Daftar Negara Pemasok Kosmetik Ilegal ke Indonesia
thedesignweb.co.id, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Kementerian Perdagangan dan beberapa kementerian dan lembaga terkait lainnya menggelar penjelasan terkait ditemukannya 970 item produk kosmetik yang diambil dari -masuk secara ilegal dengan total jumlah sebanyak 415 ribu keping yang nilainya mencapai Rp 11,4 miliar.
Direktur Utama BPOM Taruna Ikrar menjelaskan sebagian besar produk kosmetik ilegal berasal dari China, Filipina, Thailand, dan Malaysia.
“Kami juga sudah melakukan uji laboratorium dan sebagian besar produknya berasal dari China, Filipina, Thailand, dan Malaysia,” kata Taruna dalam jumpa pers Satgas Pengkajian Benda Khusus Terkait Perdagangan Ilegal Kosmetika di Jakarta Kantor BPOM, Gedung Bhineka Tunggal Ika, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Taruna mengatakan, BPOM bersama berbagai departemen, termasuk anggota Satgas, melakukan upaya penindakan dan penguatan penanganan kosmetik impor ilegal pada periode Juni hingga September 2024. Aman dari berbagai daerah.
Produk kosmetik impor ilegal ini berhasil disita dari beberapa daerah antara lain Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Papua dengan total 45 kasus. Produk-produk tersebut tidak memiliki izin edar dan mengandung bahan-bahan terlarang dan berbahaya.
Selain itu, sesuai tugas dan fungsi BPOM, kosmetika merupakan salah satu produk yang diawasi selain obat-obatan, makanan olahan, dan minuman.
BPOM memiliki 76 unit pelaksana teknis di seluruh Indonesia yang menjadi garda terdepan dalam pengelolaan obat dan makanan. BPOM melakukan pemantauan sejak sebelum produk didistribusikan (premarket) hingga produk didistribusikan ke pasaran.
Kosmetik merupakan produk dengan jumlah registrasi terbesar di BPOM, dengan lebih dari 50% jumlah izin edar produk yang disetujui dalam 5 tahun terakhir berasal dari sektor kosmetika
Sedangkan dari jumlah izin edar yang diterbitkan, 70% merupakan kosmetik lokal, dan sisanya merupakan kosmetik impor.
“Kami melakukan riset pasca pasar sepanjang tahun, baik di fasilitas konvensional, baik online maupun offline. Kami masih aktif melakukan riset,” pungkas e.