Begini Proyeksi Saham EXCL Usai Merger dengan Smartfren
thedesignweb.co.id, Jakarta PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT Smart Telcom (SmartTel) mengumumkan telah mencapai kesepakatan tegas untuk melaksanakan kerja sama dengan perusahaan patungan sebelum kekuatan kolektif yang lebih besar . lebih dari Rp 104 triliun atau 6,5 miliar USD.
Terkait hal tersebut, Senior Investment Information Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan kemitraan Axel Axiata dan Smart bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kemampuan perseroan dalam mencapai perencanaan bisnis yang tepat.
“Dengan bergabungnya kedua perusahaan ini tentunya diharapkan kekuatan propertinya akan semakin meningkat, namun disisi lain pangsa pasarnya juga akan meningkat, pasarnya juga akan meningkat karena masing-masing perusahaan mempunyai pangsa pasarnya masing-masing. ,” kata Nafan kepada thedesignweb.co.id, Jumat (12 Desember 2024).
Nafan menambahkan, pihaknya berharap proses konsolidasi ini dapat meningkatkan persaingan dalam menghadapi persaingan industri telekomunikasi lokal.
Dari segi kerja, menurut Nafan, terkait pesatnya peningkatan penggunaan jaringan seluler, tentu menjadi insentif yang baik untuk memperkuat kiprah asli XL Axiata.
“Saya fokus pada EXCL karena EXCL memiliki keuntungan dan keuntungan yang sangat kuat. “Axel ini sedang mencatat pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan,” pungkas Nafan.
Sebelumnya Smartfren dan XL Axiata merger menjadi perusahaan baru bernama XLSmart. Nilai gabungan kedua perusahaan ini disebut-sebut melebihi Rp 104 triliun.
Dalam merger ini, keduanya menjamin seluruh karyawan dari masing-masing perusahaan akan dipertahankan. Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Utama Smartfren, Direktur Merza Fachys.
Merza mengatakan dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (12 Desember 2024): “Kedua pemegang saham, kami sudah sepakat bahwa seluruh karyawan akan berpartisipasi di XLSmart. Oleh karena itu, belum ada rencana strategisnya.
Untuk menjelaskan lebih lanjut, XLSmart akan menghadirkan peluang yang diperlukan. Oleh karena itu, akan terbuka peluang baru untuk menyalurkan seluruh keterampilan yang dimiliki para karyawan.
“Prinsipnya seluruh pegawai bisa bergabung dengan XLSmart, karena ini merupakan kesempatan bagi pegawai untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya,” jelasnya.
Berbagi dengan Merza, CEO Smartfren Antony Susilo juga mengatakan bahwa kedua perusahaan telah menyepakati kebijakan mengenai karyawan, cuti dan perubahan, serta kebijakan tidak ada kerugian.
Antony mengatakan, kebijakan cuti dan ganti ini untuk memperkuat kedua kelompok tersebut, meski saat ini masing-masing kelompok memiliki kebijakan yang berbeda. Jadi nantinya kebijakan terbaiklah yang akan dijadikan acuan.
“Dengan pengunduran diri dan perubahan ini, kita mengharapkan adanya persatuan, dimana akan dirundingkan yang terbaik,” kata Antony. Dan tentunya sebagian dari kita akan menyesuaikan diri ke level yang lebih baik. “
Namun untuk kebijakan kerugian, kata Antony, para pekerja yang tergabung dalam serikat ini dijamin mendapat perlakuan yang baik. Misalnya, ada bonus masuk yang ditawarkan pada hari hukum pertama.
“Setelah itu, kalau mereka menyampaikan dengan kekuatan yang baik dan memenuhi KPI. Nanti di akhir tahun 2025 ada bonus kinerja lagi. Besarannya dua kali lipat dari bonus kinerja normalnya,” ujarnya.
Namun jika terjadi redundansi tenaga kerja yang berujung pada penyesuaian, perusahaan berhasil membayar gaji di atas level yang ditetapkan pemerintah.