5 Napi Terorisme Lapas Surabaya Ikrar Setia ke NKRI, Total 14 Orang Selama 2024
thedesignweb.co.id, Surabaya – Lima orang terpidana kasus terorisme (Napiter) di Lapas Surabaya (Pasis) telah kembali ke tanah air dan menyatakan sumpah dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tahun ini ada 14 narapidana Lapas I Surabaya yang mengucapkan ikrar setia kepada NKRI, kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur Heri Azari, Selasa. (31.12.2024).
Sebelumnya pada 18 Januari 2024, sembilan narapidana di Lapas Porong, Sidaarjo juga mengucapkan ikrar kepada NKRI. Hal ini sungguh merupakan pencapaian positif bagi Program Pelatihan Penjara di bawah bimbingan Jayanta.
“Kami berharap ini bisa menjadi awal kembalinya masyarakat sebagai kontributor positif bagi negara untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,” kata Heri.
Heri memuji keberhasilan pelatihan bagi warga binaan Kelas I Lapas Surabaya. Pernyataan setia kepada NKRI ini bermakna bahwa para narapidana siap mencintai NKRI dan bahu membahu membela Pancasila, menghargai perbedaan yang ada.
“Ini sebagai tanda pemahaman narapidana bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara NKRI, tapi juga ideologi nasional, pedoman hidup bangsa Indonesia, dan pemersatu bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Jayanta menegaskan sumpah setia NKRI bukan sekedar formalitas. Namun janji tersebut benar-benar menunjukkan bahwa tindakan dan perilaku narapidana tersebut sejalan dengan ideologi nasional Republik Indonesia yaitu Pancasila.
“Setelah mereka dipindahkan dari Rutan Cikeas ke Lapas Surabaya pada 21 November 2024, mereka tetap mengikuti dan mendukung program kemandirian atau pengembangan keterampilan serta cepat berbaur dengan petugas dan narapidana lainnya,” ujarnya.
Jayantha juga mengucapkan terima kasih kepada semuanya atas keberhasilan akademiknya. Menurutnya, capaian tersebut tidak lepas dari peran aktif sinergis para penjaga lapas, TNI/POLRI, BNPT, mantan narapidana yang tergabung dalam lingkaran perdamaian dan pemangku kepentingan lainnya yang terus membangun sinergi dan memberikan bantuan.
“Ini salah satu bentuk kerjasama kita dengan pihak luar untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi lapas untuk deradikalisasi,” ujarnya.