Saham

DESIGN WEB Kredit Bank Raya Indonesia Tumbuh Rp 6,8 Triliun di Q2-2024

thedesignweb.co.id, Jakarta PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) melaporkan pertumbuhan positif total pinjaman pada kuartal II-2024 sebesar 6,8 triliun rupiah, atau tumbuh 12,1% year-on-year (y/y).

Pertumbuhan ini turut menopang pertumbuhan total aset Bank Raya pada Q2 2024 menjadi Rp 13,1 triliun, naik 9,0% (y/y).

AGRO memaparkan laporan tersebut pada Public Expose Live 2024 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada Selasa (27/8/2024).

Ida Bagus Ketut Subahia, Presiden dan CEO Bank Raya Indonesia, mengatakan dengan tingginya permintaan pasar terhadap produk perbankan digital, Bank Raya melihat peluang untuk terus melakukan inovasi.

Oleh karena itu, kolaborasi menjadi pendorong pertumbuhan bisnis kami, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari produk digital Bank Raya. Oleh karena itu, ke depannya kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan sejumlah ekosistem dan komunitas. ,” kata Bagus. . Memperkuat bisnis digital

Komitmen Bank Raya dalam memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan penyaluran pinjaman digital pada kuartal II-2024 yang mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3% (y/y). Hal ini menyebabkan peningkatan signifikan pada saldo pinjaman digital Bank Raya menjadi Rp1,5 triliun, atau tumbuh sebesar 81,5% (y/y).

Pada triwulan II tahun 2024, Bank Raya berhasil memperbaiki rasio kredit bermasalah (NPL) bruto menjadi 4,14% dan NPL neto menjadi 1,80%. Sebelumnya, pada triwulan II 2023, rasio NPL gross sebesar 4,35% dan rasio NPL net sebesar 1,75%.

Salah satu pendorong pertumbuhan bisnis digital Bank Raya adalah perluasan Pinang Dana Talangan, salah satu produk kredit digital Bank Raya yang ditujukan untuk mendukung produktivitas agen BRILink. Pada Q2 tahun 2024, sebesar 7,2 triliun Rupiah, atau tumbuh 58,9% (y/y), didistribusikan ke sekitar 33.000 agen BRILink dan Pegadaian.

Pada kuartal II-2024, utang Pinang Rescue Fund mencapai Rp491 miliar, meningkat signifikan sebesar 177,4% (y/y). Selain itu, Pinang Flexi, pinjaman multiguna untuk karyawan tetap, juga tumbuh sebesar 74,8% (y/y), sehingga jumlah terutangnya mencapai Rp 385 miliar.

Beragam produk kredit digital unggulan Bank Raya lainnya seperti Pinang Maxima, Pinang Performa dan Pinang Connect yang bertujuan untuk mendukung aktivitas bisnis nasabah Bank Raya berjumlah Rp 564 miliar, naik 37,5% (y/y).

 

Pertumbuhan pinjaman digital dibarengi dengan pertumbuhan tabungan digital. Pada Q2 2024, pertumbuhan rekening giro meningkat 55,4% (y/y) menjadi Rp772 miliar, tabungan meningkat 5,1% (y/y) atau Rp1,5 triliun, dan deposito meningkat 1,9% (y/y) menjadi 6,3. triliun rupee Indonesia.

Pertumbuhan dana murah terus meningkat, terutama didorong oleh pertumbuhan tabungan digital yang naik 22,3% (y/y). Peningkatan dana murah ini mendorong rasio CASA Bank Raya meningkat menjadi 26,8% pada 2Q2024 dari sebelumnya 24,0% pada 2Q2023.

Pertumbuhan tersebut semakin memperkuat kondisi likuiditas Bank Raya Raya. Hal ini tercermin dari rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Bank Raya yang tercatat sebesar 78,25% pada triwulan II 2024 dibandingkan sebelumnya sebesar 73,77%. pada kuartal kedua tahun 2023.

Dari sisi permodalan, permodalan Perseroan tetap kuat, terbukti dengan total rasio CAR triwulan II-2024 sebesar 40,84%. Mayoritas dari modal ini merupakan modal Tier 1, yang akan mendukung ekspansi operasi perusahaan di masa depan.

“Inovasi-inovasi tersebut akan terus kami kemukakan dan terus memberikan pengalaman perbankan digital terbaik bagi nasabah. Kami berharap Bank Raya dapat terus memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia dengan menyederhanakan transaksi sehari-hari bagi nasabah dan membantu lebih banyak pelaku bisnis untuk terus maju dan produktif,” tutup Bagus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *