Bisnis

Makan Bergizi Gratis: Gimmick Pemilu 2029 atau Solusi Nyata?

thedesignweb.co.id, Jakarta – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menuai kritik tajam dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Bakhrul Fikri, peneliti Center for Economic and Legal Studies (CELIOS).

Menurut Fikri, program pangan bergizi gratis lebih merupakan tipuan politik jelang pemilu 2029 dibandingkan solusi nyata permasalahan kemiskinan dan ketahanan pangan yang dihadapi masyarakat.

Menurut Fikri, program pangan bergizi gratis tersebut tampaknya merupakan langkah populis untuk merayu masyarakat jelang pemilu mendatang.

“Sepertinya gimmick karena seperti kebijakan populis lainnya, sistem MBG bersifat fokus dan membutuhkan simpati masyarakat serta rentan disalahgunakan untuk keperluan pemilu 2029,” kata Bakhrul Fikri dalam debat publik mengenai makan gratis. , Jakarta, ditulis pada Selasa (31/12/2024).

Di sisi lain, dia menilai program makan gratis berpotensi besar menimbulkan pelanggaran, seperti korupsi dalam pengadaan barang dan pendistribusian bahan makanan. Deviasi

Rantai birokrasi yang panjang dan keterlibatan banyak instansi pemerintah dari pusat hingga daerah membuka peluang terjadinya praktik korupsi.

Mungkin terdapat kejanggalan dalam proses pengadaan pangan, dimana pejabat atau pihak terkait berusaha memenangkan pengadaan dengan harga lebih tinggi atau bahkan menerima suap untuk kepentingan pribadi.

“Antara pejabat dan pemasok pangan, dalam hal memenangkan tender dengan harga tinggi, menerima suap dan lain sebagainya, nyatanya kekuatan korupsi sangat mungkin terjadi pada sistem MBG untuk pengadaan dan distribusi pangan,” ujarnya.

Penyimpangan lainnya adalah pemalsuan data penerima MBG. Minimnya informasi mengenai siapa saja yang berhak, seperti usia anak bersekolah, sekolah yang memenuhi syarat program MBG, dan pendapatan orang tua, menimbulkan ruang terjadinya manipulasi data. Pengawasan

Ketiga, kecurangan terkait pengelolaan dana dan anggaran program MBG. Keempat, penyimpangan dari proses monitoring dan evaluasi.

Menurutnya, lemahnya kontrol dapat membuka peluang bagi pihak-pihak yang terlibat dalam program untuk melakukan pelanggaran baik dari segi distribusi, kualitas bahan pangan, hingga penggunaan dana yang tidak tepat sasaran.

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sangat mendukung program makanan bergizi gratis (MBG) yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan gizi.

Meski demikian, Direktur Jenderal Pengkajian Kebijakan Makro-Mikro Kamar Dagang dan Industri Indonesia (WKU) Aviliani mengingatkan pentingnya transparansi dan tata kelola yang baik dalam implementasinya.

Menurut Avilian, salah satu permasalahan terbesar program MBG adalah mencegah penyalahgunaan anggaran, seperti penipuan dalam distribusi dan penyediaan makanan bergizi. 

Terkait dengan penerapan pangan gratis itu sendiri, sejauh mana pemerintah bisa melangkah agar tidak banyak korupsi dan sebagainya. Saya kira bisa, itu tantangannya, kata Aviliani di Kadin Global. & Economic Outlook 2025, di Menara Kadin, Senin (30/12/2024).

Aviliani berpendapat bahwa tata kelola yang baik sangat diperlukan agar program dapat berjalan sesuai tujuannya tanpa merugikan pemerintah dan masyarakat.

Pasalnya, program Pangan Gratis diharapkan dapat melibatkan banyak kalangan, khususnya pemerintah daerah, dalam menyediakan dan mendistribusikan makanan. 

Aviliani juga mencatat, alokasi anggaran APBN ke daerah sangat besar karena ada program MBG sehingga melibatkan banyak kalangan dalam pelaksanaannya. 

“Kalau kita lihat dari APBN sendiri, banyak uang yang masuk ke daerah untuk pangan gratis atau makanan bergizi karena melibatkan kabupaten dalam pengaturannya,” ujarnya.

Ia juga berharap pengawasan dan koordinasi yang ketat antar berbagai departemen dan pihak terkait dapat diperkuat untuk menjamin kelancaran program MBG.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan rencana peluncuran program Makanan Bebas Gizi (MBG). Program utama Presiden Prabowo Subianto dimulai minggu depan pada 6 Januari 2025.

Rencana peluncuran MBG menggabungkan berbagai eksperimen di banyak bidang. Dadan menegaskan, jika tidak ada perubahan, peluncuran Makanan Bergizi Gratis akan dilakukan pada 6 Januari 2025. 

“Kalau semua berjalan sesuai rencana, tanggal 6 Januari (2025),” kata Dadan kepada thedesignweb.co.id, Senin (30/12/2024).

Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan bertemu terlebih dahulu dengan Presiden Prabowo. Dia melaporkan rencana program untuk 1 tahun ke depan. 

“Detail ini akan saya laporkan dulu ke Presiden,” ujarnya.

Sebelumnya, Dadan mengindikasikan setidaknya pada tahap pertama tahun 2025, penerima manfaat program MBG berjumlah 3 juta orang. Targetnya, penerima MBG bisa menjangkau lebih dari 15 juta orang pada Agustus 2025.

Minimal 15 juta (orang) mulai Agustus (2025),” tegasnya.  

Sebelumnya, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan 82 juta orang menerima jatah makanan bergizi gratis (program MBG). Angka tersebut ditargetkan tercapai dalam 5 tahun ke depan, kata pakar ekonomi dan penegakan hukum yang berbasis di Bappena, Siliwanti, seraya mengatakan potensi pencapaian besar program makanan bergizi gratis antara lain menjangkau 82 juta orang dalam 5 tahun terakhir. proses.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sumber daya yang besar di pusat pengolahan makanan atau dapur. Setidaknya dibutuhkan 48 ribu dapur untuk menjangkau 82 juta penduduk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *