Europa Clipper Siap Meluncur Cari Tempat Tinggal Baru untuk Manusia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Europa, satelit Jupiter, menjadi kandidat utama situs kehidupan manusia selain Bumi. Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) AS akan meluncurkan pesawat luar angkasa Europa Clipper ke Europa pada Oktober 2024.
Pesawat luar angkasa Europa Clipper sebelumnya dijadwalkan diluncurkan pada 10 Oktober 2024. Namun, Badai Milton di kawasan tersebut menyebabkan NASA menunda peluncuran pesawat luar angkasa tersebut hingga badai mereda
Berdasarkan laman NASA, Selasa (10/8/2024), manusia bisa tinggal di bulan Jupiter, karena Europa memiliki lautan. Meski airnya penuh garam dan tertutup lapisan es, namun keberadaan sumber air menjadi elemen pendukung penting bagi kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi.
Diperkirakan Eropa memiliki air dua kali lebih banyak dibandingkan seluruh lautan di Bumi. Jika misi tersebut berhasil dan membuktikan bahwa Europa layak huni, temuan ini akan menjadi tanda bahwa terdapat lebih banyak tempat di tata surya yang mendukung kehidupan manusia daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Dikutip dari laman Space, Selasa (10/8/2024), Europa ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610, namun kemudian ditolak oleh Simon Marius. Ia mengaku pertama kali menemukan Eropa pada tahun 1609.
Europa adalah bulan terbesar keenam di tata surya. Diameternya sekitar 3.130 kilometer, sedikit lebih kecil dari bulan Bumi.
Europa adalah bulan kedua setelah Jupiter. Satelit ini terkadang dekat dengan Jupiter, terkadang jauh.
Europa adalah benda padat paling halus di tata surya. Puncak tertinggi, yang jumlahnya sedikit, hanya mencapai beberapa ratus meter, dan kawah besar jarang terjadi.
Sebelumnya, wahana antariksa Juno milik NASA menunjukkan bahwa bulan Jupiter, Europa, menghasilkan banyak oksigen setiap hari. Para peneliti memperkirakan produksi oksigen di Europa berdasarkan jumlah hidrogen yang dipancarkan dari permukaan.
Terakhir, Eropa menghasilkan sekitar 1000 ton oksigen setiap 24 jam, cukup untuk satu juta orang. Penemuan kandungan oksigen di atmosfer satelit menjadikan Europa lokasi yang menjanjikan untuk astrobiologi.
Meskipun 1.000 ton oksigen per hari itu banyak, namun angka tersebut lebih kecil dari perkiraan sebelumnya. Para ilmuwan sebelumnya memperkirakan Europa bisa menghasilkan lebih dari 1 ton oksigen per detik.
Europa memiliki lapisan yang sangat halus, meskipun permukaannya terdiri dari lapisan es padat. Meski para ilmuwan yakin ada retakan dan goresan di lapisannya, Europa jarang memiliki kawah di permukaannya akibat meteor.
Inilah sebabnya mengapa Europa dikatakan memiliki permukaan paling halus di tata surya. Europa terbuat dari batuan silikat dan diyakini memiliki inti besi.
Satu hari di Europa, salah satu bulan Jupiter, sama dengan 3,5 hari di Bumi. Europa mengorbit Jupiter setiap 3,5 hari dan terkunci secara gravitasi ke Jupiter.
Artinya belahan bulan yang sama selalu menghadap planet. Europa adalah bulan terbesar keenam di tata surya dan bulan terbesar keempat Jupiter.
Satelit alami ini mengorbit Jupiter dengan kecepatan hingga 49.476 kilometer per jam.
Pesawat luar angkasa Europa Clipper adalah pesawat luar angkasa terbesar yang pernah dibuat oleh NASA untuk misi planet. Pesawat ini akan melakukan perjalanan 1,8 miliar mil (2,9 miliar km) dari Kennedy Space Center di Florida, AS, ke bulan Europa.
Dalam misinya ini, Europa Clipper akan melewati salah satu zona radiasi paling ekstrim di tata surya menuju matahari. Pasalnya Jupiter merupakan planet dengan medan magnet yang sangat kuat sehingga menimbulkan radiasi berbahaya bagi pesawat ruang angkasa.
Untuk melindungi perangkat elektronik sensitif, insinyur pesawat ruang angkasa Europa Clipper merancang ruang khusus dan merencanakan jalur orbit yang meminimalkan durasi aktivitas di area dengan radiasi tinggi. Selama misi tersebut, Europa Clipper akan melakukan 49 kali terbang melintasi bulan Europa.
Pesawat ini akan mengumpulkan data penting tentang komposisi geologi dengan peralatan ilmiah canggih. Pesawat luar angkasa ini dirancang untuk memberikan pemandangan penuh bulan es ini.
Misi ini diperkirakan memakan waktu lebih dari 5 tahun untuk menempuh jarak 2,9 miliar km sebelum memasuki orbit pada tahun 2030. Setelah mencapai bulan Jupiter, misi ini akan menentukan ketebalan lapisan esnya dan interaksinya dengan laut di bawahnya, serta menyelidikinya. komposisinya.
Fitur geologi Eropa juga akan dieksplorasi. Secara keseluruhan, misi ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang potensi astrobiologis dari dunia yang dapat dihuni di luar Bumi.
Misi ekspedisi Eropa sendiri melibatkan banyak institusi di Amerika dan Eropa, dengan kontribusi ribuan orang, termasuk ilmuwan dari berbagai bidang. Melalui kampanye “Pesan dalam Botol”, Europa Clipper juga membawa petisi yang ditandatangani oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Pesan dari Bumi ini menunjukkan ketertarikan dan harapan umat manusia terhadap kehidupan di luar Bumi.
(Tiffany)