Ucapan Hari Natal Anies Baswedan di Medsos Tuai Pujian, Tulis Kalimat yang Disebut Menyejukkan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Ucapan Natal umat Islam masih kerap menimbulkan perdebatan. Apa yang ditulis Anies Baswedan di akun media sosialnya mungkin akan banyak mengubah keamanan.
Sebagai tokoh masyarakat, mantan Gubernur Jakarta ini juga mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani. Atau alamat X/Twitter, @aniesbaswedan, Rabu (25/12/2024). Gaya ucapan selamat natal Anies Baswedan sangat populer karena mengandung pesan damai dan santai.
“Saudara-saudara umat Kristiani yang terkasih. Di hari Natal ini, semoga cinta, harapan, dan kedamaian menjadi lilin di hati kalian,” tulisnya.
Anis juga mengungkapkan harapannya agar kehangatan menerangi setiap jiwa dan rumah, kegembiraan yang mengalir tanpa henti akan membawa kegembiraan dalam jiwa: “Biarkan kegembiraan mengalir dalam dirimu, membawa kegembiraan bagimu dan orang-orang yang Semoga cintamu menjadi kenangan yang tak terlupakan, katanya di akhir: Saya salut kepada Anis Basudan dan keluarga.
Akun Twitter Anies dianggap sebagai contoh figur publik yang merayakan hari raya umat beragama lain tanpa melanggar keyakinan yang sudah mapan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan telah mengeluarkan fatwa yang melarang ucapan selamat pada hari besar keagamaan lainnya, termasuk Natal. Fatwa ini telah diterbitkan pada bulan Mei 2024 di Majelis Fatwa Ulama Indonesia ke-8.
Oleh karena itu, kata-kata yang ditulis Anies Baswedan dinilai sebagai jalan tengah bagi umat Islam yang ingin menunjukkan toleransi beragama. Isu ini pun banyak diberitakan oleh netizen di kolom komentar.
“Saya suka sekali dengan tweet ini.. Sebagai seorang muslim tentu saja salam kepada agama lain dilarang, namun sebagai masyarakat umum rasanya kurang baik jika tidak mengucapkan selamat.. Tweet Pak Ennis begini. Inti. Saya belajar banyak. “
Saat menjadi Gubernur, sang kakak mengucapkan Selamat Natal sambil berseragam, maksudnya dia mengucapkannya untuk acara tersebut, jika dia biasa dia punya cara sendiri untuk mengucapkan “Selamat Natal” tanpa mengucapkan Selamat Natal. Itu selalu menjadi perdebatan yang berkelanjutan.
Yang lain berkata: “Tidak mematahkan iman, tapi tetap menyenangkan bagi yang merayakan. Selalu belajar lebih banyak dari Abah Anis.”
Pengguna lain berkata: “Saya sangat menyukai tweet Pak Annis. Anda tidak menulis kata-kata ‘Selamat Natal’ tetapi pesannya tetap tersampaikan kepada saudara-saudara Kristen kita.”
Dia berkata: “Serangannya cerdas. Dia dapat menemukan kata-kata untuk menghindari pembicaraan yang tidak perlu, tetapi tetap memiliki inti dari pesta Natal. Bro, bagus sekali! Pantas saja dia tidak terpilih.”
Yang lain berkata: Bagaimana Anda bisa mengucapkan Selamat Natal tanpa mengucapkan Selamat Natal.
Indonesia dikenal sebagai negara mayoritas Muslim. Namun, agama lain sangat berbeda di negeri ini dan harus dihormati oleh setiap komunitas. Di sisi lain, memasuki perayaan Natal, sering kali terjadi perbincangan mengenai ucapan selamat Natal bagi umat Islam dan non-Muslim. Bukan hal yang aneh bagi umat Islam untuk mempertanyakan apakah diperbolehkan mengucapkan Selamat Natal.
Berita NU Online menyebutkan ucapan selamat Natal umat Islam terbagi menjadi dua kelompok, yaitu yang menerimanya dan yang tidak. yang menjadikan permasalahan tersebut masuk dalam kategori “Ijtihad”. Pasalnya para ulama menggunakan ijtihad untuk menentukan hukum baik dalam Al-Qur’an maupun hadis.
Menurut informasi yang kami terima dari NU Online, terdapat pendapat para ulama bahwa ucapan selamat Idul Fitri diperbolehkan berdasarkan anjuran Al-Qur’an Surat Mamlhana ayat 8 sebagai berikut.
“Allah tidak akan menghalangi kamu untuk berbuat baik dan adil kepada orang-orang yang tidak memerangi kamu secara agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu, karena Allah menyukai orang-orang yang mencari keadilan.”
Menurut ayat ini, tidak ada larangan bagi seorang muslim untuk menyelamatkan orang yang tidak melawan atau mengusirnya, bahkan orang-orang kafir sekalipun.
Ucapan selamat Natal kepada non-Muslim dianggap sebagai amal baik bagi non-Muslim. Untuk tujuan ini, undang-undang mengizinkan.
Namun perlu diketahui, harapan masyarakat yang merayakan Natal bukan berarti terbantu dalam merayakan agamanya, melainkan semacam toleransi terhadapnya dan menunjukkan kerukunan umat beragama. Khatib terkenal Hazrat Yahya Zain Al Makarif atau yang dikenal dengan Boyeh Yahya mengatakan: Fatwa ucapan selamat ulang tahun sudah diharamkan sejak lama dan tidak ada salahnya. Larangan tersebut juga mencakup umat Islam yang mengganggu perayaan Natal.
Ucapan selamat Natal tidak diperbolehkan bagi umat Kristiani karena berkaitan dengan imannya. Namun ingatlah bahwa kita tidak boleh menghina umat Kristiani dan menghalangi mereka merayakan Natal, sama seperti Anda tidak menghalangi mereka memasuki gereja. Nabi Muhammad SAW menghentikan kami. Demikian laporan saluran Islam thedesignweb.co.id yang dikutip Boya Yahya, biblioalbahjah.com.
Menurut penjelasan Boyeh Yahya, mengatakan Milad Mubarak dilarang dalam Islam. Namun umat Islam tidak boleh ikut campur dalam acara Natal