Apa Benar BPA Bikin Infertil atau Mandul? Begini Kata Dokter
thedesignweb.co.id, Jakarta Bisphenol A atau BPA menjadi perbincangan hangat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu perdebatan mengaitkan BPA dengan infertilitas atau ketidaksuburan.
BPA merupakan salah satu komponen polikarbonat yang digunakan untuk membuat wadah makanan dan minuman. Selain itu, BPA juga dapat ditemukan di air, tanah, dan udara.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Erwan Surya mengatakan, berdasarkan penelitian yang dikutip, tidak ada hubungan antara BPA dengan gangguan kesuburan atau infertilitas.
Dalam studi meta-analisis dari tahun 2013-2022. dalam Journal of Clinical Medicine meneliti hubungan antara BPA dan kesuburan wanita dengan melihat tiga parameter: kebutuhan bayi tabung (fertilisasi in vitro) atau bayi tabung, PCOS (sindrom ovarium polikistik) dan endometriosis.
“Dari kajian metaanalisis ini tidak ditemukan hubungan antara BPA dengan endometriosis, bayi tabung, dan PCOS,” kata Erwan pada Senin, 14 Oktober 2024, di Forum Ngobras, Jakarta Pusat.
Faktor tak terhingga
Infinity atau ketidakterbatasan inilah yang biasa disebut oleh orang awam sebagai ketidakterbatasan. Infertilitas adalah suatu kondisi dimana seorang wanita tidak hamil selama setahun setelah melakukan hubungan seksual secara teratur setiap 2-3 hari sekali tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
Penyebab infertilitas bisa terjadi pada wanita dan pria atau keduanya.
Pada wanita, penyebab terbesarnya adalah gangguan tuba falopi dan panggul (40 persen) serta disfungsi ovulasi (40 persen). Selain itu, karena kondisi yang tidak biasa seperti autoimun dan penyebabnya tidak diketahui, seperti dijelaskan pria yang rutin berolahraga di Rumah Sakit Tzu Chi ini.
Pria
Sedangkan penyebab infertilitas pria antara lain pembesaran pembuluh darah atau pembesaran pembuluh darah vena pada buah zakar (varikokel).
Lalu ada infeksi yang merusak pabrik sperma. Kemudian, disfungsi seksual, seperti ketidakmampuan ereksi atau “berdiri” penis, juga bisa menyebabkan kemandulan.
Faktor lain yang menyebabkan kemandulan adalah merokok dan alkohol.
“Hubungan sebab akibat antara merokok dan infertilitas sudah jelas, namun banyak orang yang terus merokok. “Sedangkan kalau BPA tidak pasti, kita justru takut,” kata Erwan.
Banyak sekali pembahasan mengenai BPA hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia mengeluarkan pernyataan mengenai senyawa kimia tersebut.
Batas maksimum migrasi BPA adalah 0,6 bagian per juta (bpj, mg/kg) sesuai ketentuan Peraturan BPOM no. 20 tentang kemasan makanan.
BPOM menyatakan BPA berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi melebihi batas maksimal yang dapat ditoleransi tubuh.
BPOM melakukan pengujian terhadap galon air minum. Hasil pengambilan sampel dan uji laboratorium kemasan galon AMDK polikarbonat tahun 2021 menunjukkan migrasi BPA dari kemasan galon rata-rata sebesar 0,033 bph.
Nilai tersebut jauh di bawah batas maksimal migrasi yang ditetapkan Badan POM yaitu 0,6 barel per hari, demikian bunyi pernyataan resmi BPOM pada tahun 2021.