WEB NEWS Mark Zuckerberg Duduki Urutan ke-4 Orang Terkaya Dunia, Harta Tembus Rp 3 Kuadriliun
Menurut angka terbaru thedesignweb.co.id, Jakarta Bloomberg Billionaires Index, CEO Meta Mark Zuckerberg akan meningkatkan kekayaan pribadinya sebesar US$73,4 miliar menjadi US$201 miliar (3 perempat rupee) pada tahun 2024.
Mengutip CNN Business, Senin (30/9/2024) Mark Zuckerberg kini menduduki peringkat ke-4 orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sekitar $200 miliar atau Rp 3 kuadriliun.
Daftar orang terkaya dunia kini antara lain CEO Tesla dan X Elon Musk dengan kekayaan USD 272 miliar (Rp 4,1 liter); Jeff Bezos $211 miliar (Rs 3,1 per kuartal), pendiri Amazon; dan Bernard Arnault dengan kekayaan $207 miliar (Rs 3,1 per kuartal), satu-satunya orang di atas Zuckerberg.
Zuckerberg, yang memulai Facebook pada tahun 2004, telah mengikat sebagian besar kekayaannya dalam bentuk saham platform Meta.
Saham META sendiri naik hampir 64% pada tahun 2024. Pada Rabu (25/9), saham Meta naik 0,9% dan ditutup pada rekor tertinggi $568,31. Saham Meta kemudian turun menjadi $567,36 pada Jumat (27/9).
Meta mengoperasikan platform media sosial populer Facebook, Instagram dan Threads serta aplikasi pesan instan WhatsApp.
Berbicara di acara Meta Connect 2024 pada hari Rabu, Zuckerberg mengatakan Meta AI berada di jalur yang tepat untuk menjadi asisten yang paling banyak digunakan di dunia.
“Kami mendekati 500 juta (pengguna aktif) bulanan dan kami belum meluncurkannya di beberapa negara besar,” kata Zuckerberg merujuk pada negara-negara di Uni Eropa.
Zuckerberg bukan satu-satunya miliarder teknologi yang mengalami lonjakan besar kekayaannya tahun ini. CEO Nvidia Jensen Huang dan salah satu pendiri Oracle Larry Ellison memperkirakan kekayaan bersih mereka masing-masing sebesar US$62,2 miliar (Rs 942,4 triliun) dan US$58,6 miliar (Rs 887,8 triliun) pada tahun 2024.
Diberitakan sebelumnya, Mark Zuckerberg mengaku enggan memberikan dukungan politik baik kepada Donald Trump maupun Joe Biden pada pemilu presiden Amerika Serikat November mendatang.
Channel News Asia mengutip Zuckerberg yang mengatakan bahwa Meta melakukan perubahan, berharap perhatian Facebook akan berkurang pada pemilu mendatang.
“Saya pikir Anda akan melihat layanan kami memainkan peran yang lebih kecil dalam pemilu ini dibandingkan di masa lalu,” kata Zuckerberg dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News.
Namun, baik Meta maupun Zuckerberg tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai wawancara tersebut.
Komentar Zuckerberg muncul ketika beberapa pusat kekuatan di Silicon Valley, termasuk CEO Tesla Elon Musk dan pemodal ventura Marc Andreessen dan Ben Horowitz, mendukung pencalonan Trump sebagai presiden AS pada tahun 2024 dengan pendanaan.
Namun, CEO Meta memuji tanggapan Trump terhadap insiden penembakan baru-baru ini, dengan mengatakan betapa menginspirasi Trump dan membantu memperjelas daya tariknya kepada para pemilih.
Metta dikenal berulang kali mengkritik postingan Trump karena misinformasi dan melanggar aturan konten platform.
Raksasa media sosial itu menangguhkan akun Facebook dan Instagram mantan presiden AS selama hampir dua tahun setelah kerusuhan Capitol pada Januari 2021.