Pengamat Politik: Prabowo Dapat Sentimen Negatif soal Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
thedesignweb.co.id, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Praitna yang berbasis di Jakarta mengatakan, persoalan pemimpin daerah yang dipilih DPRD tentu akan menimbulkan perasaan tidak enak di masyarakat. Menurutnya, hal ini merupakan kemunduran demokrasi.
Pengumuman itu disampaikan Adi menanggapi lembaga survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) yang memperingatkan kemungkinan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap Prabowo Subianto akibat isu pemimpin daerah yang dipilih DPRD. Hal ini disebabkan pidato yang diajukan Probova mendapat reaksi negatif dan penolakan dari masyarakat.
“Tentu buruk kalau pilkada dijalankan DPRD, itu langkah mundur menuju demokrasi,” kata Adi saat dihubungi, Jumat (27/12/2024).
Pengamat politik UIN Syrif Hidayatullah Jakarta mengatakan kinerja DPRD dalam pemilu telah merampas hak politik masyarakat karena pasca reformasi, pemilihan pemimpin dilakukan secara langsung dan tidak melalui perwakilan.
Lanjutnya, calon kepala daerah yang dipilih DPRD bisa mengajukan satu calon karena semua partai akan bekerja sama dengan siapa pun pemenang pilpres atas nama partai induk.
Buktinya, pada pilkada kemarin terdapat koalisi mayoritas dan mereka mengumpulkan calon dari satu partai, kata Adi.
Selain itu, kata Adi, kinerja kepala daerah yang dipilih DPRD bisa saja memunculkan calon-calon palsu untuk menghindari salah satu calon karena rasa persatuan yang lebih besar. Sehingga memberikan kesan bahwa penantang telah diciptakan, namun penantang tersebut formal dan mudah dikalahkan.
“Meski DPRD terpilih, potensi politik uang masih terus terjadi di DPRD yang mempunyai hak pilih. Untuk mendapat dukungan partai ada maharnya, apalagi untuk mendapat dukungan DPRD untuk jabatan kepala daerah juga harus ada maharnya,” tutupnya. .
Pembicaraan dilanjutkannya proses pilkada melalui DPRD kembali mencuat. Ide ini lahir pada masa SBY dan Jokowi. Namun, ia menolak karena tidak populer dan ditentang masyarakat.
Percakapan ini muncul lagi. Presiden Probov Subianto juga mengumumkan pemimpin daerah akan dipilih oleh DPRD. Pasalnya, jika DPRD memilih calon kepala daerah, hal itu bisa lebih efektif. APBN bisa digunakan untuk keperluan lain. Pidato ini juga terasa baik dan buruk.
Baca juga Pidato Pemimpin Daerah Kembali Dipilih DPRD, PDIP Ingin Kedaulatan Langsung di Tangan Rakyat.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) menilai 100 hari sebelum pemerintahan Prabowo Subianto memberikan dampak yang kuat bagi masyarakat.
Kiprahnya di forum internasional, pidato publiknya mengenai berbagai isu, dan peringatannya terhadap korupsi telah meyakinkan para pendukung terbesarnya bahwa Prabowo bisa menjadi lebih dari sekadar pemimpin kuat yang memajukan perekonomian.
“Opini masyarakat sangat bagus. Namun ada persepsi negatif terhadap proses pilkada,” kata Pendiri LSI Denny JA Denny Januar Ali dalam laporan akhir survei tahun 2024, Kamis (26/12/2024). .
Menurut dia, pada tahun pertama menjabat, Prabowo menggagas beberapa program utama yang ditujukan pada sektor-sektor strategis. LSI Denny JA juga menganalisis opini masyarakat dengan pendekatan teknologi. Kajian ini berfokus pada delapan permasalahan di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, ekonomi, jaminan sosial, ketenagakerjaan, sosial dan politik.
LSI Denny JA menemukan tujuh sistem yang didukung oleh sikap positif. Sementara itu, sistem lain menghadapi tantangan besar di masyarakat.
Pertama, Program Gizi dan Pengulangan Ibu Hamil dan Menyusui 2505 memperoleh rating positif sebesar 53,7 persen dan rating negatif sebesar 46,3 persen. Program ini sangat dihargai karena menyasar kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak. Namun, terdapat kritik terhadap pencapaian di daerah, terutama di daerah terpencil.
