WEB NEWS Meneropong Prospek Saham Teknologi, Bagaimana Rekomendasi GOTO dan BUKA
thedesignweb.co.id, Jakarta – Saham-saham teknologi berpeluang menguat karena sentimen seputar penurunan suku bunga utama. Pada dasarnya, dua perusahaan teknologi Indonesia seperti GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Bukalap.com Tbk (BUKA) sudah menuju profitabilitas.
Senior Equity Research Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli menyatakan GoTo bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan pada paruh kedua tahun 2024 dengan menggunakan produk ODS yang terjangkau dan aplikasi GoPay, menargetkan 150 juta pengguna. Perusahaan berencana memperluas produk pinjamannya, termasuk BNPL dan pembiayaan kendaraan, dengan tetap fokus pada manajemen biaya yang disiplin.
Sementara itu, BUKA memprioritaskan segmen dengan tingkat adopsi tinggi, terutama game, dan meluncurkan produk private label untuk meningkatkan pendapatan dengan target margin tinggi pada kuartal ketiga tahun 2024.
“Secara keseluruhan, kami melihat GOTO dan BUKA terus mengungguli. Kami percaya bahwa sentimen positif terhadap sektor teknologi diperlukan untuk mendorong harga saham lebih tinggi, dan kami memperkirakan perkiraan penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun 2024 akan menjadi faktor utama. faktor katalis perbaikan mood, komentar Christopher dalam penelitiannya, dikutip Selasa (8/10/2024).
Oleh karena itu, Mirae Asset mempertahankan peringkat netral di sektor teknologi untuk saat ini, menunggu perubahan lebih lanjut. “Kami mendapat rekomendasi BUY di GOTO dan OPEN dengan TP masing-masing Rp 80 per saham dan Rp 160 per saham,” tambah Christopher.
Christopher menilai GOTO menggunakan metodologi SOTP, dimana ODS dan Fintech didasarkan pada EV/Revenue 25E dari peers, e-commerce berdasarkan biaya layanan dari entitas Shop|Tokopedia, dan saham ARTO dinilai dari investasi awal GOTO.
“Ini memungkinkan kami mencapai TP Rp 80 per saham,” jelas Christopher.
Dalam kasus OPEN, TP diperoleh dengan menggunakan metodologi SOTP. Segmen bisnis O2O dan pasar dinilai menggunakan metode DCF 10 tahun dengan WACC sebesar 15,8% dan tingkat pertumbuhan terminal sebesar 2,5%.
“Selanjutnya, kami perkirakan akuisisi AlloFresh dan Allobank yang dilakukan BUKA sama dengan investasi awal di perseroan. Oleh karena itu, harga BUKA adalah Rp 160 per saham,” ujarnya.