WEB NEWS Sepak Terjang Jusin Clasic, Kolektor Bonsai Muda Indonesia di Kancah Internasional
thedesignweb.co.id, Jakarta – Sarawak Bonsai Association menyelenggarakan Sarawak Open Bonsai dan Suiseki Championship Show 2024 yang akan digelar pada 3 hingga 9 September 2024 di La Promenade Mall Kota Samarahan, Sarawak, Malaysia. Upacara tersebut dihadiri oleh Walikota Kuching Utara Haji Hilmi Bin Haji Othman dan Kota Samarahan, Ketua Sarawak Dato’ Peter Minos.
Tak hanya itu, 5 juri internasional juga turut serta dalam penilaian ajang ini, masing-masing dari Taiwan, China, Malaysia, dan Indonesia. Sistem penilaiannya masih berbasis eliminasi dimana hanya diambil 10 besar untuk setiap parameter di setiap kategori.
Peserta dari Indonesia, Justin, mengikutsertakan 5 pohon Enting Putri, Senkang, Seng Simbur dan Santigi. Oleh karena itu, 1 tanaman padi menduduki peringkat ke-20, 2 tanaman menempati peringkat ke-10, dan 2 pohon lainnya dapat berpindah dari peringkat ke-5. Sedangkan kesuksesan pertunjukan terbaik dibawakan ke Boxus oleh pemilik Johnson Jong. Keduanya presiden Asosiasi Bonsai Sarawak (Sarawak Bonsai Association).
Ketua PPBI (Persatuan Penggemar Bonsai Indonesia) Alex R. Tangkulang juga hadir. Beliau sangat berterima kasih atas peran dan sumbangsih generasi muda dalam peristiwa terkenal dan langka ini, kata Jusin Tiono, B.A., Pengurus Pusat Kerja Sama Luar Negeri PPBI.
Pada kesempatan ini turut serta pula Pengurus Pusat dan Juri Bapak Budi Sulistyo dan Bapak Rudi Julianto. Keduanya sangat terkesan karena dalam dunia bonsai belum pernah ada peserta asal Indonesia yang membawa pohon di hari pemberangkatan dan pulang ke negara asal sekaligus membawa pohon yang sama kembali ke Indonesia. .
“Setahu saya, pohon-pohon itu harus dikirim beberapa hari sebelum pekerjaan dimulai. Ketika pekerjaan selesai, pohon itu masih membutuhkan waktu beberapa hari untuk sampai ke rumah pemiliknya. Namun kali ini berbeda, hebat sekali, Tadinya datang bersamaan, pulang sama pemiliknya,” ujarnya sambil tersenyum.
Menanggapi hal tersebut, penggiat bonsai termuda Tanah Air, Jusin Klasik, yang merupakan pionir di Indonesia yang mengikuti kegiatan bonsai di luar negeri mengatakan, dibalik kesederhanaan tersebut tentunya tidak lepas dari usaha dan usaha. Sejauh ini selesai.
Beliau juga mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dan mensukseskan program ini. “Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas PLBN Aruk dan PLBN Biawak yang telah memfasilitasi dan mendukung saya sehingga pohon-pohon yang dibawa untuk lomba dapat keluar masuk dengan aman,” ujarnya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak penyelenggara yang telah mengorbankan waktu, materi dan tenaga dalam mempersiapkan kontes bonsai yang indah dan cantik ini.
Kami berharap dapat mendukung kompetisi berikutnya di Kuching, Sarawak, Malaysia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian, Bea dan Cukai, PLBN Aruk dan Biawak agar para penggemar bonsai di seluruh Indonesia dapat mengikuti kompetisi berikutnya. “Sehingga melalui kegiatan ini hubungan Indonesia dan Malaysia akan semakin mendalam dan kedua belah pihak mendapatkan manfaat yang lebih besar”.