THE NEWS Halau Impor Keramik China, Sri Mulyani Terbitkan Aturan Bea Masuk Anti Dumping
thedesignweb.co.id, Menteri Keuangan (Menkeu) Jakarta Sri Mulyani Indrawati resmi mengeluarkan arahan penetapan tarif terhadap impor China.
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2024 yang ditandatangani Sri Mulyani pada 9 Oktober 2024 dan diundangkan pada 14 Oktober 2024.
Peraturan ini berlaku selama lima tahun sejak tanggal berlakunya Peraturan Menteri ini, dan akan mulai berlaku 10 hari kerja sejak tanggal diundangkan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Industri Indonesia (Asaki), Edy Suyanto, mengapresiasi kehadiran dan dukungan pemerintah dalam melindungi industri kerajinan tanah air dari penipuan komersial berupa dumping bijih impor di China.
“Kami melihat faktanya BMAD hanya 35% – 50%, lebih rendah dari ekspektasi Asaki yang mungkin sama dengan negara lain seperti Meksiko dan Amerika yang pendapatannya lebih dari 100%,” kata Edy. . direktur di Jakarta, Kamis (17/10).
Menurut Edy, keberadaan BMAD merupakan awal dari pemulihan industri pertanahan tanah air yang terpuruk selama hampir 10 tahun akibat proses dumping yang mengakibatkan banyak industri menghentikan produksinya dan sektor nasional. penggunaan produksi mengalami penurunan.
“Kami berharap kenaikan tarif proteksi barang dapat dilakukan pada bulan November, karena hal ini memang diperlukan untuk mengisi persentase negatif BMAD,” ujarnya.
Edy mengatakan, pasca pemberlakuan BMAD impor pelat tanah di China dengan dukungan Peraturan Menteri Perindustrian dan Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Peraturan SNI, tingkat konsumsi produk tanah tersebut saat ini berada pada angka 63% dan akan segera pulih dari 67% menjadi 68% pada akhir tahun 2024.
“Asaki menargetkan penggunaan produksi dalam negeri pada tahun 2025 sebesar 80% dan tahun 2026 sebesar 90%,” jelas Edy.
Sekadar informasi, kapasitas terpasang industri tanah liat menduduki peringkat 4 besar negara manufaktur dunia dengan luas 675 juta meter persegi per tahun, tertinggal dari China, India, dan Brazil.
“Namun dari segi kapasitas produksi aktual, kami masih tertinggal dan berada di posisi 8 besar dunia.” Target Asaki pada tahun 2025 masuk peringkat 5 besar negara industri menurut Ceramic World Review,” kata Edy.
Selain itu, Asaki juga berharap mendapat sambutan yang baik di negaranya dan kita berharap bisa mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka untuk membangun 3 juta rumah bagi rakyat setiap tahunnya yang tentunya membutuhkan bahan bangunan. produk seperti ubin keramik, ubin lantai dan perlengkapan saniter Asaki.
Edy meyakini kebijakan BMAD, SNI yang diatur oleh BMTP akan menarik investasi baru, baik dalam negeri maupun luar negeri, khususnya investor asal Tiongkok. Asaki pun siap merayakan adanya pemain baru yang berinvestasi di Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Mari kita bersaing dengan baik, mari bersaing untuk keunggulan dan inovasi,” tegasnya. Saya yakin kami pemain lokal tidak akan bersaing dengan baik”.
Menurut Edy, potensi perluasannya sangat besar karena konsumsi keramik per kapita Indonesia berada di bawah rata-rata penggunaan lahan per kapita dunia sebesar 2,5 m2/kapita, serta rata-rata konsumsi keramik per kapita di Malaysia dan Thailand di atas m2/kapita.
Padahal Vietnam dan China lebih dari 5 m2/kapita, pungkas Edy.