DESIGN WEB Kendalikan Populasi, FKH UGM Lakukan Sterilisasi dan Vaksinasi Kucing Liar di Sekitar Kampus
thedesignweb.co.id, Yogyakarta – Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM melakukan sterilisasi dan vaksinasi rabies terhadap 25 kucing liar di kampus UGM dalam rangka mengendalikan populasi kucing liar dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi rabies. Wakil Dekan FKH UGM Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia Widagdo Sri Nugroho mengatakan program ini penting untuk mengendalikan populasi kucing liar di UGM dan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memenuhi kebutuhan kampus yang sedang mengalami peningkatan populasi kucing liar. “Banyak fakultas yang menghadapi situasi ini, dimana jumlah kucing meningkat pesat dan terkadang menjadi gangguan,” kata Widagdo Sabtu, 28 September 2024.
Widagdo menjelaskan, program ini menjamin kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan hewan peliharaan. Sterilisasi dan penyuntikan gratis vaksin anti rabies, di RSH Prof Soeparwi, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM. “Memberi makan kucing adalah hal yang baik, namun dengan nutrisi yang baik, jumlah mereka akan meningkat dengan cepat. “Jika dibiarkan, kelebihan populasi bisa menjadi gangguan,” jelasnya.
Proses sterilisasi kucing liar dilakukan di laboratorium anatomi FKH UGM dan melibatkan dokter hewan serta mahasiswa asrama dan sarjana, melalui beberapa tahapan, mulai dari pemeriksaan kesehatan, pemberian infus, premedikasi, hingga anestesi sebelum operasi. . sedang dilakukan. Perawatan pasca operasi, perawatan luka kucing yang cukup, mahasiswa FKH UGM akan memantaunya selama seminggu pasca operasi untuk memastikan kesembuhan.
Aniq Syihabuddin, Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), juga mengatakan program sterilisasi dan vaksinasi merupakan cara yang efektif untuk mengendalikan populasi hewan dan meminimalkan penyebaran rabies. “Sterilisasi membantu mencegah kelebihan populasi, sedangkan vaksinasi mencegah penyakit zoonosis seperti rabies. Kami mengirimkan dokter untuk mengikuti operasi sterilisasi ini secara sukarela,” jelasnya.
Ia berharap program sterilisasi dan vaksinasi ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap perawatan pasca operasi kucing yang disterilkan. “Kami berharap masyarakat dapat lebih giat mengendalikan populasi kucing, tidak hanya dengan pemberian pakan, tetapi juga dengan menjaga keseimbangan populasi melalui program sterilisasi,” tambah Aniq.
Kegiatan sterilisasi dan vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengendalian populasi kucing liar di lingkungan UGM dan mencegah penyebaran penyakit rabies di Yogyakarta. FKH UGM berkomitmen untuk melanjutkan program ini secara rutin dan memperluas jangkauannya ke masyarakat yang lebih luas di masa depan.