Kedua, program ini bertujuan untuk mencapai swasembada pangan dengan menghasilkan produk di lahan sawah seluas 4 juta hektar dalam waktu 3-4 tahun. Dengan 7.922 pengulangan percakapan, diperoleh 70,0% perasaan positif dan 30,0% perasaan negatif. Masyarakat berharap program ini dapat meningkatkan ketahanan pangan. Namun, masih ada keraguan mengenai efektivitas anggaran dan tujuan ambisiusnya.
Ketiga, program besar alokasi anggaran penyediaan guru dan rehabilitasi sekolah dengan perbincangan berulang 17925. 71,6 persen berpendapat positif, 28,4 persen berpendapat negatif. Dukungan kuat datang dari masyarakat, khususnya terkait kesejahteraan guru. Tugas utamanya adalah menjamin pemerataan distribusi dana anggaran.
Keempat, program ini menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen melalui tujuh sektor utama, termasuk transisi energi ramah lingkungan. Terdapat 8.002 wawancara ulang, 58,0 persen berpendapat positif terhadap isu ini, 42,0 persen berpendapat negatif. Revolusi energi hijau berada pada kondisi yang baik. Namun, sejumlah pihak meragukan tujuan pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan tercapai.
Keenam, penyediaan 3 juta rumah, termasuk 2 juta rumah di pedesaan, melalui UMKM lokal mendapat respon positif 53,7 persen dan negatif 46,3 persen pada 4190 perbincangan ulang. Program ini dinilai sebagai langkah maju dalam menyelesaikan permasalahan perumahan bagi masyarakat miskin. Satu-satunya kritik berkaitan dengan pendanaan dan waktu untuk menyelesaikannya.
Ketujuh, menaikkan upah minimum nasional (UMN) sebesar 6,5 persen pada tahun 2025 dan memperbanyak percakapan sebanyak 5.248. Opini positif sebanyak 52,6 persen, opini negatif sebanyak 47,4 persen. Kenaikan UMN ini disambut baik oleh para buruh. Sementara itu, para pengusaha khawatir mengenai dampaknya terhadap persaingan.
Sedangkan kedelapan, isu Pilkada melalui DPRD tentang belanja wajar dan pengulangan percakapan 1629 hanya meraih sentimen positif sebesar 23,7 persen. Opini masyarakat sebagian besar negatif, yakni 76,3 persen. Sistem ini menuai kritik tajam dari masyarakat karena khawatir akan melemahkan demokrasi dan meningkatkan risiko korupsi.
Denny JA berpesan kepada pemerintahan Prabowo agar fokus melaksanakan program-program yang mendapat dukungan baik. Selain meningkatkan transparansi, pastikan semua sistem memiliki kontrol yang kuat untuk mencegah pelanggaran.
Danny mengimbau kepada Prabowo dengan permintaan untuk mengabaikan persoalan pemilihan pimpinan DPRD. Politik Indonesia yang bersifat presidensial tidak bisa disamakan dengan politik parlementer di India, Singapura, atau Malaysia.
Baca juga Pidato Pimpinan Daerah Terpilih DPRD, Peneliti SMRC: Berpikir untuk wilayah baru
Kita ingatkan, pada tahun 2014 lalu sempat ada upaya penyelenggaraan pilkada di DPRD, namun alhasil dibatalkan oleh Presiden SBY. Jajak pendapat pada saat itu menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen masyarakat telah melepaskan hak mereka untuk memilih secara langsung pemimpin yang dipecat.
Denny mengingatkan, kemungkinan anjloknya dukungan masyarakat terhadap Prabowo akibat DPRD menggelar pilkada merupakan harga yang terlalu mahal untuk dibayar.
“Banyak orang akan dengan cepat mengubah dukungan mereka. Masa percobaan dalam berbagai program besarnya, terutama pada tahun pertama, memerlukan dukungan masyarakat. Probova berpeluang dikenang sekelas dengan pemimpin terkemuka Asia seperti Mahathir, Deng Xiaoping, dan Lee Kuan Yew, jika tidak mengambil kebijakan yang dianggap bertentangan dengan semangat reformasi, ujarnya.
LSI Denny JA menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Metode ini mampu mendeteksi topik dan sentimen masyarakat berdasarkan kata kunci yang terkait dengan setiap program. Data diolah menggunakan aplikasi LSI INTERNET, alat analisis yang dirancang untuk menilai opini publik di lingkungan digital.
Saat menguji emosi, hanya emosi positif dan emosi negatif yang dipilih. Netral tidak aktif. Survei dilakukan selama satu bulan, yaitu pada 20 November hingga 20 Desember 2024.
Koresponden: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com