Masih Lockdown, Siswa SMPN 8 Tangsel Terpapar Cacar Air dan Gondongan Tersisa 16 Orang
thedesignweb.co.id, Jakarta – SMPN 8 Kota Tangsel (Tangsel) masih menerapkan lockdown akibat kasus penyakit cacar air dan penyakit gondongan yang dialami dua belas siswanya. Saat ini jumlah siswa yang masih sakit masih berjumlah 16 orang, terdiri dari 13 orang menderita cacar air dan 3 orang menderita penyakit gondongan.
Alhamdulillah kasus cacar air dan gondongan di SMPN 8 Tangsel mengalami penurunan, dari sebelumnya 43 kasus, kini mencapai 16 kasus, kata Kepala SMPN 8 Kota Tangsel, Muslih, Kamis (31/10/2024). .
Meski begitu, pihak sekolah memastikan puluhan siswanya masih dilarang masuk sekolah hingga mereka pulih sepenuhnya. Mereka melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Sementara untuk proses pengajaran tatap muka (PTM), pihak sekolah masih menunggu rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Tangsel.
“Minggu depan rencananya kami akan melakukan PTM, namun masih menunggu rekomendasi dari dinas kesehatan,” ujarnya.
Saat ini, pihak sekolah terus memantau kondisi 16 anak yang masih terjangkit penyakit cacar air dan gondongan. Orang tua siswa tersebut diminta mengisi formulir kesehatan yang dibagikan pihak sekolah.
“Kami akan terus memantau dan meminta para orang tua untuk mengabarkan kepada kami kondisi anak-anaknya. Kami juga akan memberikan nasehat kepada para orang tua jika sudah disetujui PTM, kemudian yang sakit, kami minta tenang dan tetap di rumah,” ujarnya.
Sebelumnya, sekolah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh atau PJJ selama 14 hari, pada 17-31 Oktober 2024 menyusul ditemukannya kasus cacar air dan penyakit gondongan. Pihak sekolah juga melakukan penyemprotan disinfektan sebanyak dua kali, yaitu di seluruh ruang kelas dan kantor.
Meluasnya penyebaran penyakit cacar air memaksa SMPN 8 Kota Tangerang melakukan lockdown atau menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar secara offline. Penyebabnya, dalam waktu singkat, 23 siswa terkena penyakit cacar air dan penyakit gondongan.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Tangsel Dedi mengatakan, kasus tersebut ditemukan sejak 9 September 2024 dan akan terus meningkat hingga Oktober 2024.
“Kami mendapat laporan awal September 2024 ada kasus cacar air di sekolah dan berkembang hingga Oktober 2024 sehingga sekolah di-lockdown,” ujarnya, Rabu (23/10/2024).
Kemudian pihak sekolah juga berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Puskesmas setempat. Dimana berdasarkan anjuran dari pihak puskesmas, sekolah harus melakukan kegiatan yang berbeda dan pembelajaran yang tadinya dilakukan secara offline harus dilakukan secara online.
“Dari hasil koordinasi tersebut, sebaiknya sekolah melakukan berbagai kegiatan, termasuk pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Ini sebagai upaya mencegah penularan penyakit ke siswa lain,” ujarnya.
Proses pembelajaran jarak jauh atau PJJ akan dilakukan mulai 17 Oktober 2024 dengan masa berlaku 14 hari.
“Proses lockdown dan PJJ ini akan terus dilakukan hingga 14 hari ke depan. Dan hingga saat ini, para siswa yang terpapar tersebut masih dalam pengawasan pihak Puskesmas dan orang tua murid, sehingga perlu dilakukan pemantauan terus menerus jika kondisi anak-anak tersebut sudah membaik dan membaik. Semua dirawat di rumah,” katanya.