti karya InJourney.

“Enam grup ini, bandara, layanan udara, ITDC, lalu TWC untuk pengelolaan warisan budaya, lalu Sarina dan rumah sakit, grup ini menciptakan ekosistem terpadu yang belum pernah ada di Indonesia,” ujarnya.

Maya prihatin dengan perkembangan pariwisata di masa depan. Kami berharap ekosistem pariwisata Indonesia bisa semakin membaik.

“Tentunya ekosistem dari bawah laut ini akan terus kita bangun untuk pariwisata Indonesia. Itu tidak akan berubah,” ujarnya.

 

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur Bali diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun 2025 tahun depan. Ekosistem kesehatan di kawasan ekonomi khusus akan semakin lengkap.

Plt. Maya Watono, CEO InJourney, mengatakan BUMN akan fokus untuk terus berkembang sebagai travel event.

“Untuk KEK Sanur diharapkan selesai pada kuartal I 2025,” ujarnya.

Sanur menjelaskan, ekosistem wisata kesehatan akan semakin lengkap di KEK. Dari Meru dan Pantai Bali hingga hotel, kamar dilengkapi.

Jadi KEK Sanur itu komponennya banyak. Ada hotel, conference center, dua hotel, Meru, lalu ada Bali Beach Hotel, jadi hotel bersejarah Indonesia, ujarnya.

Setelah itu akan dibangun rumah sakit berteknologi tinggi yang kompatibel dengan kesehatan. Penyakit jantung Pelayanan onkologi dan neurologi di klinik bertaraf internasional;

“Kami punya sel induk dari Jerman, Jepang, dan Amerika. Kami punya klinik kecantikan, kami punya kosmetik dari Korea, dan kami punya klinik kesuburan di Malaysia dan kawasan internasional lainnya.”

“Pengerjaan pondasinya sudah kita lakukan, sehingga diharapkan kawasan ekonomi khusus ini siap dibuka pada Maret 2025,” kata Maya.

 

Apalagi, kawasan Sanur disebut sudah mencapai 80 persen pembangunannya. Namun pembangunan Convention Center sudah mencapai 90 persen.

“Saya bisa memikirkan kurang lebihnya (80 persen)” Kalau hotel dan konvensinya sudah 90 persen siap, kita siap,” kata Maya.

Di sisi lain, pembangunan klinik dan rumah sakit internasional masih memakan waktu. Namun, Semuanya ditargetkan selesai dan dibuka pada Maret 2025.

“Tapi karena klinik ini sudah bekerja secara internasional, kami ingin memberikan kualitas tertinggi seperti rumah sakit. Kami ingin meningkatkan kualitasnya, makanya kami targetkan pada Maret 2025,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *