THE NEWS Begini Sejarah Kedutaan Besar Vatikan, Tempat Paus Fransiskus Menginap Selama di Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta – Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik dunia dan kepala Negara Vatikan, mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Paus Fransiskus berada di Kedutaan Besar Vatikan dalam kunjungan bersejarahnya ke Jakarta. , Jakarta Pusat.
Kedutaan Besar Vatikan terletak di 18 Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
Sejarah Kedutaan Besar Vatikan adalah sebagai berikut.
Perwakilan Vatikan di Indonesia telah beroperasi sejak Juni 1966. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Jerman Hermann Bohnekamp yang saat itu sedang merancang Kedutaan Besar Jerman di Indonesia.
Mengutip dari Laman Nunsiatur Indonesia, Selasa (3/9/2024), Paus Pius
Tiga minggu setelah pelantikannya, tepatnya Minggu 12 Juli 1947, Uskup Agung de Young d’Arduy tiba di Jakarta, yang saat itu masih bernama Batavia.
Pada tanggal 6 Agustus 1947, ia menyampaikan surat pengantar yang ditandatangani oleh Tuan Tardini kepada Letnan Jenderal Hindia Belanda Hubertus Johannes van Muck.
Pada tanggal 4 Januari 1950, Tahta Suci Vatikan menginstruksikan perwakilannya untuk menyampaikan bahwa ia mengakui Republik Indonesia Serikat.
Dua hari kemudian, Mr. de Jonghe d’Arduy secara pribadi mengumumkan keputusan tersebut kepada Wakil Presiden dan Menteri Luar Negeri Khata, yang kemudian memintanya untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia.
1950 Pada tanggal 10 Januari, Takhta Suci Vatikan mengumumkan ke Jakarta bahwa mereka telah menerima proposal untuk mendirikan kantor internasional di Indonesia dan mendirikan kedutaan besar di Jakarta.
Selanjutnya pada tanggal 16 Maret 1950, Vatikan mengangkat Tuan Georges de Jonge d’Arduy sebagai pejabat internasional (setingkat duta besar) di Indonesia.
Setelah menerima surat kepercayaannya, ia kemudian menyerahkannya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 6 April 1950 di Gedung Negara.
1950 Pada tanggal 25 Mei, Duta Besar Sukarjo Wirjopranoto, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Amerika Serikat, menyerahkan surat kepercayaannya kepada Paus Pius XII.
Presiden Soekarno juga berkunjung ke Vatikan pada tanggal 13 Juni 1956 dan diterima oleh Paus Pius XII dan pada tanggal 14 Mei 1959 diterima oleh Paus Yohanes XXIII.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Soekarno mengundang Paus untuk berkunjung ke Indonesia.
Pada tanggal 3 Januari 1961, Paus Yohanes XXIII mengumumkan Konstitusi Apostolik Quod Christus, yang menetapkan hierarki Katolik di Indonesia. Enam provinsi gerejawi (Jakarta, Semarang, Ende, Medan, Pontianak dan Makassar) dibentuk dan vikaris apostolik serta prefektur apostolik yang ada menjadi keuskupan agung dan keuskupan.
Penerapan Konstitusi Apostolik dipercayakan kepada Uskup Agung Apostolik Internasional Gaetano Alibrandi.
Pada tahun 1966, perwakilan Vatikan di Indonesia berkembang dan menjadi kedutaan besar.
Pada tanggal 16 Mei, Menteri Yang Berkuasa Penuh Isa Mohammad Nazir menyerahkan surat untuk mengakreditasi dia sebagai duta besar untuk Vatikan.
Pada tahun yang sama, pada tanggal 1 Juni, dilakukan peresmian gedung baru Konsekrasi Apostolik.
Pembangunan gedung perwakilan Vatikan dimulai pada bulan Oktober 1964 oleh Uskup Agung de Liwa dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun oleh arsitek Jerman Hermann Bonnkamp.
Peresmian gedung tersebut dilakukan pada tanggal 29 Juni 1966 yang dihadiri oleh Presiden Suekarno.