Kesehatan

Remaja Bisa Mengalami Depresi, Kenali Gejala dan Faktor Risiko

thedesignweb.co.id, Jakarta Dokter Umum Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda, Sitra Rahmadani mengungkapkan, depresi merupakan perasaan sedih sehingga aktivitas sehari-hari menjadi sulit.

Gejala utama depresi antara lain perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya menyenangkan, dan perasaan lelah atau kurang energi.

Gejala tersebut seringkali disertai dengan gejala tambahan seperti anoreksia, insomnia, perasaan putus asa atau masa depan yang suram, dan sulit berkonsentrasi.

Gejala tambahan tersebut bisa berupa kurang makan, kurang tidur, merasa suram dengan masa depan, bahkan berpikir untuk bunuh diri atau mati, kata Citra, mengutip Antara. Faktor risiko depresi pada remaja

Citra menunjukkan bahwa faktor risiko depresi pada remaja dapat disebabkan oleh stres, lingkungan, dan faktor genetik. Kemudian, stres atau tekanan dari dalam, keluarga atau lingkungan sosial serta faktor genetik dapat menyebabkan depresi.

“Remaja yang tidak bisa mengatasi stres dalam aktivitas sehari-hari rentan mengalami depresi,” kata Sitra.

 

Gambaran ini mengingatkan orang tua untuk peka terhadap perubahan perilaku pada anak. Jika anak Anda mulai menunjukkan tanda-tanda perilaku agresif, sering bolos sekolah, atau mengeluh sakit saat berangkat sekolah, segera bawa ia ke psikolog atau psikiater.

Dengan memahami gejala dan faktor risiko depresi, serta mencari bantuan profesional bila diperlukan, remaja yang menderita depresi dapat segera mendapatkan pengobatan yang tepat dan pulih.

“Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” kata Sitra. “Jika Anda sudah lama merasa sedih, jangan ragu untuk mencari bantuan. Kita semua berhak menjalani kehidupan yang sehat secara mental dan fisik.”

 

Jika Anda melihat tanda-tanda depresi pada anak remaja Anda, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan diagnosis yang akurat dan meresepkan pengobatan jika diperlukan.

Katanya, dukungan keluarga dan lingkungan juga sangat penting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *