Global

Pilpres AS 2024: Robert F Kennedy Jr Mundur Sebagai Capres Independen dan Dukung Trump

thedesignweb.co.id, Washington, DC – Robert F.Kennedy Jr. .

Robert, seorang Demokrat seumur hidup dan pewaris dinasti Kennedy, mengatakan prinsip-prinsip yang dia tolak di partai tersebut kini memaksanya untuk mendukung Trump.

Pada konferensi pers di Phoenix, Arizona, Roberts mengatakan dia ingin namanya tercantum dalam pemungutan suara di 10 negara bagian.

Trump memuji Robert sebagai sosok yang “fenomenal” dan “jenius” ketika ia menyambutnya di panggung di Glendale, dan menegaskan bahwa ia akan berusaha memenangkan hati para pemilih Robert.

Menjelang pemilihan presiden AS pada bulan November, jajak pendapat Robert telah meningkat dari dua digit dengan dukungan dan jajak pendapat nasional yang sangat buruk.

Sebelum menyambut Kennedy di atas panggung, Trump berjanji akan merilis sisa dokumen terkait pembunuhan Presiden Kennedy pada tahun 1963 jika ia terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.

Keputusan Kennedy untuk mencalonkan diri sebagai anggota Partai Republik di Gedung Putih membuat marah kerabatnya. Adiknya, Kerry Kennedy, mengatakan mendukung Trump adalah pengkhianatan terhadap nilai-nilai yang dianut ayah dan keluarganya.

“Ini adalah akhir yang menyedihkan dari sebuah cerita yang menyedihkan,” kata Kerry, dilansir BBC, Sabtu (24/8).

Saat itu, Robert Kennedy berkata: “Keputusan ini sangat sulit karena kesulitan yang dihadapi istri, anak-anak, dan teman-teman saya. Namun saya yakin saya harus melakukannya. Keyakinan ini memberi saya kedamaian di dalam hati, bahkan di tengah badai.”

Istri Robert, Cheryl Hines, bintang komedi HBO Curb Your Enthusiasm, mengatakan dia menghormati keputusan suaminya tentang Platform X. Namun dia belum mengomentari dukungan Robert terhadap Trump.

Trump mengatakan dia dapat mengakhiri perang di Ukraina melalui negosiasi dengan Rusia, sebuah bentuk dukungan yang mudah terhadap mantan presiden tersebut.

“Masih banyak persoalan dan cara kita berbeda pendapat. Tapi kita sepakat pada persoalan penting lainnya,” kata Robert.

Robert menyalahkan keputusan untuk mengakhiri kampanyenya karena “sensor media” dan menodai partai lamanya, dan menambahkan: “Dalam hati saya, saya tidak percaya ada cara nyata untuk menang di masa pengawasan yang tiada henti dan terus-menerus.”

Robert mendapat suara 14 persen berbanding 16 persen dalam jajak pendapat populer. Namun, sejak Kamala Harris muncul sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, peringkatnya turun satu digit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *