THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Lifestyle

Tak Hanya di Puncak Bogor, Macet Horor Menjalar ke Arung Jeram di Sungai Palayangan Pangalengan

thedesignweb.co.id, Jakarta – Kemacetan lalu lintas saat libur panjang akhir pekan lalu tidak hanya terjadi di Bangkok Pokor. Seorang pembuat konten TikTok dengan nama akun cimiysbubble menunjukkan sudut pandang berbeda saat ia dan tiga temannya melakukan arung jeram di Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Sungai Palayangan yang menjadi pusat kegiatan arung jeram di kawasan Pangalengan tiba-tiba meluap karena perahu karet. Tidak semua perahu bergerak karena panjang talinya. Sementara itu, para peserta yang semuanya mengenakan jaket pelampung dan helm hanya bisa bersabar menunggu.

Beberapa orang merekam lalu lintas di sungai. Pemandu hanya bisa tertawa melihat pemandangan itu. Sebaliknya, perahu peserta arung jeram tampak bergerak lebih lancar. Pemandu berusaha membimbing kelompok agar bisa keluar dan bertukar pikiran dengan calon peserta lainnya.

“Geser ke kanan A, geser ke kanan,” teriaknya.

Sementara itu, para pembuat konten mengungkapkan bahwa perahu yang mereka tumpangi terbalik. “Setelah itu perahunya terbalik 🫠 tapi tetap asyik #raftingpangalengan #rafting,” tulisnya pada caption video TikTok yang diunggah pada 15 September 2024.

Situasi tersebut terjadi pada Sabtu, 14 September 2024 berdasarkan tanggapan pemilik akun kepada salah satu netizen. “WL (daftar tunggu) sampai 40, kalau hari kerja sepi,” jawabnya.

Seorang warganet yang sepertinya juga mengalami hal serupa mengatakan, saat itu ketinggian air sungai sedang sangat rendah. Akibatnya perahu tidak bisa melaju secepat biasanya.

 

Konten segera menarik perhatian. Hingga berita ini diturunkan, klip yang diunggah telah diputar lebih dari 1,8 juta kali. Belum lagi reaksi warganet yang tak menyangka kemacetan akan meluber ke sungai.

“Sungainya juga tersumbat,” komentar salah satu warganet.

“Pasar Terapung😭”

“Knalpot atmosfer” adalah pendapat pengguna internet.

Tak ada pilihan lain, sungai jadi tergenang,’ keluh netizen lainnya.

“Aku kira puncak AZ, 24 jam terjebak kemacetan tak bisa bergerak. Aku lebih memilih rebahan di rumahku di Siseng Barung daripada di rumah Bindaro Jaya, apalagi aku punya 2 In. suka menyanyi,” kata seorang warganet.

“Saya pergi ke Jakarta pada akhir pekan yang panjang ini dan menemukan bahwa jalanan sangat longgar dan orang-orang terjebak di lalu lintas sungai,” tambah netizen tersebut.

Netizen lain berpendapat, “Pantai, laut, gunung ramai saat long weekend, luangkan waktu di hari kerja dan itu akan benar-benar menyembuhkan.”

Kawasan Bangkok Pokor masih menjadi tujuan liburan populer masyarakat sehingga menyebabkan kemacetan parah sejak Minggu malam, 15 September 2024 hingga Senin 16 September 2024. Melansir Antara, Senin (17/09/2024), polisi akan menutup jalan menuju kawasan wisata Bangkok Pokor selama lebih dari delapan jam sejak pukul 06:30 WIB kemarin karena kemacetan lalu lintas.

Tujuannya untuk mengurangi kepadatan kendaraan. Dari Jakarta sampai Bangkok, kalau tutup kita alihkan ke jalan yang lebih kecil,” kata Rio Wahyu Angoro, Kapolsek Pokor AKPP di Siavi.

Menurut dia, sejak Minggu 15 September 2024 hingga Senin sore, terdapat sekitar 80 ribu kendaraan dari 150 ribu kendaraan di jalur wisata Bangkok. Divisi Lalu Lintas Polres Bogor menerapkan sistem lalu lintas satu arah dari Bangkok hingga Jakarta sejak Senin pagi.

Rio menjelaskan, mulai Jumat, 13 September 2024, Divisi Lalu Lintas Polres Bogor sedang melakukan rekayasa lalu lintas dari sistem ganjil ganda menjadi sistem satu arah untuk mengurangi kepadatan kendaraan. Polres Bogor juga mengerahkan 300 petugas untuk mengatur lalu lintas di sepanjang jalur wisata Bangkok untuk membantu wisatawan.

Beberapa titik kemacetan besar pada long weekend kali ini antara lain Gunung Mass, Pasar Chisarua, Sipayung, Kawasan Chimori, dan Mega Mendung. Di tempat ini, banyak kendaraan juga mulai mogok secara perlahan.

 

Seorang wisatawan berinisial NM (56) asal Bambu Abuz, Jakarta Timur, dikabarkan meninggal dunia karena kelelahan saat berlibur di kawasan wisata Puncak, Kecamatan Pokor, Jawa Barat. Risky Gundama, Kepala Divisi Lalu Lintas Polsek AKB Pokor di Chiavi, mengatakan pada Senin, 16 September 2024, NM meninggal dunia pada Minggu, 15 September 2024 saat pulang kampung usai perjalanan dari Agrowisata Massal Gunung di Chisarua.

“Setelah selesai naik bus, saya pingsan, lalu tercekik, lalu berbusa. Saat mereka mengeluarkan saya ke masjid, saya meninggal di masjid, dan begitulah ceritanya,” kata Risky. 

Ia mengungkapkan, saat ini bus yang ditumpangi NM masih berada di kawasan Agrowisata Gunung Mas sehingga proses evakuasi akan lebih mudah. NM dari bus menuju masjid di Agro Wisada Gunung Mas.

Seorang wanita paruh baya berisiko diduga menderita penyakit bawaan atau penyakit penyerta. Ia juga memastikan NM tidak meninggal karena sulitnya evakuasi akibat kemacetan lalu lintas. Bukan karena kosong di jalan, bukan. “Tetapi ketika mereka mengusirnya ke masjid, dia meninggal di dalam masjid,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *