THE NEWS Terobosan Makanan Minuman dengan Lebih Sedikit Gula dan Sodium Tanpa Mengorbankan Cita Rasa
thedesignweb.co.id, Jakarta – Gagasan tentang makanan dan minuman sehat sebaiknya dibuang sedikit. Dengan berkembangnya teknologi, kini berbagai makanan dikatakan tetap bisa terasa nikmat, namun tidak akan memberikan efek negatif bagi tubuh. Pertama, Kerry food menawarkan produk yang rendah gula dan sodium.
“Gaya hidup masyarakat telah berubah akibat epidemi ini. 80 persen (konsumen) telah mengubah pilihan makanan dan minuman mereka setelah COVID. Ada perubahan dalam gaya hidup sehat dan berkelanjutan,” kata CEO Kerry Indonesia Janeley Haryono. booth perusahaannya di Food and Exhibition Beverage Asia (FiA) Indonesia, JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu, 4 September 2024.
Namun, CEO Ritel Asia Tenggara Kerry William Kelly mengatakan selera tidak bisa dinegosiasikan dengan pelanggan Indonesia. “Rasa yang kuat dan harga produk yang terjangkau masih menjadi faktor penting (bagi pelanggan Indonesia),” ujarnya bersamaan.
Oleh karena itu, kelompok mereka menggunakan cara yang berbeda-beda, termasuk visi teknologi, untuk menciptakan produk yang sehat, masih sangat bagus dan harganya masih dapat diterima, kata mereka. Janeley mengatakan Kerry memiliki teknologi untuk mengubahnya guna menjaga cita rasa produk.
“Bisa menurunkan kadar gula sampai 50 persen dengan menggunakan ekstrak alami. Jadi teknologi kita meniru rasa gula. Memang tidak mudah, tapi kita usahakan menirunya sedekat mungkin (dengan rasa gula pertama),” ujarnya . .
Menurut Janeley, teknologi ini memungkinkan Kerry untuk bekerja sama, terutama dengan merek minuman yang ingin mengurangi kandungan gula pada produknya. “Lima puluh persen (pengurangan gula) di sini, misalnya produknya dulu gulanya 26 gram, dengan teknologi Kerry bisa dikurangi 50 persen (jadi sekitar 13 gram) tanpa banyak perubahan rasa,” ujarnya.
Wakil Presiden Taste, RDA, Kerry APAC, Timur Tengah dan Afrika Dr. Um Ki Won mengatakan sebenarnya tubuh membutuhkan gula. Konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi tubuh. Untuk mengurangi risiko konsumsi gula yang berlebihan, maka digunakan bahan tambahan alami dan belum terdeskripsikan.
“Kami telah mengembangkan teknologi yang sangat kompleks untuk memastikan makanan (gula dalam produk) seimbang,” ujarnya. Sementara itu, dengan teknologinya, Kerry mengatakan dapat mengurangi natrium hingga 40 persen tanpa banyak mengubah rasa, terutama pada berbagai makanan seperti keripik.
Inisiatif ini tidak berhenti sampai disitu saja, karena perusahaan melakukan pendekatan pengembangan produk secara lokal, terutama dalam hal selera. “Indonesia mempunyai banyak kekayaan cita rasa yang menginspirasi,” ujar Dr. Um.
Janeley mengatakan perusahaan Irlandia tersebut mengembangkan cita rasa lokal pada produknya dengan “mengunjungi pasar”. Dia berkata: “Tim kami merasakan apa yang mereka sukai dan memahami kebiasaan makan pelanggan.”
William mengatakan pihaknya telah berinvestasi besar dalam hal tersebut dengan membuka Karawang Taste Plant pada tahun lalu. Ini adalah institusi yang secara eksklusif akan mempromosikan cita rasa lokal. “Kami bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk menggunakan bahan-bahan terbaik Indonesia,” ujarnya.
Pusat ini juga menyentuh aspek keberlanjutan kelompok. Dengan memproduksi dan mencari bahan secara lokal, mereka berharap dapat mengurangi jejak karbon dari pemrosesan produk. Namun, tidak jelas berapa banyak emisi karbon yang dapat dikurangi melalui rencana ini.
Praktik berkelanjutan lainnya dari perusahaan Red Arrow milik Kerry dikatakan mengurangi konsumsi energi saat penyemprotan sebesar 42 persen. Selain menjanjikan ramah lingkungan, teknologinya dikatakan murah, namun tidak jelas berapa persentase biaya produksi yang bisa ditekan.
Gagasan tentang keberlanjutan ini sebenarnya berdampak pada produk susu mereka terlebih dahulu. Saus keju buatan perusahaan ini dikatakan mampu mengurangi jejak karbon sebesar 13 persen, sedangkan kejunya dikatakan mampu mengurangi emisi karbon hingga 25 persen dibandingkan produk olahan konvensional.
Janeley berkata: “Kami tidak memaksakan teknologi untuk menjaga rasa lezat. Pertama-tama kami mempelajari keinginan konsumen dan kemudian teknologi kami beradaptasi dengan kebutuhan tersebut.” Di Indonesia, kata dia, timnya terus meneliti rasa-rasa populer.
Salah satu yang dipamerkan pada FiA Indonesia 2024 adalah keripik rasa daging sapi. Selain itu, pengunjung pameran yang berlangsung hingga hari ini Jumat (6/9/2024) ini juga bisa mencicipi mie kuah konro.