Studi Ungkap Aurora Dapat Sebabkan Kerusakan Arus Listrik
thedesignweb.co.id, Jakarta – Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) mengeluarkan peringatan terkait dampak badai matahari yang datang ke Bumi pada 10 hingga 11 Oktober 2024. Bumi menghasilkan badai geomagnetik G4 (kuat) dengan kecepatan hampir 1,5 juta mil per jam.
(dikutip NOAA, Selasa 15/10/2024) badai tersebut mencapai Bumi dengan kecepatan 2,4 juta kilometer per jam. Badai besar mencapai satelit Deep Space Weather Observatory dan Advanced Composition Research 1,6 juta kilometer dari Bumi 15 hingga 30 menit yang lalu.
Badai geomagnetik ini menghantam luar angkasa pada Selasa (15/10/2024), melumpuhkan sinyal radio frekuensi tinggi. Penerbangan Cathay Pacific dari New York menuju Hong Kong pada 9 Oktober 2024 telah diubah rutenya untuk menghindari gangguan sinyal dan navigasi GPS akibat badai geomagnetik.
Badai matahari ini juga membawa Cahaya Utara ke garis lintang yang lebih rendah di Amerika. Aurora borealis telah diamati hingga ke Florida, sedangkan cahaya utara dapat dilihat hingga ke selatan hingga Australia.
Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Astronomy and Space Sciences, telah mengidentifikasi badai matahari yang dapat merusak struktur transmisi listrik seperti jaringan pipa. Studi tersebut menunjukkan bahwa sudut guncangan antarplanet yang menghantam Bumi penting.
Memahami hal ini dapat membantu memprediksi kejadian cuaca luar angkasa yang buruk dan melindungi sistem vital. Dalam penelitian ini, ekstrem dijelaskan disebabkan oleh dua proses.
Partikel yang dikeluarkan Matahari mencapai medan magnet bumi dan menimbulkan badai geomagnetik, atau getaran antarplanet yang menekan medan magnet bumi. Guncangan ini menciptakan arus yang diinduksi secara geomagnetik yang dapat merusak infrastruktur kelistrikan.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa dampak antarplanet yang lebih kuat berarti jet dan aurora yang lebih kuat, namun dampak yang lebih sering dan tidak terlalu kuat dapat menyebabkan kerusakan. Studi tersebut menyimpulkan bahwa guncangan yang menghantam bumi pada suatu sudut, bukan berlawanan arah, akan lebih menekan medan magnet, sehingga memicu arus geomagnetik yang lebih kuat.
(Tiffany)