Lifestyle

Layanan Kereta di Indonesia Kurang Dikenal Wisman, PT KAI Bakal Agresif Promosi di Luar Negeri

thedesignweb.co.id, Jakarta – Direktur Utama PT KAI Diek Hartantio mengatakan layanan kereta api termasuk pariwisata di Indonesia yang dioperasikan PT KAI Wisata masih sedikit diketahui wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, pihaknya akan lebih gencar mempromosikan layanan ini dengan memasang iklan di beberapa media massa, baik lokal maupun internasional.

“Dalam waktu dekat, kami akan mengambil pendekatan baru. Kereta api yang tidak pernah beriklan akan memperdalam departemen pemasarannya. Saya akan beriklan di majalah perjalanan terkemuka dunia. Kami memiliki kompartemen, kereta panorama untuk perjalanan, tetapi di dunia” tidak ada yang tahu tentang kemajuan perkeretaapian kita,” ujarnya dalam keterangannya. bertepatan dengan HUT KAI Wisata ke-15 di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu, 11 September 2024

Didiek mengatakan, Indonesia telah banyak menerapkan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan kereta api di Indonesia untuk semua segmen mulai dari kelas ekonomi hingga mewah. Misalnya saja dari kelas ekonomi, perseroan mengurangi kursi ergonomis dari 106 menjadi 72 agar penumpang semakin nyaman selama perjalanan.

Tampilan stasiun Sennen yang kurang terawat juga diperbaiki dengan berbagai cara. Salah satunya mengoperasikan eskalator dengan target 12 lift yang akan beroperasi pada libur Natal dan Tahun Baru tahun ini. Stasiun ini juga dilengkapi AC agar penumpang yang menunggu tetap sejuk.

Dari sisi tren pariwisata, kata dia, banyak inovasi layanan dan paket perjalanan yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan mulai dari kelas eksekutif hingga mewah. Apalagi minat masyarakat untuk berwisata dengan kereta api semakin meningkat setiap tahunnya termasuk wisatawan mancanegara.

“Hampir setengah juta wisatawan mancanegara menaiki kereta ini,” kata Didiek seraya menambahkan Vice President Public Relations PT KAI Ann Purba mengatakan jumlahnya akan mencapai 450.000 wisatawan asing yang menaiki kereta api Indonesia pada Agustus 2024.

 

Berdasarkan studi banding yang dilakukan di berbagai negara, ia yakin pelayanan PT KAI tidak kalah dengan operator kereta api di Eropa. “Silakan ke Jerman, silakan ke Prancis, acara terakhir kita di Praha Republik Ceko. Kita lebih bersih. Ini yang ingin saya bangun kebanggaannya,” ujarnya.

Salah satu kelebihan yang ditonjolkan Didiec adalah toilet umum. Menurutnya, layanan toilet di berbagai stasiun di Eropa berbayar, berbeda dengan di Indonesia yang gratis. Faktanya, kebersihannya kurang dibandingkan di Indonesia.

Kemudian stasiun juga dihijaukan dengan berbagai tanaman. Hal ini diapresiasi oleh wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. “Misalnya ada turis Perancis yang bilang stasiun kita sekarang banyak tanamannya, hijau… Mereka merasa ada yang berubah,” kata Didiec.

Apresiasi juga diungkapkan Chief Executive Officer operator kereta api di ASEAN saat menghadiri ASEAN Railway Chief Executive Officer Conference di Bandung. Dalam sesi tersebut, banyak CEO yang diajak untuk merasakan layanan kereta api di Indonesia, mulai dari kereta cepat Whoosh, LRT, TransJakarta, MRT, hingga kereta wisata.

“Paket luar biasa ini kita buat, semua kereta yang ada di pameran. Ada ruangan kompartemen, panorama, makan di dalam kereta. Ya, mereka belum pernah punya pengalaman seperti itu. Akhirnya mereka bilang ingin belajar dari Indonesia, termasuk stasiun kami “Ya,” kata Didek.

Salah satu layanan terbaru yang disediakan KAI Wisata adalah Dining on Train (DOT). Mungkin dalam beberapa bulan ke depan (beroperasi), kata Direktur Utama PT KAI Handy Helmi saat ditemui di perbatasan untuk merayakan momen istimewa kereta khusus jalur Gambir-Sukabum ke-15, Rabu (11/9). ). /2024).

Untuk saat ini, kata Handy, pihaknya masih mencari sambungan kereta api yang cocok untuk menghubungkan Dining on Train secara permanen dengan kereta tersebut. “Karena sekarang trennya cukup bagus, jadi rata-rata trennya penuh,” ujarnya.

Tidak semua perangkat disertakan dalam penghitungan. Menurut Handy, pihaknya hanya akan memasang gerbong pada kereta eksekutif dengan pertimbangan keadilan. “Kalau di kereta ekonomi juga kurang ideal,” lanjutnya.

Layanan tersebut telah beberapa kali diuji, termasuk mengangkut delegasi ke ASEAN Railway Chief Executive Officers Conference di Bandung baru-baru ini. Sejauh ini respon penumpang cukup positif karena mendapatkan pengalaman naik kereta yang unik dan berbeda.

Pihak dengan layanan ini menyasar dua kelompok utama: pebisnis dan pasangan yang ingin menghabiskan waktu berkualitas. Mereka akan diajak menyiapkan santapan lezat istimewa dan terkadang menikmati pemandangan.

Selama perjalanan yang diperkirakan hanya memakan waktu tiga jam itu, para pebisnis bisa lebih fokus membicarakan masalah penting satu sama lain tanpa terganggu. “Kalau di hotel kita kadang ramai dan berakhir kemana-mana, tapi di sini mau tidak mau perjalanannya hanya tiga jam, kita berdua bisa ngobrol. Pada akhirnya, perhatian masyarakat akan beralih ke bisnis. Lebih fokus,” kata Handy.

Sedangkan bagi pasangan, perjalanan ini akan memberikan waktu pribadi yang lebih intens. Waktu tempuh juga terbukti tidak terlalu lama, sekitar tiga jam, misalnya rute Gambir – Cirebon atau Gambir – Bandung. “Di sinilah mereka bercerita, di sini mereka akan ngobrol lebih intensif, karena pasangan butuh momen indah,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya tak menolak menyewakan gerbong tersebut kepada kelompok seperti Perempuan Sosialis. Hanya saja karena tempat duduknya disusun berpasangan, tentu tidak akan bisa berbicara dengan banyak orang sekaligus, berbeda dengan kereta wisata bertema carter atau pilihan yang lebih umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *